DALAM Islam, hubungan suami istri bukan sekadar kebutuhan biologis, tapi juga ibadah yang penuh pahala jika dilakukan dengan niat yang benar. Bagi seorang istri, kesiapannya untuk melayani suami dengan tulus di ranjang adalah salah satu bentuk pengabdian, cinta, dan ibadah yang nilainya sangat besar di sisi Allah SWT.
1. Ibadah yang Tak Terlihat Tapi Bernilai Tinggi
Hubungan suami istri adalah bagian dari syariat Islam yang suci. Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:
BACA JUGA: 7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!
“Dan pada kemaluan salah seorang dari kalian itu ada sedekah.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah bila seseorang di antara kami melampiaskan syahwatnya, dia mendapat pahala?”
Rasul menjawab, “Tidakkah kalian lihat, jika ia meletakkannya pada yang haram, bukankah ia berdosa? Maka demikian pula jika ia meletakkannya pada yang halal, maka ia mendapat pahala.”
(HR. Muslim)
Artinya, saat seorang istri melayani suaminya dengan penuh cinta dan keikhlasan, itu bukan hanya menggugurkan kewajiban, tapi juga mendatangkan pahala besar — sebagaimana halnya bersedekah.
2. Salah Satu Kunci Surga untuk Istri
Dalam Islam, ketaatan istri kepada suami dalam hal yang baik adalah salah satu kunci pembuka surga. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika seorang wanita melaksanakan salat lima waktunya, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.'”
(HR. Ahmad)
Melayani suami di ranjang adalah bagian dari menjaga kehormatan dan bentuk ketaatan yang sangat dihargai oleh Allah. Selama tidak bertentangan dengan syariat, sikap siap melayani ini bisa menjadi jalan mulia menuju ridha suami dan surga Allah.
3. Menjaga Cinta dan Keharmonisan Rumah Tangga
Kesiapan istri untuk memenuhi kebutuhan suami secara lahir dan batin adalah salah satu pilar utama keharmonisan rumah tangga. Hal ini mencegah perselingkuhan, menguatkan ikatan emosional, dan membangun rasa saling memiliki yang dalam.
Islam sangat menghargai peran istri dalam menjaga benteng rumah tangga, termasuk dalam hal ini. Bahkan Rasulullah ﷺ memperingatkan:
“Jika seorang suami mengajak istrinya ke ranjang lalu ia menolak, lalu suami tidur dalam keadaan marah kepadanya, maka para malaikat melaknat istri tersebut hingga pagi.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini bukan bentuk tekanan, melainkan penegasan bahwa hubungan suami istri bukan sekadar kesenangan, tapi juga amanah yang harus dijaga bersama.
4. Niatkan Sebagai Ibadah
Poin penting dalam setiap amalan adalah niat. Saat seorang istri melayani suaminya bukan karena terpaksa, melainkan karena niat ibadah dan ingin mendapatkan ridha Allah, maka pahala yang ia dapat bisa melimpah. Bahkan, dalam rutinitas yang bersifat duniawi pun, Islam mengajarkan bahwa niat bisa mengubahnya menjadi ladang amal.
BACA JUGA: Istri Suka Ambil Uang Diam-diam dari Dompet Suami, Bolehkah?
Penutup: Keikhlasan yang Membuka Pintu Surga
Menjadi istri yang penuh kasih, yang dengan ikhlas melayani suami lahir dan batin, bukan hal remeh dalam Islam. Itu adalah bentuk pengorbanan, cinta, dan ibadah yang sangat dimuliakan.
Melayani suami bukan berarti merendahkan diri, tetapi justru meninggikan derajat sebagai istri salehah yang mendambakan surga. Dengan cinta, niat, dan ridha, seorang istri bisa menjadi ahli surga lewat tindakan sederhana yang dilakukan dengan penuh keikhlasan. []