• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Emang Tukang Dagang Pun Tetap Semangat Berjualan

Oleh Ari Cahya Pujianto
5 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Aldi/Islampos

Foto: Aldi/Islampos

0
BAGIKAN

Oleh: Dwi P. Sugiarti

“BUBUR ayaam….bur…ayaam..”

Suara penjual bubur ayam yang selalu lewat depan rumah kami memang tak pernah absen. Selalu setiap pagi kira-kira setiap jam 6 lewat depan rumah.

Aku termenung sejenak memikirkan, jikalau penjual bubur ayam itu berputus asa pastilah ia takkan lagi lewat gang rumah kami. Sebab jarang sekali ada yang beli.

ArtikelTerkait

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Belum lagi jarak dari rumahnya hingga ia berkeliling di komplek tempat saya tinggal yang lumayan jauh. Seringnya suami saya yang selalu jadi langganan setia kalau ia sedang di rumah.

“Buburnya enak..murah lagi,” katanya.

“Jarang disini yang jual bubur semangkok cuma lima ribu.”

BACA JUGA: Belajar dari Tukang Rujak

Cerita serupa dengan mamang penjual bubur ayam memang tidak hanya satu atau dua orang saja. Di sini ada banyak sekali pedagang keliling yang lewat. Ada penjual donat, tahu gejrot, siomay, penjual perabot, empek-empek, penjual tahu, ayam, tahu bulat, penjual baju anak sampai penjual kasur yang menjajakannya dengan gerobak juga suka lewat depan rumah kami.

Ada lagi tukang servis jam dan perabot rumah tangga. Mungkin dalam sehari ada sekitar 20 orang lewat menawarkan jualannya dari pagi sampai malam.

Tak sedikit dari mereka yang rumahnya relatif jauh ketika berkeliling menjual jualan mereka. Bahkan penjual kasur keliling yang ia berjalan dengan mendorong gerobak berisi kasur dan bantal untuk bisa sampai ke rumah kami ia harus menempuh kurang lebih 20 km.

Dan hebatnya ia berjalan kaki di tengah panasnya kota yang jarang sekali pohon rindang. Maklum rumah kami memang masuk dalam kawasan industri dan jarang sekali ada angkutan umum.

Advertisements

Kalaupun ada, ya tukang ojek yang mangkal depan gerbang komplek rumah kami.

Tak jarang ketika suami di rumah beberapa kali meminta saya untuk membeli dagangan mereka bukan karena butuh tapi lebih karena kasihan.

Jauh-jauh naik sepeda dan di tengah panas matahari tapi ternyata belum ada yang laku jualannya dan seringnya yang berjualan keliling, bapak-bapak yang sudah tua renta.

“Kalau beli jangan nawar ya, lihat itu yang jualan sudah kakek-kakek,” katanya.

Pernah juga suatu kali aku ditanya ketika membeli salah satu jajanan yang lewat depan rumah, “disini sepi ya mbak, orang-orangnya memang jarang keluar ya? Padahal kalo saya ke komplek sebrang selalu rame..”

“Ngga kok Pak, seringnya keluar pas pagi dan sore. Mungkin malas keluar kalo siang panas-panas gini pak. Kalo pagi dan sore ngga terlalu panas.”

Entah apa yang selanjutnya dipikirkan oleh bapak penjual tadi. Tapi sepertinya bukan putus asa. Sebab walaupun sepi tetap saja bapak penjual itu lewat depan rumah kami.

BACA JUGA: Aki Penjual Cendol Tetap Berjuang

Sesekali ada terdengar jajanannya dibeli tapi lebih sering ia lewat dengan terus meneriakkan jajanannya.

Apa yang terlintas dari cerita di atas?

Ya, sebuah arti tentang keyakinan. Tak mungkin para penjual keliling tersebut rela untuk bercapek-capek bahkan di tengah panas terik matahari jika bukan karena yakin bahwa pasti ada rizki yang tersimpan di antara gang-gang yang mereka lewati.

Terus mengayuh sepeda bahkan rela berjalan kaki demi bisa memberi makan dan penghidupan bagi keluarga.

Sebab di muka bumi ini Allah SWT telah menjamin rezeki hambanya. Dalam al quran Allah SWT mengabarkan kepada hambaNya :

“….dan tidak ada satupun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah Rezekinya.” (TQS. Hud : 6)

Betapa maha baiknya Allah kepada hambaNya sebab dialah maha pemberi bagi setiap makhluknya. Disisi yang lain keyakinan memunculkan kekuatan untuk mendorong melakukan sesuatu.

Manusia yang terus mengharap rahmat Allah tentulah ia yang tak pernah berputus asa. Sebab berputus asa dari rahmat Allah adalah ciri orang yang melampui batas.

“Katakanlah: “Hai hamba-hambaku yang melampui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah” (az-zumar :53)

BACA JUGA: Pisang Neng, Mateng di Pohon

Terbayang, bagaimana seorang ayah yang ia adalah kepala keluarga sekaligus tulang punggung keluarga bahwa dengan terus berusaha dan selalu mengharap kepada Allah swt yakin bahwa Allah tidak pernah abai terhadap hambaNya.

Sungguh betapa kekuatan keyakinan memberi dorongan yang kuat sehingga membuat seseorang akan terus akan melakukan selama keyakinan itu terus ada dalam dirinya.

Dan keyakinan itu tentu muncul dari keyakinannya pada sang pencipta dan pengatur urusan dunia ini yaitu Allah SWT Dialah al quwwah ar ruhiyyah. []

Note: Judul di atas diambil dari sebuah judul buku karya Ustadz Faqih Syarif. Isinya menceritakan bahwa kekuatan ruhiyyah memiliki dorongan yang paling kuat selama keyakinan itu masih ada.

Tags: Al-Quwwah Ar-Ruhiyyah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

70 Tawanan Positif Covid-19, Penjara Israel Ditutup

Next Post

Masya Allah Nabiku

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

13 Juni 2025
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Pengeluaran, Ciri Orang Medit

Ciri-ciri Orang Medit

Oleh Dini Koswarini
17 Juni 2025
0

piramida, kaum

5 Kaum yang Memiliki Keahlian Membangun Bangunan Megah dalam Sejarah

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.