• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 21 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Sungguh Menyedihkan Orang Kaya Namun Pelit Terhadap Diri Sendiri

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Inspirasi kecil

Ilustrasi. Foto: Inspirasi kecil

0
BAGIKAN

Oleh: Ustaz Zulfahmi Djalaluddin

SETIAP manusia diciptakan bersamaan dengan tabiatnya masing-masing. Dan salah satu diantara tabiat manusia adalah kikir. Dia enggan untuk memberi kepada orang lain dan pada waktu bersamaan dia mempertahankan dan menjaga miliknya jangan sampai lepas dari dirinya. Ketahuilah bahwasanya tabiat seperti ini adalah tabiat yang buruk.

Tidaklah tabiat ini ada pada diri seorang manusia melainkan akan tertutup pada dirinya kebaikan yang banyak, akan terhalang pada dirinya dari ganjaran-ganjaran Allah. Barang siapa yang terpelihara dirinya dari kekikiran, sesungguhnya dia adalah orang yang beruntung. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

ArtikelTerkait

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

“Barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr : 9)

BACA JUGA: Kikir Membuat Sempit Rezeki!

Selain itu, orang yang memiliki sifat ini menunjukkan bahwasanya keimanannya kepada Allah dan terhadap akhirat kurang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَلاَ يَجْتَمِعُ الشُّحُّ وَالإِيمَانُ فِي قَلْبِ عَبْدٍ أَبَدًا

“Tidak akan berkumpul sifat kikir dan keimanan dalam hati seorang hamba selama-lamanya.” (HR. An-Nasa’i no. 3110)

Seandainya dia adalah orang yang beriman dengan iman yang benar maka dia akan yakin bahwasanya harta yang dia keluarkan akan diganti oleh Allah baik di dunia maupun di akhirat. Dia tidak akan khawatir jika dia menginfakkan sebagian dari hartanya. Dia akan selalu mengusahakan dirinya untuk bersedekah dan bersedekah, karena dia yakin sedekahnya adalah bukti dari keimanannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ

“Bahwa sedekah itu adalah bukti.” (HR Muslim no. 223)

Advertisements

Namun yang lebih mengherankan dari itu semua adalah seseorang yang pelit atau bakhil terhadap dirinya sendiri. Dia enggan mengeluarkan harta miliknya demi kemaslahatan dirinya sendiri. Sebagai contoh, seseorang yang tertimpa penyakit parah. Penyakitnya tersebut mengharuskan dia agar berobat di sebuah rumah sakit yang mewah ditambah harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit jika ia ingin sembuh secara total, tentu saja setelah izin Allah.

Namun karena sifat pelit yang ada pada dirinya, dia enggan mengeluarkan hartanya dan memilih berobat di rumah sakit biasa. Akhirnya dia meninggal dunia karena tidak mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. Seandainya dia tidak memiliki harta yang cukup maka hal ini adalah sesuatu yang wajar.

Akan tetapi jika dia memiliki harta yang berlebih maka dia telah membahayakan dirinya sendiri. Bahkan dia tidak hanya membahayakan dirinya sendiri dengan kebakhilannya, akan tetapi juga menyusahkan orang-orang terdekatnya, istrinya dan juga anak-anaknya.

Orang-orang seperti ini hanya akan menyakiti dirinya sendiri. Dia bersusah payah mengumpulkan harta agar menjadi orang yang kaya raya. Tetapi dia bakhil tidak ingin mengeluarkan hartanya, dengan tujuan agar dirinya terhindar dari kefakiran.

Namun kenyataannya, dia justru terjerumus pada kondisi yang ingin dihindarinya yaitu kefakiran. Kehidupannya seakan-akan seperti orang miskin. Dia hidup layaknya orang miskin di dunia namun di akhirat dia akan dihisab dengan hisabnya orang kaya. Sungguh benar perkataan seorang ulama:

إِنَّ الْبَخِيْلَ يَعِيْشُ عَيْشَ الْفُقَرَاءِ وَيُحَاسَبُ حِسَابَ الْأَغْنِيَاءِ

“Orang (kaya) yang pelit itu gaya hidupnya gaya hidup orang miskin tetapi hisabnya hisab orang kaya.”

Demikianlah nasib buruk yang akan dialami oleh orang-orang bakhil, yang bahkan terhadap dirinya sendiri dia juga bakhil. Dia akan mengalami penderitaan selama hidup di dunia sebelum akhirnya merasakan penderitaan yang hakiki di akhirat kelak. Wal ‘iyadzu billah.

Berangkat dari hal tersebut, hendaknya seorang muslim merenungi akan akibat buruk dari sifat bakhil. Menahan harta tanpa mengeluarkannya untuk kemaslahatan ummat atau minimal diri sendiri adalah salah satu ciri bakhil dan kikir.

BACA JUGA: Doa agar Terhindar dari Sifat Kikir

Seseorang yang diberi harta maka diperbolehkan baginya ia gunakan demi kemaslahatan pribadinya, baik ia gunakan untuk berobat, menafkahi keluarganya dengan cukup, membeli pakaian yang baru agar terlihat rapi dan bersih, membeli kendaraan yang dapat membantunya untuk beribadah dan memudahkannya untuk melakukan aktivitas lainnya, dan lain-lain, selama tidak terjatuh dalam taraf bermewah-mewahan dan bersombong-sombong. Karena Allah juga memotivasi hambanya agar menampakkan nikmat Allah pada dirinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبَّ أَنْ يَرَى أَثَرَ نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ

“Sesungguhnya Allah ingin melihat dampak dari nikmat (yang diberikan kepada hambanya) pada diri hambanya tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 2819)

Bahkan apabila dia mempunyai harta yang lebih, hendaknya dia menginfakkannya kepada saudaranya yang membutuhkan dan hendaknya dia membelanjakannya di jalan Allah. []

SUMBER: BIMBINGAN ISLAM

 

Tags: BakhilkeimanankikirPelitSedekah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

3 Jenis Sabar yang Harus Dimiliki seorang Muslim

Next Post

Benarkah Maksiat Mengahalangi Rezeki?

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

20 Juni 2025
Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

20 Juni 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Pahala, Sunnah Keluar Rumah

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0

Melipatgandakan Pahala Kebaikan, penghafal Al-Quran, Fi'il Mudhori

Apa Itu Fi’il Mudhori?

Oleh Haura Nurbani
21 Juni 2025
0

Itikaf, Lapar, makan

Hal-hal yang Tak Boleh Dilakukan setelah Makan

Oleh Haura Nurbani
21 Juni 2025
0

cina, koruptor

Tegas dan Tanpa Ampun: Inilah Hukuman Bagi Koruptor di Cina

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0

kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kebiasaan yang Menyebabkan Seorang Pria Bisa Mandul

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
impotensi, usia 40 tahun, 40 tahun, shalat, mandul, pria

Kandungan nikotin, tar, dan zat kimia lain dalam rokok dapat merusak DNA sperma pada pria dan merusak sel telur serta...

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Usia Berapa Anak Jangan Minum Air Teh dan Kopi? Ini Penjelasan Medisnya

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0
kopi, teh

Baik teh maupun kopi sama-sama mengandung kafein, sebuah zat stimulan yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat.

Lihat LebihDetails

Jangan Tinggalkan Shalat Witir

Oleh Haura Nurbani
20 Juni 2025
0
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir

Di antara tanda orang yang menjaga hubungannya dengan Allah adalah semangatnya dalam menunaikan shalat malam, dan penutup dari shalat malam...

Lihat LebihDetails

Di Usia Berapa Suami Mulai Kehilangan Hasrat kepada Istri?

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Ada banyak faktor yang membuat seorang suami kehilangan ketertarikan atau gairah terhadap istrinya, dan tidak semuanya murni soal usia.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 98Share on WhatsApp
  • 27Share on Facebook
  • 17Share on Telegram
  • 480Share on Twitter
  • 73Share on Pinterest
  • 30Share on LinkedIn
  • 39Share on Email