• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Segenggam Maaf Hamka untuk Yamin

Oleh Adam
7 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
dakwah buya hamka

Foto: Radar Pekanbaru

0
BAGIKAN

Oleh: Rizki Lesus
Penggiat Jejak Islam untuk Bangsa (JIB)

TATAPANNYA begitu tenang. Tak ada rasa benci di sana. Tak ada dendam. Hamka benar-benar menjalani kehidupan dengan lapang dada. Sebelum wafatnya Soekarno (baca tulisan Buya Hamka, Ketika Air Tuba dibalas Air Susu) , seorang tokoh Bangsa, Mohammad Yamin sempat berseteru dengan Hamka. Hal ini bermula dari gaung Hamka digedung konstituante Bandung, yang menyerukan agar Indonesia berdasarkan dengan Islam.

Masyumi sebagai pimpinannya, mengajukan dasar negara berdasarkan Islam. “..Bila negara kita ini mengambil dasar negara berdasarkan Pancasila, sama saja kita menuju jalan ke neraka … “ lantang Hamka dengan tegas. Walau akhirnya, Hamka menerima Pancasila dengan tafsiran bahwa Tuhan yang Maha Esa adalah Allah, dan karena-Nya, berkat rahmat-Nya, Indonesia dapat merdeka hingga saat ini.

Tentu saja para hadirin dalam sidang paripurna Konstituante itu terkejut mendengar pernyataan Hamka. Mr. Moh. Yamin sebagai seorang anggota Konstituante turut terkejut atas pernyataan sang Buya. Yamin tidak saja marah, berlanjut menjadi benci. Moh Yamin tidak dapat menahan kebencian- nya baik bertemu dalam acara resmi, seminar kebudayaan dan sama-sama menghadiri sidang Konstituante, kebencian itu tetap tak dapat dihilangkannya.

ArtikelTerkait

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

BACA JUGA: Buya Hamka dan Wanita yang Dipoligami

Saat di rumah, Hamka  kedatangan tamu Buya KH. Isa Anshari. Ulama sekampung dengan kampung Hamka, Maninjau, beliau sudah lama bermukim di Kota Bandung Dalam acara makan siang, Buya KH. Isa Anshari bertanya kepada Hamka, “Apa masih tetap Yamin bersitegang dengan Hamka ?”

Sang Buya menjawab, “Rupanya bukan saja wajahnya yang diperlihatkan kebenciannya kepada saya, hati nuraninya pun ikut membenci saya.”

Bertahun-tahun setelah dekrit di mana Soekarno kemudian membubarkan Konstituante, parlemen dan menetapkan UUD ’45 dan Pancasila yang dijiwai Piagam Jakarta sebagai dasar negara, terjadi peristiwa yang luar biasa.

Tahun 1962; Mr. Moh. Yamin jatuh sakit parah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, RSPAD. Telepon berdering di Kebayoran. Suara Menteri Chairul Shaleh dari balik telepon membujuk Hamka agar Hamka dapat menemui Moh. Yamin yang sedang di Rumah Sakit. Tentu saja, Hamka dengan senang menyambut seruan itu.

“Buya, saya membawa pesan dari Bapak Yamin. Beliau  sakit sangat parah. Sudah berhari-hari dirawat. Saya sengaja datang menemui Buya. Ada pesan dari Pak Yamin, mungkin merupakan pesan terakhir. “ “Apa pesannya?” tanya Hamka.

“Pak Yamin berpesan agar saya menjemput Buya ke rumah sakit. Beliau ingin menjelang ajalnya, Buya dapat mendampinginya, sekarang Pak Yamin dalam sekarat.” Sang Buya agak tercengang mendengar pesan Pak Yamin itu.  Teringat kembali sikap bermusuhan dan membencinya.

“Apalagi pesan Pak Yamin?” Kembali Hamka bertanya kepada menteri yang ditugaskan Pak Yamin itu.

Advertisements

“Begini Buya, yang sangat merisaukan pak Yamin, beliau ingin bila wafat dapat dimakamkan di kampung halamannya yang telah lama tidak dikunjungi. Beliau sangat khawatir masyarakat Talawi tidak berkenan menerima jenazahnya. Ketika terjadi pergolakan di Sumatara Barat, Pak Yamin turut mengutuk aksi pemisah-an wilayah dari NKRI. Beliau mengharapkan sekali Hamka bisa menemaninya sampai ke dekat liang lahatnya.”

Sang Buya termenung. Banyak pengalaman pahit yang dirasa oleh ayah selama beberapa tahun ini dengan tokoh yang mengaku wajahnya mirip dengan Patih Majapahit Gajah Mada itu.  ”Kalau begitu mari bawa saya ke RSPAD menemui beliau.”

Sore itu juga langkah kaki Buya tak tertahankan, menuju lorong VIP Rumah Sakit. Dibukanya pintu itu. Seorang tengah berbaring lemah. Begitu hati ini bergetar. Selang-selang tersambung dengan tubuh Pak Yamin. Belalai-belai alat kedokteran begitu berseliweran. Ingin rasanya mata ini menangis melihatnya, wajah yang begitu lemah. Dijabatnya tangan Yamin, dan dikecup keningnya, tokoh yang selam ini membencinya.

” Terima kasih Buya sudi datang.” Lirihnya sangat lemah. Dari kedua kelopak matanya tampak air mata menggenangi matanya.  “Dampingi saya,” bisiknya lagi. Tangan Hamka masih terus digenggamnya. Air mata mereka berkumpul di sudut matanya. Dibisikkanya kalam Ilahi, Al Fatihan dengan lembut oleh Hamka. Kalimat tauhid yang berulang-ulang dibisikkan,  La ilaha illallah Muhammadan Rasalullah.

Sudah lama sekali..lama..kalimat ini, tak terlafal. Begitu lemah, suara itu mengikuti gerak bibir Hamka. Berulang-ulang, kalimat tauhid itu terlafal. Genggaman tangan itu semakin kuat. Suaranya tak terdengar lagi. Hanya isyarat genggamanan mengyat. Terakhirkali, Hamka membisikkan kalimat “tiada Tuhan selain Allah” ke telinganya. Tidak ada respon. Hamka merasa genggaman Pak Yamin mengendur dan terasa dingin dan terlepas dari genggaman ayah.

BACA JUGA:  Buya Menshalati Jenazah Bung Karno

Seorang dokter datang memeriksa. Dokter itu memberitahu Pak Yamin sudah tidak ada lagi. “Innalillahi wa inna lillaihi rajiun.”Tokoh yang bertahun-tahun sangat membenci Hamka, diakhir hayatnya meninggal dunia sambil bergenggaman tangan dengan sang Buya.

Sungguh,tak ada yang begitu terkenang kecuali dengan akhlak sang Buya. Senyumnya, kelembutannya, ketegasannya dalam hal akidah. Jiwa maafnya yang selalu terbuka, terlapang. Salam takjim untuk Buya Hamka Rahimahullah. Semoga Allah merahmatimu wahai Buya. []

Tags: hamkaMohammad yamin
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Nasihat di Bulan Syawal, Setelah Ramadhan Berlalu

Next Post

120 Negara PBB Kutuk Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

15 Juni 2025
kereta bintaro, kereta

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

31 Mei 2025
Konstantinopel, Khaibar

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Apa Itu Iron Dome Israel?

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh

Orang Bodoh

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.