• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 25 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Pisang Neng, Mateng di Pohon

Oleh Dini Koswarini
3 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Facebook

Foto: Facebook

0
BAGIKAN

“PISANG neng, mateng di pohon!”

Kakek, penjual pisang yang sering mangkal di pasar Cileungsi, menghampiri begitu aku turun dari mobil.

“Saya belanja dulu ya Kek, nanti balik baru beli.”

“Iya Neng, Kake tungguin yaa!”

ArtikelTerkait

Seorang Pemuda yang Mendatangi Imam Hassan Al-Basri, Memberitahukan bahwa Dia Lakukan Dosa namun Allah Tidak Menghukumnya …

Kisah Sedekah di Masa Nabi Sulaiman AS

Shalawat Hari Ini oleh Ustadz Yusuf Mansur

Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit

Aku mengunci mobil dengan remote, lalu berjalan dengan sedikit jinjit, karena semalam hujan, jadi pasar agak becek.

Belanja di fress market sih jauh lebih nyaman, tapi harganya selangit boo, beda jauh dengan di pasar tradisional ini, meskipun yaa harus relah berbecek ria.

Setelah belanja, aku pulang. Dalam perjalanan menuju Kota Wisata, macetnya minta ampun.

BACA JUGA: Kok Blewahnya Murah Bi, yang Lain Jual 5000?

Saat di depan pom bensin, aku lihat banyak pisang yang tergantung, tiba-tiba aku ingat janjiku pada si kakek penjual pisang.

Astaghfirullah, mau putar balik, tapi macet.

Pikiranku bercabang, jika tidak balik, bagaimana kalau si kakek terus menunggu.

Tapi, kalau nunggu lama, kan si kakek pasti bosan, dan pulang. Gak mungkin dia tunggu sampai pasar bubar, batinku.

Macet belum juga usai, rasa lapar juga menyerang. Bayangan kakek tua, dengan kopiah miring, dengan kemeja putih yang usang terus menari dipikiranku.

“Mbaak, jangan melamun dong, jalaaan, nambahin macet ajaaa!”

Aku terkejut, kuinjak gas, mengikuti antrian panjang kendaraan. Hatiku belum juga tenang.

Aku masuk area perumahan Kota Wisata, lewat ruko Canadian. Begitu melewati jembatan, seseorang melintas, hampir saja kutabrak.

Sampai di rumah, mbak Eni menurunkan belanja. Bani ponakanku yang memanggilku ibu, keluar, dia meneriksa belanjaan.

“Ibu, gak beli pisang!”

Aku diam, terbayang wajah kakek tua, mungkin dia masih menungguku.

“Kakak mau pisang?”

Dia mengangguk, matanya penu harap. Ya Allah, jika Bani saja menyiratkan harapan, yang tiap hari bisa makan buah, bagaimana dengan si kakek, yang jualan demi memenuhi kebutuhannya sendiri, meski sudah renta.

Aku meneguk segelas air, lalu kekamar mengambil jaket dan masker.

Kupacu motor, tidak ada lagi macet. Terik matahari mampu menembus tebalnya jaketku. Tapi tidak kuhiraukan. Dipikiranku hanya ada kakek dengan kayu dipundaknya.

Tiba di pasar, hatiku pilu, bagaimana kalau aku tidak kembali, si kakek masih duduk menunggui beberapa sisir pisang uli dan raja.

“Kek, pisangnya masukin ke kantong ini ya!”

Aku berjongkok, kurentangkan kantong plastik putih, tanganku meraih lima sisir pisang.

“Jangan Neng, jangan semua, tadi kakek sudah janji sama Neng yang pake mobil item, nanti dia kecewa! Tadi juga banyak yang mau beli, tapi kakek sudah janji.”

Air mataku menetes dibalik kaca mata hitam. Kulepas masker, helm dan kaca mata.

“Kek, maafkan saya, sudah membuat kakek menunggu, kakek belum makan yaa karena nungguin saya!”

Dia melihatku dengan saksama, dari kaki hingga kepala.

BACA JUGA: Aki Penjual Cendol Tetap Berjuang

“Kok Neng berubah?”

“Iya, tadi pulang dulu, kek!”

Tidak kukatakan kalau aku lupa. Setelah membayar harga pisang, kuselipkan satu lembaran merah ke saku bajunya.

“Jangan Neng, kan pisang kakek sudah diborong!”

Tangannya, menahan tanganku. Tapi tetap kutinggalkan disakunya.

‘Inilah, kenapa salah satu ciri-ciri orang munafik menurut Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, adalah jika berjanji tidak ditepati. Karena bisa jadi, orang yang kita janji, betul-betul berharap’.  []

SUMBER: WHATSAPP GROUP | Kami kesulitan mencari penulis asli artikel ini.

 

Tags: janjikakekmunafikpenjual pisang
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

9 Tanda Hati yang Mati

Next Post

Dosa Ini Disegerakan Hukumannya di Dunia

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

keajaiban, Hal Penting yang Sering Dianggap Sepele, Orang yang Tidak Diajak Bicara oleh Allah, kebersihan, Orang yang Tak Dapat Mencium Bau Surga, Imam Hassan Al-Basri

Seorang Pemuda yang Mendatangi Imam Hassan Al-Basri, Memberitahukan bahwa Dia Lakukan Dosa namun Allah Tidak Menghukumnya …

18 September 2023
Ali bin Abi Thalib, Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit, Nabi Sulaiman

Kisah Sedekah di Masa Nabi Sulaiman AS

14 September 2023
Shalawat

Shalawat Hari Ini oleh Ustadz Yusuf Mansur

9 September 2023
Ali bin Abi Thalib, Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit, Nabi Sulaiman

Niat Sedekah Agar Disembuhkan Penyakit

31 Agustus 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Nabi Musa di Madyan, Doa Nabi Ayyub, Nasihat Nabi Adam

5 Nasihat Nabi Adam kepada Putranya, Nabi Syits

Oleh Haura Nurbani
24 September 2023
0

Nabi Adam sengaja memilih Syits sebab anaknya yang satu ini memiliki kelebihan dari segi keilmuan.

Gulai Otak, Paradoks, Sedekah Politik

Sedekah Politik

Oleh Saad Saefullah
24 September 2023
0

Jadi, asalnya makna siyasah (politik) tersebut diterapkan pada pengurusan dan pelatihan gembalaan.

AI

AI dalam Timbangan Agama dan Budaya Indonesia

Oleh Saad Saefullah
24 September 2023
0

Esensi AI menjelma alat penggunaan tidak menjadikannya penggerus kebudayaan.

anies, pilpres

Anies Baswedan Tanggapi soal Kemungkinan Pilpres Dua Poros

Oleh Yudi
24 September 2023
0

"Kayak dulu saja ketika di Jakarta, nomornya nomor 3, enak nomor 3 tapi random ya, lotere. Tapi nanti kita lihat...

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.