IRON Dome adalah sistem pertahanan udara milik Israel yang dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan menghancurkan roket jarak pendek, artileri, dan mortir yang ditembakkan ke wilayah Israel, terutama dari Jalur Gaza atau Lebanon selatan.
Berikut penjelasan singkatnya:
1- Fungsi dan Tujuan:
Iron Dome bertugas melindungi wilayah sipil dari serangan roket jarak pendek.
Sistem ini dapat mengidentifikasi roket mana yang akan jatuh di area berpenduduk, lalu menembakkan rudal pencegat hanya pada roket yang mengancam, menghemat biaya dan amunisi.
BACA JUGA: Penjajahan Yahudi Israel di Palestina: Babak Penyiapan Jiwa Kebangkitan Islam
2- Cara Kerja:
Sistem ini terdiri dari radar pendeteksi, pusat kendali senjata, dan peluncur rudal Tamir.
Radar mendeteksi peluncuran roket.
Sistem kendali menganalisis arah jatuhnya roket.
Jika dianggap membahayakan, rudal Tamir akan ditembakkan untuk menghancurkan roket di udara sebelum mencapai target.
3- Efektivitas:
Diklaim memiliki tingkat keberhasilan di atas 85% hingga 90% dalam mencegat roket yang mengancam.
Telah digunakan sejak 2011 dan menjadi bagian penting dari sistem pertahanan Israel.
BACA JUGA: 5 Strategi Menghancurkan Militer Penjajah Israel dalam Perspektif Al-Qur’an
4- Kritik dan Kontroversi:
Meski efektif secara militer, kehadiran Iron Dome kerap dianggap memperpanjang konflik karena membuat Israel merasa aman untuk melanjutkan agresi militer tanpa ancaman serius dari roket balasan.
Dari sisi kemanusiaan, sistem ini hanya melindungi warga Israel, sedangkan warga Palestina tidak memiliki sistem serupa.
Kesimpulan:
Iron Dome adalah teknologi canggih pertahanan yang memberikan perlindungan kepada warga Israel dari serangan roket, namun kehadirannya juga menjadi bagian dari dinamika konflik yang kompleks antara Israel dan Palestina. []