• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Jin itu nyata atau khayalan?Bagaimana kehidupannya?

Oleh Eppi Permana Sari
8 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Jin itu nyata atau khayalan?Bagaimana kehidupannya? 1 jin
0
BAGIKAN

SALAH satu tanda keimanan seorang itu yakni percaya pada yang ghaib termasuk pada Jin. Namun dalam masalah ini tidak dipungkuri bahwa umat Islam terbagi pada dua pemikiran ekstrem dalam memahami fenomena jin.

Ada yang sangat mempercayai keberadaan jin sehingga terjerumus pada kemusyrikan dengan menjadikannya sebagai pelindung, bahkan na’udzubillah sampai pada derajat pengabdian padanya. Tentu saja keyakinan seperti ini bertentangan dengan sistem keimanan Islam yang mengajarkan konsep ketauhidan pada Allah.

Ada juga sebagian umat Islam yang beranggapan bahwa jin itu khayalan alias ilusi belaka. Alasannya karena fenomena jin tidak rasional dan tidak bisa dibuktikan secara eksperimental.

Sehingga secara mutlak menolak fenomena jin dan menganggap sesat pada orang-orang yang mempercayainya. Sesungguhnya, anggapan seperti ini juga tidak sejalan dengan sistem keimanan Islam, tidak senafas dengan firman-firman Allah dan sabda Rasulullah.

ArtikelTerkait

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

Apabila orang ateis tidak percaya akan eksistensi jin, tidak meyakini fenomena gaib, maka itu wajar karena mereka tidak percaya pada informasi yang termaktub dalam Al-Quran dan sunah Rasul.

Namun, jika umat Islam tidak meyakininya dengan alasan tidak rasional dan tidak bisa dibuktikan secara eksperimental, maka perlu dievaluasi kualitas keimannnya terhadap masalah gaib, bukankah seorang mukmin wajib beriman pada masalah gaib?

”… Kitab (Al Quran) ini kandungannya tidak meragukan; ia petunjuk bagi orang-orang takwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,” (QS Al Baqarah: 1-3).

Ayat ini menegaskan bahwa di antara tanda-tanda orang bertakwa adalah orang yang beriman pada masalah gaib.

Terkait dengan masalah Jin ini secara etimologis, kata Jin berasal dari kata Janna yang artinya bersembunyi atau tidak terlihat. Dinamai Jin karena tersembunyi dari pandangan manusia. Kata lain yang berasal dari Janna adalah janin artinya jabang bayi, dinamai demikian karena dia tersembunyi dalam rahim ibu.

Secara terminologis, jin adalah makhluk ruhiyyah (gaib) yang diciptakan Allah dari api, sebagaimana firman-Nya,

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan kami telah menciptakan jin sebelum Adam dari api yang sangat panas,” (QS Al Hijr: 26-27). Ayat ini menegaskan bahwa jin diciptakan dari api sedangkan manusia diciptakan dari tanah.

“Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat,” (QS Al Haaqqah: 38 – 39).

Advertisements

Ayat ini pun menegaskan adanya fenomena yang tidak bisa diakses dengan perangkat indrawi, alias fenomena gaib.

Gaib artinya realitas supranatural atau sesuatu yang eksis (ada) namun tidak bisa diakses atau dicapai dengan perangkat indrawi. Bakteri misalnya, dia tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, namun bisa terlihat dengan menggunakan mikroskop, maka bakteri bukan makhluk gaib karena bisa diakses dengan alat indra.

Berbeda dengan malaikat, baik dengan mata telanjang ataupun menggunakan mikroskop ataupun teleskop sekalipun, tetap saja malaikat tidak bisa terlihat. Ini tak berbeda dengan jin. Maka malaikat dan jin disebut makhluk gaib.

Jika kita cermati, jin yang oleh sebagian orang tidak dipercayai eksistensinya masuk dalam kategori makhluk gaib dan termasuk pada gaib absolut. Karena itu fenomena jin hanya bisa dijawab dengan merujuk pada ayat-ayat Al Quran dan sabda Rasulullah dalam hadis-hadis yang sahih.

Jadi, pembahasan tentang jin tidak bisa merujuk pada pendapat-pendapat yang tidak disertai dalil dari Al-Quran dan hadis yang sahih.

Bertolak dari dasar pemikiaran ini, maka saya berusaha agar setiap pembahasan atau pernyataan-pernyataan penting selalu menyertakan rujukan dalil, baik dari Al-Quran ataupun hadis sahih dan dikuatkan dengan pendapat para ulama yang tidak diragukan kapasitas keilmuan dan kesalehannya.

Hal ini dilakukan karena persoalan gaib absolut atau mutlak hanya bisa dijawab dengan wahyu yang termaktub dalam Al-Quran dan dijelaskan dalam sunah Rasulullah dan bukan dengan rekayasa pikiran. [ ]

 

Sumber: Muslim 

Tags: JinKehidupanKhayalanNyata
Share1122SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Inilah yang Perlu Anda Lakukan Saat Kehilangan Barang Berharga

Next Post

Generasi Penerus Islam, Harus Tanamkan Keterampilan Ini

Eppi Permana Sari

Eppi Permana Sari

Terkait Posts

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

14 Juni 2025
Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

13 Juni 2025
Makmum, Shalat,

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

11 Juni 2025
Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

8 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Apa Itu Iron Dome Israel?

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh

Orang Bodoh

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.