• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Kenapa Aku Harus Terus Memperbaiki Shalatku?

Memperbaiki shalat bukan tugas sehari dua hari. Ia adalah perjalanan seumur hidup.

Oleh Haura Nurbani
1 minggu lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Hukum Melafadzkan Niat, Syaban, Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat, Tata Cara Shalat Hajat

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

DALAM hidup ini, tak ada satu ibadah pun yang lebih sering kita lakukan secara rutin setiap hari kecuali shalat. Lima waktu sehari, tanpa henti, sepanjang hayat. Tapi pernahkah kita duduk sejenak dan bertanya kepada diri sendiri: “Apakah shalatku sudah benar-benar baik? Sudahkah aku menghadirkannya dengan hati yang hidup?”

Bukan sekadar menggugurkan kewajiban, tapi benar-benar menunaikan shalat sebagaimana yang Allah dan Rasul-Nya kehendaki.

Shalat, Amal Pertama yang Diadili

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika baik shalatnya, maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika rusak shalatnya, maka rusaklah seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, no. 413, hasan)

Hadits ini membuatku merenung dalam. Bagaimana bisa amal lain diterima jika shalatku masih penuh kekurangan? Mungkin selama ini aku merasa cukup dengan menunaikan shalat lima waktu, tapi ternyata Allah menilai kualitas, bukan hanya kuantitas.

ArtikelTerkait

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

BACA JUGA: Kenapa Aku Enggan Berjilbab?

Shalat adalah timbangan utama. Jika ia lurus, maka amal lainnya akan mengikuti. Tapi jika ia bengkok, bisa jadi seluruh amalku terancam tak bernilai.

Mengapa Harus Diperbaiki Terus-Menerus?

Karena shalat bukan hanya rutinitas. Ia adalah komunikasi langsung dengan Allah. Setiap takbir yang kita ucapkan, setiap ayat yang kita baca, adalah bentuk penghambaan dan harapan agar Allah menerima kita sebagai hamba-Nya.

Hasan Al-Bashri رحمه الله pernah berkata:

“Wahai anak Adam, shalatlah seakan-akan itu adalah shalat terakhirmu. Sebab engkau tidak tahu, mungkin setelah shalat ini engkau tidak akan kembali berdiri untuk shalat lagi.”

Setiap kali aku berdiri di hadapan Allah dalam shalat, aku ingin menjadikannya shalat terbaikku. Tapi realitanya, seringkali hati ini lalai, pikiran melayang ke mana-mana, dan bacaan hanya menjadi lantunan tanpa makna.

Inilah sebabnya aku harus terus memperbaiki shalatku.

Tanda Iman dan Cermin Hati

Ibnul Qayyim رحمه الله menulis: “Sungguh, tidak ada sesuatu yang lebih dicintai oleh setan daripada melihat seseorang melakukan shalat dengan hati yang lalai.”

Lalai dalam shalat bukan sekadar lupa bacaan, tapi hati yang tidak hadir bersama Allah. Bukankah Allah berfirman:

“Telah beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1–2)

Khusyuk bukan perkara mudah, tapi ia adalah tujuan dari perbaikan. Aku ingin shalatku menjadi tempatku mengadu, menenangkan hati, dan menyalurkan cinta kepada Allah. Bukan sekadar gerakan fisik tanpa rasa.

Memperbaiki Shalat = Memperbaiki Hidup

Para salaf sangat menjaga kualitas shalat mereka. Umar bin Khattab رضي الله عنه pernah berkata:

“Tidak ada bagian dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat.”

Bahkan ketika ditusuk dalam keadaan sekarat, Umar masih sempat bertanya: “Apakah manusia telah shalat?” Karena ia tahu, kehidupan seorang mukmin bertumpu pada shalat.

Aku sadar, memperbaiki shalat adalah memperbaiki hidup. Karena shalat yang benar akan membentengi dari maksiat:

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45)

Kalau masih mudah tergoda maksiat, jangan-jangan shalatku belum benar. Mungkin belum hadir hati, belum ada kesungguhan, dan belum ada rasa butuh yang mendalam kepada Allah.

BACA JUGA: Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Penutup: Perjalanan Seumur Hidup

Memperbaiki shalat bukan tugas sehari dua hari. Ia adalah perjalanan seumur hidup. Setiap rakaat adalah kesempatan untuk belajar khusyuk, memahami makna bacaan, dan mendekat kepada Allah.

Maka, aku ingin terus memperbaikinya. Karena shalat bukan hanya tugas, tapi anugerah. Tempatku kembali, saat dunia menyesakkan dada.

Dan kelak, ketika aku berdiri di hadapan Allah di hari perhitungan, aku ingin shalatku menjadi penyelamatku, bukan penuntut atas kelalaianku.

Ya Allah, bimbinglah kami agar selalu memperbaiki shalat kami, hingga Engkau ridha kepada kami. Aamiin. []

Tags: Shalat
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Si Raja Jalanan dan HP Sakti Mandraguna, Kenapa Sih Maen HP Waktu Berkendara?

Next Post

5 Strategi Menghancurkan Militer Penjajah Israel dalam Perspektif Al-Qur’an

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

13 Juni 2025
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Perut Buncit

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Pengeluaran, Ciri Orang Medit

Ciri-ciri Orang Medit

Oleh Dini Koswarini
17 Juni 2025
0

piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.