Segenggam Maaf Hamka untuk Yamin
Buya menjawab, “Rupanya bukan saja wajahnya yang diperlihatkan kebenciannya kepada saya, hati nuraninya pun ikut membenci saya.”
Buya menjawab, “Rupanya bukan saja wajahnya yang diperlihatkan kebenciannya kepada saya, hati nuraninya pun ikut membenci saya.”
“Apalagi pesan Pak Yamin?” Kembali Hamka bertanya kepada menteri yang ditugaskan Pak Yamin itu.
Daniel Setiawan, calon menantu Pramoedya Ananta Toer, langsung dibimbing oleh Hamka membaca dua kalimat syahadat.
Saya masih ingat. Di bidang ini kami, Hamka dan saya “pernah bejumpa.” Dua kali.
Ada pelajaran yang sangat berharga dari Hamka soal bagaimana beliau mengatasi kesulitan hidupnya.
Ada pelajaran yang sangat berharga dari Hamka soal bagaimana beliau mengatasi kesulitan hidupnya.
Buya... Suami saya nikah lagi. Sakit hati saya Buya... Sakit sekali!
Saya percaya bahwa cara yang demikian hanya akan terjadi pada orang-orang yang memang tidak beragama
Menurut Buya Hamka, tidak mungkin tauhid dilepaskan dalam perjuangan bernegara
Rumah Tamu dan Pustaka Hamka (Rumah Hamka-red), resmi didirikan di Sungai Besar, Malaysia
Membuka, menginspirasi, free to share
© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.