• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 21 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Kisah Tiga Santri dan Sopir Mobil Sayur

Oleh Adam
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Aktual

Foto hanya ilustrasi. Sumber: Aktual

567
BAGIKAN

ALKISAH seorang santri bernama Heru, ingin sekali menghadiri pengajian di pesantren KH. Uci Turtusi, Cilongok, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Kebetulan dalam pengajian itu akan digelar haulan Syeh Abdul Qodir Jailani.

Heru bersama temannya, Azis dan Jalal sepakat untuk berangkat ke pengajian tersebut. berbekal uang sepuluh ribu rupiah—yang sebenarnya tak cukup untuk ongkos sekalipun—mereka bertiga nekad berangkat. Selepas shalat isya, mereka kemudian berangkat.

Tak terasa, tiga orang santri itu sudah berjalan selama 3 jam lamanya. Alhasil sarung mereka jadi korban untuk menyeka keringat yang tak henti-hentinya mengucur. Salah satu dari mereka mengusulkan agar uang sepuluh ribu itu, dipakai untuk membeli air minum saja. Guna melepas dahaga.

Sayang, uang itu hilang. Mungkin jatuh ketika Heru berkali-kali menyeka keringatnya dengan sarung. Soalannya, uang itu Heru simpan di gulungan sarungnya. Kejadian itu sontak membuat ketiga santri itu tertawa.

ArtikelTerkait

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Menjelang tengah malam, hujan turun tanpa mengabari terlebih dahulu. Tak ada tempat untuk berteduh barang sejenak, pun tiada kendaraan yang lalu lalang untuk meraka tumpangi. Namun, hal tersebut tak menyurutkan niat ketiga santri itu. Mereka terus berjalan, meski kehujanan.

Tak lama, mereka menemukan sebuah gudang tua. Berteduh lah mereka disana. Sambil membaca shalawat, mereka berbincang satu sama lain.

Terbesit niatan untuk kembali pulang, namun jarak tempuh yang lumayan jauh menjadi pertimbangan.

“Mau gimana lagi? Balik lagi ke kobong juga sudah sangat jauh. Duit juga hilang. Ya sudah pasrah saja sama Allah,” kata Heru bercerita.

Selepas hujan berlalu, ketiga santri kembali melanjutkan peralanan mereka. Kondisi jalanan yang becek serta genangan air, membuat perjalanan mereka kian melelahkan. Angin kencang membuat mereka menggigil kedinginan.

Tetiba lewat mobil pikap warna hitam. Mobil itu berhenti tepat di depan mereka. Sang sopir keluar dari tunggangannya, lalu menghampiri ketiga santri itu. Setelah berbincang, sang sopir memberi tumpangan untuk ketiga santri itu. Namun ia

Sopir bertanya kepada mereka tentang tujuan mereka. Setelah diceritakan, sang sopir memberi mereka tumpangan. Sebelumnya sang sopir meminta maaf karena hanya bisa memberi tumpangan di bak barang. Karena di depan sudah ada beberapa karung kentang.

Meski duduk di belakang bersama dengan aneka sayuran, ketiga santri itu tetap bersyukur. Mereka yakin pertolongan Allah telah datang.

Advertisements

Tidak berapa lama, sopir menghentikan mobilnya di sebuah minimarket 24 jam. Sang sopir masuk ke minimarket dan belanja beberapa barang. Tak disangka, ternyata sopir itu membelikan ketiga santri makanan dan minuman. Bukan main senangnya Heru dan temannya.

Tiba di persimpangan, sopir kembali menghentikan laju kendaraannya. Sopir turun dan menghampiri tukang ojek. Sedangkan ketiga santri hanya duduk di bak mobil menunggu apa yang akan selanjutnya terjadi.

Setelah beberapa menit berbincang dengan tukang ojek, sopir menghampiri santri dan berkata,

“Maaf, saya tidak bisa mengantar sampai tujuan. Pesantren Ki Uci belok ke sana. Sedangkan saya lurus mau ke Pasar Cikupa. Naik ojek saja ya. Tenang, ojek sudah saya bayar semua,” kata sang sopir.

Ketiga santri pum hanya bisa bengong. Mereka kagum dengan kemurahan hati sopir itu. Hanya ucapan terimakasih yang bisa mereka katakan.

Sebelum berpisah, sopir itu kembali menunjukkan kebaikannya. Sang sopir memberi uang kepada ketiga santri itu sebesar Rp 600 ribu.

“Nih, buat makan. Kalau ojek mah sudah saya bayar,” kata sopir itu sambil menyerahkan uang dengan cara bersalaman.

Kemurahan hati sang sopir membuat hati ketiga santri itu tergetar. Ketiganya tidak kuasa menahan air mata. Mereka semakin yakin, Allah bersama orang-orang yang mencari ilmu.

Sebelum berpisah, salah satu santri bertanya kepada sopir itu. “Mang, mamang ini siapa? Dari mana?” tanya santri.

“Saya hanya sopir tukang sayur,” ujarnya singkat sambil berlalu pergi. []

 Sumber: laman resmi NU.

Tags: SantriSayursopirTukang
Share1740SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pangeran Saudi: Wahai Umat Muhammad, Tunjukan Dirimu, Mari Kita Berjuang untuk Al-Aqsa

Next Post

Survey: 74 Persen Muslim Amerika Sebut Trump Tak Bersahabat dengan Umat Islam

Adam

Adam

Dengan Ilmu, engkau berani bertindak dan dapat menahan diri untuk diam

Terkait Posts

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

20 Juni 2025
Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

20 Juni 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Itikaf, Lapar, makan

Hal-hal yang Tak Boleh Dilakukan setelah Makan

Oleh Haura Nurbani
21 Juni 2025
0

cina, koruptor

Tegas dan Tanpa Ampun: Inilah Hukuman Bagi Koruptor di Cina

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0

kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0

Hukum Shalat di Rumah Orang Non Muslim, Shalat Sunnah, Tempat Terlarang untuk Shalat, Hukum Muslim Sengaja Tinggalkan Shalat, Hikmah Musibah Seorang Manusia, Shalat Dhuha

Waktu-waktu yang Dilarang Mendirikan Shalat

Oleh Dini Koswarini
21 Juni 2025
0

Ibnu Abbas, Bani Israil

Sikap terhadap Bani Israil, dari Era Nabi Ya‘qub hingga Rasulullah ﷺ

Oleh Saad Saefullah
21 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kebiasaan yang Menyebabkan Seorang Pria Bisa Mandul

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
impotensi, usia 40 tahun, 40 tahun, shalat, mandul, pria

Kandungan nikotin, tar, dan zat kimia lain dalam rokok dapat merusak DNA sperma pada pria dan merusak sel telur serta...

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Olahraga yang Tepat buat Orang yang Sudah Berusia 40 Tahun, Apa Saja Ya?

Oleh Dini Koswarini
20 Juni 2025
0
Olahraga

Berikut ini beberapa jenis olahraga yang cocok untuk usia 40 tahun ke atas.

Lihat LebihDetails

Usia Berapa Anak Jangan Minum Air Teh dan Kopi? Ini Penjelasan Medisnya

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0
kopi, teh

Baik teh maupun kopi sama-sama mengandung kafein, sebuah zat stimulan yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat.

Lihat LebihDetails

Jangan Tinggalkan Shalat Witir

Oleh Haura Nurbani
20 Juni 2025
0
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir

Di antara tanda orang yang menjaga hubungannya dengan Allah adalah semangatnya dalam menunaikan shalat malam, dan penutup dari shalat malam...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 92Share on WhatsApp
  • 24Share on Facebook
  • 15Share on Telegram
  • 450Share on Twitter
  • 65Share on Pinterest
  • 28Share on LinkedIn
  • 36Share on Email