• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 10 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Malu di Bentang Keindahan

Oleh Mila
7 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
onani

Foto: CooLBye - DeviantArt

1
BAGIKAN

Oleh: Harri Ash Shiddiqie
Penulis, penyuka sastra, tinggal di Jember

ADAKAH malu? Tidak ada. Karena ditelan angin barat, angin timur, dan dikunyah siapa saja yang angin-anginan. Bukan hanya dengkul, bukan hanya paha, tapi juga jenjang leher sampai perut bisa dilihat siapa saja.

Malu? Tidak. Itu biasa.

Tapi di kota kecamatan tempat ia dilahirkan, kota kecil yang hanya ada satu jalan raya beraspal yang membelahnya, hampir semua orang memakai jilbab. Hampir semua perempuan tak kelihatan betisnya.

ArtikelTerkait

Renungan: Mengapa Shalat Tidak Diterima oleh Allah SWT?

Kenapa Aku Tidak Mau Olahraga

Kenapa Aku Harus Terus Memperbaiki Shalatku?

Si Raja Jalanan dan HP Sakti Mandraguna, Kenapa Sih Maen HP Waktu Berkendara?

Mengapa di kota kecil masih ada rasa malu? Mungkin, agama masih terjaga. Sopan santun masih digenggam. Juga semua orang saling mengenal, tak enak bila jadi perbincangan. Malu.

Seberapa kuat malu ini bertahan?

Android, Youtube, Instagram menawarkan apa saja. Ketika gambar, video dan uraian kata-kata tentang keintiman mudah diakses, maka nilainya menjadi turun.

Pernikahan tidak lagi sakral, khidmat tentang pengorbanan. Berkorban untuk pasangannya, untuk keluarganya, dan berkorban sebagai kewajiban meneguhi perintahNya.

Pernikahan yang hanya bersemangatkan transaksi dan pengumuman. Pengumuman yang diusahakan mewah, undangan disebar berhias gambar mesra, intim, tanpa malu.

Transaksi?

Sikap individualis dengan dorongan kebebasan membuat setiap orang berusaha memiliki eksistensi. Setiap orang berusaha memberi makna kehidupannya sesuai dengan persepsinya apa yang dianggap baik olehnya. Ini membuat setiap orang harus kuat. Harus dapat hidup mandiri tanpa bergantung pada orang lain.

Pernikahan bukan lagi pengorbanan untuk pasangannya, saling berjuang memberikan yang terbaik untuk keluarga. Pernikahan hanya sekedar hubungan. Punya tempat berkomunikasi, hubungan tubuh pelepas hasrat, sebagai teman, menghilangkan kesendirian, penawar kesepian. Anak? Ah, nanti dulu, diprogram sekian tahun mendatang.

Advertisements

Dalam pernikahan masa kini setiap pribadi tetap bereksistensi. Bahkan pernikahan direncanakan untuk membantu pertumbuhan dan kebutuhan eksistensi diri. Seorang perempuan tetap bekerja, tetap berkarya. Seorang lelaki tetap bisa jauh di sana menggeluti profesinya.

Eksistensi bisa tabrakan. Sang istri gemar menjadi bintang sinetron, tetapi sang suami ingin rumah damai di luar kota dengan istri yang tersenyum di pintu menyambut kedatangannya. Ini tidak bisa.

Bukankah sudah disepakati, ada transaksi: “Bebas menikah dan bebas pula untuk bercerai”.

Pernikahan bisa singkat. Kalaupun tidak singkat, silakan eksistensi masing-masing tetap tumbuh.

Rumah tangga hanya “hubungan”. Kesenangan yang intim bisa dikayuh di tempat yang lain, dengan orang lain. Aman, kontrasepsi banyak tersedia. Bisa diraih sesat, ditawarkan di mana saja. Murah karena saling membutuhkan. Mudah, menggerakkan ujung jari di android, semua tersedia dalam hitungan detik.

Malu? Tidak. Itu biasa.

Di kota kecilnya, di depan pintu rumah panggung kayu di dusunnya, di antara garis angin sederhana, ia bisa mengingat di surat Al Qashash ayat 21-29. Yang di antaranya menceritakan seorang perempuan yang disuruh ayahnya agar menemui seorang lelaki. Ia memenuhi perintah itu, dan berjalan malu-malu.

Oh, sebuah narasi keindahan.

Diingatnya juga sebuah tulisan, memicu kerinduan langit pernikahan yang indah. Yang lelakinya seorang perjaka, di dadanya berkilau rasa siap bertanggung jawab memenuhi kehidupan keluarga. Dan gadisnya, perawan yang malu-malu duduk di pelaminan, dalam kesucian. []

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.

Tags: adabindahMaluSopan Santun
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Senat AS Tolak Resolusi Bantuan AS pada Saudi dalam Konflik Yaman

Next Post

Dear Mantan Sang Pendosa

Mila

Mila

Terkait Posts

Shalat, Keutamaan Shalat Dhuha, Shalat yang Tidak Diterima oleh Allah SWT, Hukum Shalat tanpa Peci, shalat

Renungan: Mengapa Shalat Tidak Diterima oleh Allah SWT?

9 Juni 2025
Olahraga, Pola Hidup Sehat, Kuisioner

Kenapa Aku Tidak Mau Olahraga

9 Juni 2025
Hukum Melafadzkan Niat, Syaban, Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat, Tata Cara Shalat Hajat

Kenapa Aku Harus Terus Memperbaiki Shalatku?

8 Juni 2025
Ciri Motor yang Harus Segera Diservis, Motor

Si Raja Jalanan dan HP Sakti Mandraguna, Kenapa Sih Maen HP Waktu Berkendara?

8 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0

negara, negara terkotor

7 Negara Paling Kotor di Dunia Berdasarkan Penelitian

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0

Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Oleh Saad Saefullah
10 Juni 2025
0

Wudhu Dulu Sebelum Mandi Junub, nasihat ibnul qayyim, Macam Cemburu, Cara Membersihkan Najis, Dosa

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0

Cara Jaga Kesehatan di Musim Hujan, bicara, Anak, Ciri Anak yang Pintar , Ciri Anak yang Cerdas, Sunat

Sunat untuk Anak Lelaki, Berapa Tahun Sebaiknya?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Terpopuler

Sayuran-sayuran yang Ternyata Mengandung Tinggi Gula

Oleh Haura Nurbani
9 Juni 2025
0
Zakat Fitrah, sayuran

Berikut adalah beberapa sayuran yang ternyata mengandung gula cukup tinggi, meskipun sering dianggap sehat dan rendah gula

Lihat LebihDetails

Kenapa Suami Sukanya Minta Jima Terus sama Istri?

Oleh Yudi
8 Juni 2025
0
Penyebab Suami Loyo di Tempat Tidur, Jima, nusyuz

Pertanyaan seperti “Kenapa suami sukanya minta jima terus sama istri?” seringkali muncul dari rasa penasaran, lelah, atau bahkan bingung di...

Lihat LebihDetails

Apa yang Terjadi Kalau Manusia Dewasa Tidur Malam Kurang dari 6 Jam?

Oleh Dini Koswarini
9 Juni 2025
0
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Pagi Hari, Ciri Diabetes di Usia Muda, Muslim

Jika manusia dewasa tidur malam kurang dari 6 jam secara konsisten, ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi, baik jangka...

Lihat LebihDetails

Inilah 11 Keutamaan Surah Yasin yang Perlu Diketahui Muslim

Oleh Andika Murdanto
26 Oktober 2021
0
Keutamaan Surah Yasin

Keutamaan surah yasin dijelaskan dari beberapa hadist Rasulullah Muhammad ﷺ.

Lihat LebihDetails

Tips Ga Bayar Utang: Rahasia Sukses Para Ahli Kabur Amanah

Oleh Dini Koswarini
6 Juni 2025
0
Cara Mengelola Keuangan, Utang

Utang itu kan hanya angka—dan angka bisa dilupakan?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.