• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 8 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Ini bukan hanya menyalahi adab, tapi juga bisa menciptakan perpecahan, menyebarkan fitnah, dan menumbuhkan rasa benci dalam umat.

Oleh Saad Saefullah
3 minggu lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
tokoh

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

DI zaman media sosial seperti hari ini, kita mudah sekali jatuh ke dalam dua kutub ekstrem saat membicarakan tokoh—baik itu tokoh agama, tokoh politik, ustadz, dai, pemimpin, atau publik figur lainnya. Ada yang memujanya setinggi langit, seakan-akan tak pernah salah, dan ada pula yang menghujat tokoh lain dengan penuh kebencian hanya karena berbeda pandangan. Padahal, sikap semacam ini tidak hanya tidak adil, tapi juga bisa berbahaya bagi hati dan akal kita sendiri.

Islam mengajarkan kita untuk berlaku adil, bahkan terhadap orang yang tidak kita sukai. Allah berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian penegak keadilan karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencian terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa…” (QS. Al-Ma’idah: 8)

Jika kepada musuh saja kita diperintahkan untuk tetap berlaku adil, apalagi kepada sesama saudara Muslim, meskipun berbeda pandangan atau pendekatan.

ArtikelTerkait

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Kisah Anak Durhaka: Tobat Seorang Pemuda yang Durhaka pada Ibunya

Jika Kamu Merasa Tidak Dihargai di Satu Tempat

Kematian, Setiap Hari Semakin Mendekat

BACA JUGA:  5 Nama Anak Perempuan Islam dari Tokoh Pengukir Sejarah

Meninggikan satu tokoh secara berlebihan hingga menutup mata terhadap kesalahan-kesalahannya adalah bentuk ghuluw (berlebih-lebihan) yang dilarang dalam agama. Nabi ﷺ bersabda:

“Janganlah kalian memujiku secara berlebihan seperti orang-orang Nasrani memuji Isa putra Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah: hamba Allah dan Rasul-Nya.”
(HR. Bukhari)

Jika Rasulullah ﷺ saja melarang umatnya memujinya secara berlebihan, apalagi tokoh-tokoh biasa yang bukan maksum dan tentu bisa salah? Semua manusia punya kekurangan. Ketika kita menjadikan tokoh sebagai “kebenaran”, maka kita akan buta terhadap kesalahannya. Padahal, seharusnya kita menimbang semua ucapan dengan ilmu dan dalil, bukan dengan nama besar seseorang.

Lebih parah lagi jika pujian terhadap satu tokoh diiringi dengan cacian kepada tokoh lain yang berbeda pandangan. Ini bukan hanya menyalahi adab, tapi juga bisa menciptakan perpecahan, menyebarkan fitnah, dan menumbuhkan rasa benci dalam umat. Dalam Islam, menjaga persatuan lebih utama daripada memenangkan ego pribadi.

Ulama salaf sangat berhati-hati dalam hal ini. Imam Malik rahimahullah pernah berkata:

“Setiap orang bisa diambil ucapannya dan ditolak, kecuali penghuni kubur ini,” sambil menunjuk ke makam Nabi ﷺ.

BACA JUGA: 7 Tokoh Islam yang Berkontribusi dalam Bidang Sains untuk Dunia

Artinya, tak ada tokoh yang sempurna, tak ada yang suci dari kesalahan selain Rasulullah ﷺ. Maka jangan sampai kita fanatik buta kepada satu orang hingga merasa berhak menjelek-jelekkan yang lain.

Mari kita belajar untuk bersikap adil dan seimbang. Menghargai kebaikan seseorang tanpa menutup mata terhadap kekeliruannya. Mengkritik dengan adab, bukan dengan caci maki. Dan jika kita belum mampu menyikapi perbedaan dengan bijak, maka diam lebih baik daripada menyebar kebencian.

Karena pada akhirnya, yang akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah bukanlah siapa tokoh yang kita bela, tapi bagaimana kita menjaga lisan, hati, dan sikap dalam membela kebenaran. []

Tags: TokohTokoh Politik
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

The End of Medsos

Next Post

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Keluhan

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

7 Juli 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh, Dosa Besar, Anak Durhaka

Kisah Anak Durhaka: Tobat Seorang Pemuda yang Durhaka pada Ibunya

5 Juli 2025
Ramadhan, Waktu, Tempat

Jika Kamu Merasa Tidak Dihargai di Satu Tempat

5 Juli 2025
Musibah, Kematian

Kematian, Setiap Hari Semakin Mendekat

30 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

istri, dendam

Benarkah Orang Pendendam Rezekinya Sulit?

Oleh Yudi
8 Juli 2025
0

otot kaki

7 Peran Vital Otot Kaki untuk Hari Tua Kita

Oleh Yudi
8 Juli 2025
0

gunung, naik gunung, shalat

10 Tips Naik Gunung Tanpa Meninggalkan Shalat 5 Waktu

Oleh Yudi
8 Juli 2025
0

Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

Oleh Saad Saefullah
8 Juli 2025
0

Suara

Suara-suara Aneh di Malam Hari, Abaikan Saja

Oleh Dini Koswarini
7 Juli 2025
0

Terpopuler

Yang Tidak Disukai oleh Istri dari Suami ketika Jima

Oleh Saad Saefullah
6 Juli 2025
0
Jima, Suami

Jima menjadi sarana memperkuat cinta, kasih sayang, dan keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

7 Ciri-ciri Rumah Tangga yang Disukai Setan

Oleh Yudi
7 Juli 2025
0
rumah, mudik

Rumah tangga yang anggota keluarganya lalai dari shalat, bahkan ada yang tidak shalat sama sekali, adalah rumah tangga yang disukai...

Lihat LebihDetails

Suara-suara Aneh di Malam Hari, Abaikan Saja

Oleh Dini Koswarini
7 Juli 2025
0
Suara

Iman kepada hal gaib adalah bagian dari ajaran Islam. Namun, bukan berarti kita harus mengikuti setiap bisikan atau suara yang...

Lihat LebihDetails

Wah, Ternyata Ini Manfaat Minum Air Garam Sebelum Tidur!

Oleh Dini Koswarini
7 Juli 2025
0
Air, Keistimewaan Air Zamzam, Air Garam

Berikut adalah manfaat minum air garam (garam laut alami atau himalaya, bukan garam meja berlebihan) sebelum tidur, jika dikonsumsi dengan...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.