DIKISAHKAN, bahwa ada seseorang yang membaca bait syair di hadapan Imam Hasan al-Bashri.
Yang aku lihat paling berani menyibak aib manusia di baliknya pun ia penuh dengan cela.
Hasan berkomentar, “Kalimat yang bijak! Sungguh benar yang dikatakannya.”
Beliau juga pernah memberi nasihat, “Hai manusia! Begitu rendah dirimu dan menumpuk kelalaianmu. Engkau cela orang-orang karena dosa, tetapi dirimu lupa bahwa juga melakukannya. Kotoran mata orang lain terlihat jelas, tetapi gajah di pelupuk mata tak dilihat. Alangkah sedikit sifat insafmu dan terlalu banyak kezalimanmu.”
BACA JUGA: Imam Hasan Al-Bashri dan Istighfar kepada Allah
Hasan al-Bashri pernah menjelaskan: Ada hadits Rasulullah yang berbunyi,
أَهْلُ مَعْرُوفٍ فِي الدُّنْيَا هُمْ أَهْلُ مَعْرُوفٍ فِي الْآخِرَةِ
“Orang-orang baik di dunia akan menjadi orang-orang baik di akhirat.” (Shahih [Shahih al-Jami’, 2030). Diriwayatkan Ahmad (Az-Zuhd, hlm. 487), al-Hakim (1/124), Abu Nu’aim (Al-Hilyah, 9/319).
Sebabnya: Allah mengampuni dosa-dosa mereka karena perbuatan baik mereka dulu di dunia kepada para makhluk.
Lalu di hari kiamat, Allah berfirman, “Hadiahkanlah pahala kalian untuk orang-orang yang kalian mau. Karena Aku telah mengampuni kesalahan dan dosa kalian.”
Maka mereka pun memberikan pahala kebaikannya masing-masing. Dengan itu, jadilah mereka orang-orang yang baik di akhirat seperti waktu mereka di dunia.
Hasan pernah ditanya: Akhlak baik apa yang tertinggi? Beliau menjawab, “Dermawan dan jujur.”
Beliau berkata lagi, “Aku pernah semasa dengan suatu kaum yang tidak merasa lebih berhak atas dinar dan dirham miliknya sendiri daripada saudaranya muslim. (Artinya: mereka tidak egois terhadap harta mereka sendiri; mereka yang perlu ataupun saudaranya yang perlu, kedua-duanya sama pentingnya buat mereka) Maka mengapa kalian wahai manusia yang terus saja memikul harta benda yang bisa menjadi sebab siksa dan hisabmu?”
Hasan pernah mendengar seseorang yang sedang menghitung-hitung sisa utang kawannya, katanya: “Utangmu masih seperenam dinar!”
Hasan pun berkata, “Jangan terlalu hitung-hitungan atau Allah juga akan memberatkan perhitungan (hisab) kalian nanti! Allah melaknat orang yang terlalu perhitungan dan yang menyebabkan orang menjadi perhitungan.”
Beliau mengatakan, “Sesungguhnya tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri.”
BACA JUGA: Imam Hasan Al-Bashri dan Rahasia Zuhudnya
Hasan menjelaskan, “Seandainya ada orang yang menahan bahan makanan selama 40 hari untuk menunggu harganya naik, lalu berakhir dengan diolah dan dibuat roti, kemudian dibagi untuk orang-orang miskin, maka ia tidak terbebas dari dosanya tadi.”
Beliau mengatakan, “Bertetangga yang baik itu bukan sekadar tidak mengganggu, tetapi juga tidak ambil hati saat diganggu.”
Beliau berkata juga, “Siapa yang memiliki empat hal ini, maka Allah akan melindunginya dari godaan setan dan menyelamatkannya dari neraka: yaitu tetap menjaga diri [sesuai aturan agama) di saat: ketakutan, sangat berambisi, marah, gejolak syahwat.”
Hasan memberikan pandangan, “Ilmu: warisan yang terbaik. Adab: kawan paling setia. Takwa: bekal yang terbaik. Ibadah: niaga yang paling menguntungkan. Akal: penuntun paling mahir. Akhlak mulia: teman yang terbaik. Sabar: penasihat yang terbaik. Qanaah: kekayaan yang tertinggi. Hidayah: penolong terbaik. Ingat mati: penasihat paling handal.” []
SUMBER: HUMAYRO