KENAPA kamu malas baca Quran?
Padahal itu kalam Allah, bukan tulisan insan.
Dibaca malaikat, dijaga sepanjang zaman.
Tapi kamu sibuk dengan layar dan hiburan.
Demi Allah, bukan hati yang keras yang susah memahami,
Tapi dosa yang menumpuk dalam diri.
Qur’anmu tergeletak, berdebu di lemari,
Sementara waktumu habis untuk hal yang tak berarti.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia.”
Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Mereka adalah ahlul-Qur’an, keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya.”
(HR. Ahmad)
BACA JUGA: Kenapa Aku Harus Terus Memperbaiki Shalatku?
Mereka yang akrab dengan Qur’an,
Akan ditinggikan derajatnya oleh Tuhan.
Tapi kamu?
Lebih paham lirik lagu dan status harian,
Daripada hafal satu surah dari al-Furqan.
Tak malu kah kau pada Rabb semesta?
Yang memberi nikmat mata, tapi Qur’an tak juga kau baca?
Yang beri rezeki tiap hari, tapi tak pernah kau syukuri dengan tilawah yang berarti?
Ibnu Mas’ud rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya hati itu ibarat bejana, dan sesungguhnya bejana yang terbaik adalah yang paling banyak menampung isi Al-Qur’an.”
Tapi hatimu kering, jiwamu hampa,
Karena tak kau isi dengan ayat-Nya yang mulia.
Kau cari obat atas resah dan gelisah,
Namun Qur’an yang penyembuh, justru kau biarkan tergeletak lelah.
Wahai jiwa, tidakkah kau rindu tenang?
Bukan dari liburan panjang,
Tapi dari ayat-ayat yang agung, yang mampu membuat hati lapang.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang membaca Kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka secara sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”
(QS. Fathir: 29)
Tapi kamu ragu,
Apakah benar Qur’an itu pintu maju?
Sedang dunia terus menyuguhi tipu daya palsu,
Dan engkau hanya menonton tanpa satu ayat pun yang kau tuju.
Mereka yang hidup dengan Qur’an,
Akan merasa ditemani di setiap jalan.
Tapi kamu, merasa hampa dan kehilangan arah,
Karena kamu menolak untuk menjadikan Qur’an sebagai penuntun langkah.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
“Tidak ada sesuatu yang lebih memberikan kehidupan kepada hati, selain membaca Al-Qur’an dengan tadabbur dan pemahaman.”
Lalu kenapa kamu tak sempat?
Padahal scroll TikTok bisa berjam-jam tanpa penat.
Kenapa kamu berat?
Padahal Qur’an membawa cahaya, bukan beban yang membuat sesak dan sesat.
Wahai diri, bangun dari lalai.
Dunia ini sebentar, akhirat itu panjang sekali.
Apa bekalmu kelak jika Qur’an saja kau abaikan?
Apa jawabanmu ketika Allah bertanya tentang waktumu yang disia-siakan?
Mereka yang membaca Qur’an setiap hari,
Akan datang di akhirat membawa cahaya diri.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang memberi syafaat kepada para pembacanya di hari kiamat.”
(HR. Muslim)
Tapi kamu enggan,
Seakan Qur’an bukan kebutuhan.
Padahal hidupmu tergantung rahmat Tuhan,
Yang turun bersamaan dengan ayat-ayat Al-Qur’an.
Wahai diri yang sering menunda,
Sadarilah sebelum ajal tiba.
Jangan sampai penyesalan jadi teman abadi,
Hanya karena Qur’an tak kau jadikan pelita hati.
Mulailah walau satu ayat sehari.
Lama-lama cinta akan tumbuh di hati.
Tilawah bukan beban, tapi kebutuhan,
Untuk hati yang rindu ampunan dan ketenangan.
Kata Imam Asy-Syafi’i rahimahullah:
“Siapa yang ingin agar Allah berbicara kepadanya, maka bacalah Al-Qur’an.”
Bayangkan… Allah berbicara langsung padamu.
Lewat firman-Nya yang penuh restu.
Apakah kamu masih akan berpaling?
Atau mulai membuka mushaf dan meninggalkan kelalaian yang menyesatkan?
BACA JUGA: Kenapa Aku Tidak Mau Olahraga
Wahai saudaraku…
Qur’an itu bukan sekadar bacaan biasa.
Ia kalam Rabbul Izzah.
Ia penyembuh dan cahaya.
Ia peringatan dan petunjuk bagi jiwa.
Maka tanyakan pada dirimu dengan jujur,
Kenapa kamu malas baca Qur’an?
Apakah waktumu terlalu berharga?
Atau hatimu sudah tak butuh cahaya?
Bangkitlah, sebelum segalanya terlambat.
Genggam Qur’an, jadikan ia sahabat.
Karena siapa yang hidup bersamanya di dunia,
Akan bersamanya pula di akhirat, dalam bahagia. []