• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Ternyata Boleh Membicarakan Aib Orang Lain dalam 6 Kondisi Ini!

Selain dalam kondisi-kondisi ini, pembicaraan keburukan orang lain adalah perbuatan yang dilarang.

Oleh Dini Koswarini
2 bulan lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Hawa Nafsu, orang shaleh, Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Aib

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

KITA menyadari bahwa pembicaraan aib orang lain adalah perbuatan sia-sia. Mengapa kita harus menghabiskan waktu membicarakan keburukan orang lain, sementara diri sendiri penuh dengan kesalahan? Rasulullah ﷺ telah menjelaskan tentang ghibah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

“Tahukah kamu apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Rasulullah ﷺ bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai.” Seseorang bertanya, “Bagaimana jika saya katakan itu benar?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Jika benar, maka kamu telah menggunjingnya. Jika tidak benar, maka kamu telah memfitnahnya.” (HR.Muslim)

Dari hadis ini jelas bahwa ghibah adalah membicarakan orang lain tanpa kehadirannya dengan sesuatu yang tidak disukainya. Jika yang dibicarakan itu benar, tetap saja itu ghibah. Jika tidak benar, maka itu lebih buruk lagi, yaitu fitnah.

BACA JUGA:  Hukum Ceritakan Aib Sendiri

ArtikelTerkait

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

Namun, ada beberapa keadaan di mana yang menyebut keburukan seseorang diperbolehkan dalam Islam. Imam An-Nawawi menyebutkan enam kondisi yang membolehkan seseorang membicarakan aib orang lain, yaitu:

1- Mengadu kezaliman kepada pihak yang berwenang.

Contohnya, seseorang melaporkan bahwa dia telah dizalimi oleh orang lain.

2- Meminta bantuan untuk menghentikan kemungkaran.

Contohnya, seseorang meminta bantuan kepada orang yang mampu mencegah seseorang melakukan kejahatan.

3- Meminta fatwa kepada ulama terkait permasalahan yang melibatkan seseorang.

4- Memberikan peringatan kepada umat Islam agar tidak terjerumus dalam kesalahan, seperti peringatan tentang kelemahan seseorang dalam meriwayatkan hadis.

5- Membicarakan orang yang secara terang-terangan melakukan maksiat, seperti pemimpin zalim atau ahli bid’ah yang menyebarkan kesesatan.

Advertisements

6- Menyebut seseorang dengan gelar yang sudah dikenal, seperti “si buta” atau “si pincang”, jika tidak ada maksud tertentu.

Selain dalam kondisi-kondisi di atas, pembicaraan keburukan orang lain adalah perbuatan yang dilarang.

Dosa Besar dari Ghibah

Allah Ta’ala memperingatkan kita tentang bahaya ghibah dalam Al-Qur’an:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa iba padanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat, lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)

BACA JUGA:  Muslim Harus Tahu, Ini 5 Mitos Ghaib di Sekeliling Kita

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ghibah diharamkan berdasarkan ijma’ para ulama, kecuali dalam kondisi yang memiliki maslahat yang jelas. Sementara itu, Asy-Syaukani menegaskan bahwa Allah mengumpamakan ghibah seperti memakan daging saudara sendiri yang telah mati. Ini menunjukkan betapa menjijikkan dan buruknya perbuatan tersebut.

Jika kita sadar bahwa membicarakan keburukan orang lain adalah perbuatan keji, maka kita harus menjauhinya. Sebenarnya, aib kita sendiri lebih banyak dibandingkan aib orang lain. Namun, karena kita sibuk mengurusi kekurangan orang lain, kita lupa memperbaiki diri sendiri. []

SUMBER: RUMAYSHO |  REDAKTUR : FADIL FEBRIAN

Tags: aib
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Berapa Lama Suami Istri Tidak Berhubungan Intim?

Next Post

Tanda Orang Susah Kaya

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

14 Juni 2025
Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

13 Juni 2025
Makmum, Shalat,

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

11 Juni 2025
Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

8 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

perang dunia, perang, kiamat

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

gaza, palestina

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Hukum Merokok dalam Islam, Bahaya Rokok bagi Kesehatan, Jin

Apakah Jin Termasuk Jenis Malaikat?

Oleh Andre S
18 Juni 2025
0

Foto: Freepik

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2025
0

Perut Buncit

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0
Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Berikut beberapa penyebab utama lelaki menjadi gemuk setelah menikah!

Lihat LebihDetails

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0
Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Dikisahkan, bahwa ada seseorang yang membaca bait syair di hadapan Imam Hasan al-Bashri.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.