• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 20 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Syekh Muhammad Metwalli al-Syarawi atau Syekh Syarawi

Oleh Saad Saefullah
4 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Syekh Syarawi

Foto: Bangkit Media

0
BAGIKAN

SEJAK pertama kali saya menuntut ilmu di negeri para ambiya’, negeri para ulama, negeri Al-Azhar Al-Syarif, saya begitu sering mendengar nama Syekh Syarawi disebutkan orang-orang sekitar saya.

Baik teman-teman sesama pelajar ataupun orang Mesir di wilayah saya tinggal dan yang saya temui-berpas-pasan di jalan, di kendaraan umum, jumpa di masjid, warung-warung kecil, mall, di ibu kota, di pelosok desa, di tv, di radio, di dinding-dinding segala bangunan, di banyak tempat dan kesempatan, nama Syekh Syarawi terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terasa akrab di hati dan jiwa.

Siapakah beliau sehingga begitu cintanya masyarakat Mesir kepada Syekh Syarawi?

Nama lengkap Syekhuna: Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi. Lahir pada tanggal 15 April 1911, di desa Dakadus (دقادوس) , Mit Ghamr (مت غمر) , Ad-Dahqliyah ) (الدقهلية) , Mesir provinsi Tanta (طنطا).

ArtikelTerkait

7 Peran Keluarga dalam Menentukan Kesuksesan Anak di Masa Depan

Bahaya Tidur setelah Shubuh, Hal yang Paling Dibenci oleh Para Ulama

Apakah Tidur Lelap Membatalkan Wudhu?

Benarkah Rezeki Seret Karena Sering Menunda Shalat?

BACA JUGA: Tips Menjaga Rumah ala Syeikh Sudais

Syekh Syarawi merupakan ulama mujadid pada abad ke 20. Penghulu para pendakwah.

Pada usia 87 tahun, tepat 17 Juni 1998, Syekhuna al-Syarawi menghadap ke Tuhannya. Sukses menyebarkan ajaran yang moderat. Menancapkan pokok-pokok akidah berhaluan aswaja. Dan menjadi sosok yang ditakuti oleh musuh-musuh Islam. Untuk beliau, al-Fatihah.

Ketika mobil kami tiba di jalur yang mengarah ke desa Daqadus, saya bertanya kepada pemilik bengkel di sana.

Dia menjelaskan kepada saya hampir satu jam pertemuan seperti guru mengajari muridnya. Mereka ramah, mengajak kami singgah untuk minum teh hangat, tidak hanya basa-basi, mereka seriusan, kami seperti dipaksa singgah. Ajakan itu lebih dari empat kali.

“Ta’ala inzilu nasyrab syai.” Mari turun minum teh.

“Syukran, ihna musta’gal, elmarrah gayyah insyaAllah.” Terima kasih, kami buru-buru. Lain kali insyaAllah.

Pemilik bengkel itu memberikan kertas yang ia coret-coret tadi kepada saya. Semacam peta untuk perjalanan jauh kami ke desa Daqadus.

Advertisements

Padahal kami telah menyetel GPS sejak dari Kairo ke Alexanderia, kemudian dari Alexanderia ke Tanta lalu titik terakhir di peristirahatan Syekh Syarawi.

Syekh Syarawi
Foto: RCTI+

Bos pemilik bengkel itu menjelaskan kepada saya dengan menuliskan peta dan nama-nama desa yang akan kami lewati.

“Kalian sekarang berada di jalan Mit Ghazali, tadi sebelum masuk ke jalan ini kalian telah melalui jalan Ziara’i. Di jalan Mit Ghazali, nanti sebelah kanan kalian akan melewati makam Syekh Mustafa Ismail. Seorang ulama qura’ yang masyhur di zamannya,” namun kami tidak sempat singgah karena tujuan akhir kami adalah fokus pada desa Daqadus, desa Syekh Syarawi.

“Setelah makam Syekh mustafa Ismail, nanti ada simpang dua kanan dan kiri, ambilah ke kiri. Lalu lurus, jauh kedepan, jumpa simpang empat Qubra/Syubra Qafi, ambil ke kanan. Lurus lagi, jauh lagi, jumpa dengan desa Santa (السنطة) lalu lurus lagi, jauh lagi, jumpa dengan desa Zefta (زفت),” dia menjelaskan sembari mencoret kertas yang telah terukir sebuah peta dengan pena tinta biru.

Dari Zefta, jauh lurus, kami singgah di masjid untuk menunaikan shalat di pinggir jalan sebelah kiri. Usai shalat, seorang bos penjual mobil Marcedes Benz menjelaskan lagi di mana lebih tepatnya desa Daqadus atau orang sana menyebutnya Dakdus sebab mesukunkan huruf qaf. Katanya pada kami.

BACA JUGA:  Mahasiswa Kutu Buku

“Kalian telah tiba di Mit Ghamr (مت غمر) Desa Dakdus masih jauh, lurus, nanti ada lingkaran ambil ke kiri, lewat jembatan sungai Nile, agak jauh lagi dari jembatan kalian tanyalah di mana desa Dakdus.”

Tiap kali bertanya, mereka menjelaskan panjang lebar, kalau tidak pandai-pandai pamitan, bakal lama. Mereka ingin mengobrol lebih lama.

Setelah lima kali berhententi bertanya, lebih 30 kilo meter telah kami lalui, akhirnya kami tiba di desa Dakdus. Senang dan bahagia sekali rasanya tiba di kampung ulama.

Desanya sama seperti desa-desa orang Mesir di pelosok lainnya. Mungkin kata ‘sederhana’ lebih layak menggambarkan ungkapannya. Alhamdulillah, kami berziarah ke makam Syekh Syarawi di desa Dakdus.

Model bangunan makam beliau dua lantai. Lantai dasar adalah peristirahatan beliau, lantai atas semacam atap untuk menandai makam yang ada di lantai dasar.

Kalau saja jalan yang kami lewati bagus, tidak ada aspal yang pecah akibat roda berat, sepertinya satu jam sampai ke desa ini.

Tetapi sebaliknya lebih dari satu jam perjalanan. Siang kami dari Alexanderia, tiba di desa Dakdus sepuluh menit sebelum adzan magrib berkumandang.

Benar-benar terasa seperti pulang kampung, tinggal di desa terpencil. Dakdus, nama desa itu. Dan ternyata, GPS yang kami tentukan titiknya juga sama persis seperti realitanya. Kali ini GPS benar-benar pintar.

Syekh Syarawi

Kalau saja kami tidak meragukan GPS, harusnya kami tidak sekali pun bertanya. GPS di gawai kami sama persis behenti depan gerbang makam Syek Sya’rawi. Namun mendapat arahan alamat dari orang yang tinggal di sana punya nilai tersendiri. Setidaknya saya mengerti bagaimana bahasa arab amiyah orang Tanta.

BACA JUGA:  Kisah Taubatnya Seorang Penari Terkenal Mesir

Orang Tanta masih fushah di huruf (jim:ج) Misalnya, (Jadid:جديد) mereka masih seperti yang seharusnya. Walaupun mungkin tidak semuanya. Beda dengan yang tinggal di ibu kota tentunya.

Tetapi saya mengerti betul ‘amiyah orang Tanta, mereka pun tahu maksud saya saat bertanya. Saya merasakan kehangatan persaudaraan mereka sesama muslim, kami yang datang dari jauh, keseriusan mereka menjelaskan pertanyaan kami.

Paling tidak saya telah tahu dan faham bagaimana rute ini saya dapatkan langsung dari lisan orang desa di sana.

Akhirnya saya terkesan, bahagia, senang, riang gembira, wajah berseri-seri ketika langkah kaki pertama kami langkahkan di desa Dakdus. Alhamdulillah. Washallallahu ‘ala sayidina Muhammad wa ‘ala alihi wasahbihi ajma’in. []

-Daud Farma
Darrasah-Kairo, 3 Agustus 2021. | ulviyeturk94@gmail.com

Tags: Syekh SharawiSyekh SyarawiSyekh Syarawi mesir
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Nikmat dan Musibah, Lebih Banyak Mana?

Next Post

Pengumuman Terbaru Arab Saudi: Jamaah Umrah Musim Baru nanti Jumlahnya Tidak Dibatasi

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

orang tua, gen z, anak, sukses

7 Peran Keluarga dalam Menentukan Kesuksesan Anak di Masa Depan

19 Juni 2025
Diabetes, Kolesterol, Shubuh

Bahaya Tidur setelah Shubuh, Hal yang Paling Dibenci oleh Para Ulama

19 Juni 2025
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim, Wudhu

Apakah Tidur Lelap Membatalkan Wudhu?

19 Juni 2025
kunci rezeki, rezeki yang halal, REZEKI,

Benarkah Rezeki Seret Karena Sering Menunda Shalat?

18 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0

Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Oleh Haura Nurbani
20 Juni 2025
0

aceh, kekayaan alam

7 Kandungan Kekayaan Alam yang Ada di Provinsi Aceh

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0

impotensi, usia 40 tahun, 40 tahun, shalat, mandul, pria

7 Kebiasaan yang Menyebabkan Seorang Pria Bisa Mandul

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0

Firaun, Benjamin Netanyahu

Benjamin Netanyahu dan Kejahatan-kejahatannya pada Umat Islam Palestina

Oleh Eneng Susanti
20 Juni 2025
0

Terpopuler

Di Usia Berapa Suami Mulai Kehilangan Hasrat kepada Istri?

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0
suami, istri, seksual, perawan

Ada banyak faktor yang membuat seorang suami kehilangan ketertarikan atau gairah terhadap istrinya, dan tidak semuanya murni soal usia.

Lihat LebihDetails

Bahaya Tidur setelah Shubuh, Hal yang Paling Dibenci oleh Para Ulama

Oleh Haura Nurbani
19 Juni 2025
0
Diabetes, Kolesterol, Shubuh

Tidur setelah Shubuh bukan sekadar kehilangan waktu, tapi kehilangan keberkahan.

Lihat LebihDetails

Perlu Banget Tahu, Ini Minuman-minuman yang Mengandung Gula Tinggi, Apa Saja?

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0
Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat, minuman

Berikut adalah minuman-minuman yang mengandung gula tinggi dan sebaiknya dibatasi konsumsinya, terutama bagi yang menjaga kadar gula darah atau kesehatan...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Dianjurkan di Malam Hari bagi Lelaki Usia 40 Tahun ke Atas

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0
Umur, Tips Bugar, Kanker Prostat, Suami, 40 Tahun

Banyak pria usia 40 ke atas mulai cemas akan usia, keluarga, hingga masa depan. Jika dibiarkan, ini bisa menimbulkan stress,...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 38Share on WhatsApp
  • 10Share on Facebook
  • 9Share on Telegram
  • 237Share on Twitter
  • 31Share on Pinterest
  • 11Share on LinkedIn
  • 21Share on Email