• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Kisah Tuan Rumah Istimewa dan Tamu yang Mulia

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
tempat tinggal istri nabi

Ilustrasi. Foto: Garden and Happy

1
BAGIKAN

ADA banyak sahabat Nabi. Masing-masing memiliki karakter keteladanan sehingga perikehidupan mereka menjadi pelajaran berharga bagi muslim.

Salah satunya sahabat Nabi tersebut adalah Abu Ayyub Al Ansari. Satu kehormatan istimewa dianugerahkan kepada Abu Ayyub Al Ansari. Kisahnya dikenang sejarah dalam perjalanan hijrah Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah.

Ketika Nabi memasuki Madinah, untanya ditarik, didorong oleh kaum Ansar karena semua orang menginginkan kehormatan untuk menjamu Nabi agar tinggal di rumah mereka. Namun, Nabi bersabda:

“Tinggalkan untaku karena itu dipuji oleh Allah.”

ArtikelTerkait

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

BACA JUGA: Adab Rasulullah saat Menumpang di Rumah Abu Ayyub

Kaum muslim dari kalangan Anshar pun harap-harap cemas mengamati di mana unta sang Nabi akan berhenti. Siapa sangka, rumah yang diberkati dan terpilih untuk Nabi singgahi adalah rumah Abu Ayyub al Ansari. Di sana lah unta Nabi berhenti.

Ketika itu terjadi, betapa gembiranya Abu Ayyub al Ansari.

Nabi SAW memasuki rumah itu, dan tentu saja, Abu Ayub ingin menghormati Nabi sehingga dia berkata kepadanya, “Silakan Anda tinggal di lantai dua. Aku dan istriku akan tinggal di bawahmu (lantai satu).”

Tapi Nabi berkata, “Aku akan menerima banyak tamu, biarkan aku tinggal di lantai bawah dan kamu tetap di lantai atas.”

Lantas apa yang terjadi?

Malam menjelang dan Nabi pun hendak beristirahat. Abu Ayyub pergi ke lantai atas. Tapi setelah mereka menutup pintu, Abu Ayyub berpaling kepada istrinya.

Dia berkata, “Celakalah kita! Apa yang sedang kita lakukan? Rasulullah di bawah dan kita lebih tinggi darinya! Bagaimana bisa kita berjalan di atas utusan Allah? Apakah kita menghalangi Beliau dari Wahyu-Nya? Jika demikian, habislah kita.”

Advertisements

Pasangan ini menjadi sangat khawatir dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Kemudian mereka memiliki sebuah ide. Mereka pindah ke sisi bangunan yang tidak langsung berada di atas Nabi. Mereka berjalan di bagian pinggir ruangan dengan hati-hati dan menghindari bagian tengah ruangan.

Di pagi hari, Abu Ayyub berkata kepada Nabi, “Demi Tuhan, semalam kami tidak bisa tidur barang sekejap pun, baik aku maupun Umm Ayyub.”

“Mengapa tidak bisa tidur, Abu Ayyub?” tanya Nabi.

Abu Ayyub menjelaskan betapa khawatirnya saat mereka berada di lantai atas sedangkan Nabi berada di bawah dan mungkin keberadaan mereka akan mengganggu turunnya Wahyu.

“Jangan khawatir, Abu Ayyub,” kata Nabi. “Kami lebih memilih lantai bawah karena banyaknya orang yang datang untuk mengunjungi kami.”

Namun ada kejadian tak terduga lainnya. Pada malam hari, kendi air pecah di lantai dua pecah. Air bisa merembes ke langit-langit dan mungkin jatuh menimpa Nabi Muhammad SAW.

Abu Ayyub dan istrinya lalu mengambil selimutnya sendiri dan menaruhnya di air agar bisa menyerap semua air yang tumpah sehingga tidak ada satupun yang jatuh pada Nabi SAW di lantai bawah.

Setelah menceritakan kejadian itu, Nabi pun bersedia menempati lantai atas rumah abu Ayyub.

Lama tinggalnya Nabi di rumah Abu Ayyub kurang lebih tujuh bulan, sampai rumah Rasulullah dan Masjid Nabawi dibangun. Selama itu, betapa cermatnya Abu Ayyub Al Ansari memperlakukan tamunya yang mulia.

Suatu ketika, sepeninggal Nabi Muhammad SAW, di masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, Abu Ayyub Al Ansari berangkat ke Irak.

Perawi hadis terkemuka, Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa suatu ketika, Abu Ayyub mengalami kesulitan uang. Dia kemudian mendatangi Ibnu Abbas.

Perawi hadis itu teringat akan kisah Abu Ayyub yang menghormati Nabi pada saat hijrah ke Madinah. Ibnu Abbas  lalu mengosongkan rumahnya untuk ditempati Abu Ayyub sembari berkata, Aku akan melakukan apa yang kau lakukan untuk Rasulullah SAW.

BACA JUGA: Kemuliaan yang Diperoleh Abu Ayyub

Ibnu Abbas bertanya, “Berapa utangmu?”

Abu Ayyub menjawab, “Dua puluh ribu.”

Ibnu Abbas berkata, “Aku akan memberimu uang 40 ribu dan 20 budak.”

Ibnu Abbas berkata lagi, “Semua yang ada di rumah ini untukmu.” (Imam Ibnu ‘Asakir, Tarikh Madinah Dimasyq, Beirut: Darul Fikr, 1995, juz 16, hlm 54-55).

Abu Ayyub hidup sejak masa Nabi hingga masa setelahnya. Abu Ayyub ikut serta dalam peperangan membebaskan banyak negeri. Selain membela Ali bin Abi Thalib pada Perang Shiffin, pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan pun Abu Ayyub tetap membela Islam. Dia ikut bertempur melawan kekaisaran Romawi.

Abu Ayyub menjadi salah satu pahlawan yang tewas saat perang membebaskan Konstantinopel. Saat sakaratul maut, jasadnya berada di atas kuda yang berjalan terus sampai tiba di suatu tempat. Di situlah jasad Abu Ayyub dikebumikan. Dia wafat pada 52 Hijriyah dalam usia 80 tahun.

Makamnya kini berada di Turki, tepatnya di samping Masjid Eyup Sultan. []

SUMBER: ABOUT ISLAM

Tags: Abu Ayyub Al AnsariKisah NabiKisah Sahabatsahabat
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Obat Hati dalam Islam

Next Post

SMP Muhammadiyah 6 Padang Ukir Prestasi Lewat Pembinaan Bakat Siswa

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Fii Amaanillah, Awet Muda

3 Cara Terus Awet Muda, InsyaAllah!

Oleh Haura Nurbani
14 Juni 2025
0

sleep paralysis, jima, suami, istri

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails

Harus Tahu, Makna Nikah Menurut 4 Mazhab

Oleh Eneng Susanti
17 Mei 2021
0
nikah

apa sih makna nikah dalam pandangan Islam

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.