• Redaksi
  • Iklan
  • Disclaimer
  • Copyright
Rabu, 25 Mei 2022
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result
Home Dari Anda Renungan

Sungguh Menyedihkan Orang Kaya Namun Pelit Terhadap Diri Sendiri

by Sodikin
1 tahun ago
in Renungan
Reading Time: 3 mins read
0
Ilustrasi. Foto: Inspirasi kecil

Ilustrasi. Foto: Inspirasi kecil

Oleh: Ustaz Zulfahmi Djalaluddin

SETIAP manusia diciptakan bersamaan dengan tabiatnya masing-masing. Dan salah satu diantara tabiat manusia adalah kikir. Dia enggan untuk memberi kepada orang lain dan pada waktu bersamaan dia mempertahankan dan menjaga miliknya jangan sampai lepas dari dirinya. Ketahuilah bahwasanya tabiat seperti ini adalah tabiat yang buruk.

Tidaklah tabiat ini ada pada diri seorang manusia melainkan akan tertutup pada dirinya kebaikan yang banyak, akan terhalang pada dirinya dari ganjaran-ganjaran Allah. Barang siapa yang terpelihara dirinya dari kekikiran, sesungguhnya dia adalah orang yang beruntung. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr : 9)

BACA JUGA: Kikir Membuat Sempit Rezeki!

Selain itu, orang yang memiliki sifat ini menunjukkan bahwasanya keimanannya kepada Allah dan terhadap akhirat kurang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَلاَ يَجْتَمِعُ الشُّحُّ وَالإِيمَانُ فِي قَلْبِ عَبْدٍ أَبَدًا

“Tidak akan berkumpul sifat kikir dan keimanan dalam hati seorang hamba selama-lamanya.” (HR. An-Nasa’i no. 3110)

Seandainya dia adalah orang yang beriman dengan iman yang benar maka dia akan yakin bahwasanya harta yang dia keluarkan akan diganti oleh Allah baik di dunia maupun di akhirat. Dia tidak akan khawatir jika dia menginfakkan sebagian dari hartanya. Dia akan selalu mengusahakan dirinya untuk bersedekah dan bersedekah, karena dia yakin sedekahnya adalah bukti dari keimanannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ

“Bahwa sedekah itu adalah bukti.” (HR Muslim no. 223)

Namun yang lebih mengherankan dari itu semua adalah seseorang yang pelit atau bakhil terhadap dirinya sendiri. Dia enggan mengeluarkan harta miliknya demi kemaslahatan dirinya sendiri. Sebagai contoh, seseorang yang tertimpa penyakit parah. Penyakitnya tersebut mengharuskan dia agar berobat di sebuah rumah sakit yang mewah ditambah harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit jika ia ingin sembuh secara total, tentu saja setelah izin Allah.

Namun karena sifat pelit yang ada pada dirinya, dia enggan mengeluarkan hartanya dan memilih berobat di rumah sakit biasa. Akhirnya dia meninggal dunia karena tidak mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. Seandainya dia tidak memiliki harta yang cukup maka hal ini adalah sesuatu yang wajar.

Loading...

Akan tetapi jika dia memiliki harta yang berlebih maka dia telah membahayakan dirinya sendiri. Bahkan dia tidak hanya membahayakan dirinya sendiri dengan kebakhilannya, akan tetapi juga menyusahkan orang-orang terdekatnya, istrinya dan juga anak-anaknya.

Orang-orang seperti ini hanya akan menyakiti dirinya sendiri. Dia bersusah payah mengumpulkan harta agar menjadi orang yang kaya raya. Tetapi dia bakhil tidak ingin mengeluarkan hartanya, dengan tujuan agar dirinya terhindar dari kefakiran.

Namun kenyataannya, dia justru terjerumus pada kondisi yang ingin dihindarinya yaitu kefakiran. Kehidupannya seakan-akan seperti orang miskin. Dia hidup layaknya orang miskin di dunia namun di akhirat dia akan dihisab dengan hisabnya orang kaya. Sungguh benar perkataan seorang ulama:

إِنَّ الْبَخِيْلَ يَعِيْشُ عَيْشَ الْفُقَرَاءِ وَيُحَاسَبُ حِسَابَ الْأَغْنِيَاءِ

“Orang (kaya) yang pelit itu gaya hidupnya gaya hidup orang miskin tetapi hisabnya hisab orang kaya.”

Demikianlah nasib buruk yang akan dialami oleh orang-orang bakhil, yang bahkan terhadap dirinya sendiri dia juga bakhil. Dia akan mengalami penderitaan selama hidup di dunia sebelum akhirnya merasakan penderitaan yang hakiki di akhirat kelak. Wal ‘iyadzu billah.

Berangkat dari hal tersebut, hendaknya seorang muslim merenungi akan akibat buruk dari sifat bakhil. Menahan harta tanpa mengeluarkannya untuk kemaslahatan ummat atau minimal diri sendiri adalah salah satu ciri bakhil dan kikir.

BACA JUGA: Doa agar Terhindar dari Sifat Kikir

Seseorang yang diberi harta maka diperbolehkan baginya ia gunakan demi kemaslahatan pribadinya, baik ia gunakan untuk berobat, menafkahi keluarganya dengan cukup, membeli pakaian yang baru agar terlihat rapi dan bersih, membeli kendaraan yang dapat membantunya untuk beribadah dan memudahkannya untuk melakukan aktivitas lainnya, dan lain-lain, selama tidak terjatuh dalam taraf bermewah-mewahan dan bersombong-sombong. Karena Allah juga memotivasi hambanya agar menampakkan nikmat Allah pada dirinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبَّ أَنْ يَرَى أَثَرَ نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ

“Sesungguhnya Allah ingin melihat dampak dari nikmat (yang diberikan kepada hambanya) pada diri hambanya tersebut.” (HR. Tirmidzi no. 2819)

Bahkan apabila dia mempunyai harta yang lebih, hendaknya dia menginfakkannya kepada saudaranya yang membutuhkan dan hendaknya dia membelanjakannya di jalan Allah. []

SUMBER: BIMBINGAN ISLAM

 

Tags: BakhilkeimanankikirPelitSedekah
ShareSendShareTweet



loading...
loading...
Previous Post

3 Jenis Sabar yang Harus Dimiliki seorang Muslim

Next Post

Benarkah Maksiat Mengahalangi Rezeki?

Sodikin

Sodikin

Related Posts

Al-Quran tentang Asmaul Husna, Allah SWT Suka dengan Hal Ganjil, Ramadhan terakhir

Bila ini Ramadhan Terakhir

31 Maret 2022
Pondasi untuk menemukan tujuan hidup

Inilah 5 Pondasi untuk Menemukan Tujuan Hidup yang Sejati menurut Al Ghazali

24 Maret 2022
Foto: Freepik

Mengubah Keluhan Menjadi Doa

9 Maret 2022
Abu Dzar Al-Ghifari, Dosa Meninggalkan Shalat, Tawadhu, Nasihat Imam al-Ghazali, Ujian, sakit,,Tanda Meninggal Husnul Khatimah

Sakit, Ikhlas Menerima Keputusan Tuhan

12 Februari 2022
Please login to join discussion
Advertisements shopee ramadhan

Ramadhan

yang dilakukan rasulullah setelah makan

Masih Makan Sahur Setelah Azan Shubuh, Bagaimana Hukumnya?

by Adam
11:15 am
0

...

Ilustrasi madu. Foto: Tribun

Kandungan Kimiawi Madu

by Sodikin
12:34 pm
0

...

lentera Ramadhan

Inilah 3 Peristiwa Bersejarah di Bulan Ramadhan

by Eneng Susanti
4:00 pm
0

...

Jima, Shalat di Akhir Waktu

Apakah Benar Imsak Itu 10 Menit Sebelum Azan Subuh?

by Laras Setiani
8:30 am
0

...

Ilustrasi. Foto: Instagram Ustaz Zaidul AKbar

Mudah dan Murah, Resep Sehat dari dr Zaidul Akbar Ini Cuma Butuh Rp10 Ribu

by Eneng Susanti
3:15 pm
0

...

ADVERTISEMENT
Facebook Twitter Youtube Pinterest

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Ramadhan
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.