• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Doa Nabi saat Perang Badar

Oleh Sodikin
4 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilstrasi gurun. Foto: Pixabay

Ilstrasi gurun. Foto: Pixabay

0
BAGIKAN

Oleh: Mahardy Purnama

PERANG Badar adalah perang pertama dalam Islam yang terjadi pada tahun kedua Hijriyah antara pasukan kaum muslimin dan kaum musyrikin Mekah. Perang ini sangat penting bagi kaum muslimin demi tegaknya panji tauhid dan izzah Islam.

Ketika periode Mekah, umat Islam belum diperintahkan untuk berperang oleh Allah karena jumlah mereka yang masih sangat sedikit. Setelah penduduk Madinah banyak yang masuk Islam, dan umat Islam di Mekah hijrah ke Madinah, kekuatan Islam semakin bertambah. Allah pun mengizinkan mereka mengangkat senjata melawan orang-orang kafir Quraisy Makkah.

Allah berfirman, “Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (QS. Al-Hajj: 39).

ArtikelTerkait

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Perang Badar terjadi karena awalnya Rasulullah ingin mengambil kembali harta kaum muslimin Mekah yang diambil oleh orang-orang kafir Quraisy. Untuk itu, beliau menghadang kafilah Quraisy yang datang dari Syam yang dipimpin oleh Abu Sufyan.

Abu Sufyan yang mengetahui kabar tersebut segera mengutus seseorang untuk menyampaikan kepada saudara-saudara musyrik mereka yang ada di Mekah agar melindungi kafilah dagang itu dari kaum muslimin.

Kedua pasukan bertemu di Badar tepat pada tanggal 17 Ramadhan. Pasukan kaum Muslimin berjumlah 314 orang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, terdiri dari 83 orang kaum Muhajirin dan 231 orang dari kalangan Anshar dilengkapi dengan dua ekor kuda dan 70 ekor unta. Pemegang panji utama adalah Mush’ab bin Umair radhiyallahu anhu. Sedangkan dari pihak kaum musyrikin berjumlah 950 orang dilengkapi dengan 100 ekor kuda, 700 unta, dan 600 baju besi untuk perang. Mereka dipimpin oleh Abu Jahal laknatullah alaihi.

Pada malam sebelum pertempuran, Rasulullah mengangkat kedua tangan beliau, berdo’a kepada Allah,

اللَّهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الإِسْلاَمِ لاَ تُعْبَدْ فِي الأَرْضِ

“Ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan ini (kaum muslimin), maka setelah hari ini Engkau tidak akan disembah.”

Melihat Rasulullah berdoa begitu khusyu’, Abu Bakar mendekati beliau dan memberi semangat kepada beliau bahwa Allah pasti akan menepati janji-Nya, yaitu memenangkan kaum muslimin.

Perang pun berkecamuk antara kedua pasukan. Pada akhirnya, pasukan kaum muslimin berhasil meraih kemenangan sementara pasukan musyrikin mengalami kekalahan. Sekitar 70 orang kaum musyrikin terbunuh, di antaranya adalah para pembesar Quraisy seperti Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, Utbah bin Rabi’ah, dan Syaibah bin Rabi’ah. Sementara kubu pasukan muslimin sebanyak 14 orang gugur sebagai syuhada’.

Advertisements

Para Malaikat Ikut Bertempur

Pada perang Badar, ribuan malaikat turun membantu pasukan kaum muslimin. Dalam sirah Ibnu Hisyam disebutkan dari Ibnu Abbas bahwa seseorang dari Bani Ghifar yang melihat pertempuran tersebut dari atas gunung tiba-tiba melihat awan yang mendekat. Dari awan tersebut ia mendengar ringkikan kuda dan suara perintah untuk maju bertempur.

Seorang sahabat berkisah, “Ketika aku membuntuti salah seorang musyrik pada perang Badar untuk menebasnya, tiba-tiba kepalanya terputus sebelum pedangku mengenainya. Aku pun sadar bahwa orang tersebut ditebas pihak lain.”

Allah berfirman, “(Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin, ‘Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?’ Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.” (QS. Ali Imran: 124-125).

Setelah perang berakhir

Setelah perang usai, Rasulullah menginstruksikan agar semua korban perang dari pihak musyirikin dibuatkan lubang. Mayat-mayat itu lalu dimasukkan ke dalam lubang dan ditimbun. Rasulullah berdiri di pinggir lubang dan berseru, “Apakah kalian sudah menyadari bahwa janji Rabb itu benar? Saya sudah menyadari dan membuktikan janji Rabbku itu benar.”

Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, engkau berbicara kepada orang mati yang sudah menjadi mayat?” Rasulullah bersabda, “Kalian tidak lebih bisa mendengar daripada mereka. bedanya mereka tidak bisa menjawab kalian.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud).

Kemudian Rasululllah memerintahkan pasukannya untuk pulang ke Madinah. Ia menugaskan Abdullah bin Ka’ab bin Amr untuk mengurus harta rampasan (ghanimah). Harta rampasan perang itu beliau bagi-bagikan sesuai perintah Allah. []

SUMBER: WAHDAH

Tags: Doa Nabimalaikat ikut berperangperang badarRamadhan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tips Pulihan Gejala Flu

Next Post

Agar Utang Piutang Tidak Jadi Dosa Besar

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Kencing Batu, Poligami

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman, Tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0

ngupil, hidung

Dampak Buruk Ngupil bagi Kesehatan dan Tips Aman Bersihkan Hidung

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Cinta, Fireworks

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0
sleep paralysis, jima, suami, istri

Kesiapan istri untuk memenuhi kebutuhan suami secara lahir dan batin adalah salah satu pilar utama keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.