• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 24 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Aku Tak Pernah Sayang Mama

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
doa ibu, berbakti kepada orang tua, orangtua, durhaka

Ilustrasi: Unsplash

0
BAGIKAN

Oleh: Mawar Dani

MATAKU mengembun, ada sebuah kalimat yang berhasil menusuk hatiku. Menghunjam berkali-kali dengan ganasnya. Harusnya ini sudah menjadi hal lumrah bagiku, bukankah setiap waktu Mama akan mengatakan hal yang sama.

“Dea tak pernah sayang padaku.”

Orang tua seperti apa itu? Terkadang aku ingin menyampaikan protes itu pada Tuhan. Kata ustadz tempatku mengaji, orang tua adalah perpanjangan tangan Tuhan, lalu kenapa tega mengatakan kalimat itu berkali-kali di depan orang tanpa memikirkan perasaan.

ArtikelTerkait

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Benarkah kesibukan yang menghadirkan jarak antara orang tua dan anak? Tapi rasanya itu mustahil, kenapa temanku si Nana bisa terlihat akrab dengan ayah ibunya yang juga pekerja.

BACA JUGA: Durhaka! Seorang Anak Kubur Hidup-hidup Ibunya yang Sudah Tua

Ini kesekian kali aku mendengarnya. Barusan kalimat itu keluar lagi dari bibir Mama. Kembali mengatakan bahwa aku tak sayang karena tak membelikan tas mahal. Oh, Mama, tega nian kau berkata demikian.

Ini bermula dari keberhasilanku meraih juara menulis dari salah satu event bergengsi beberapa bulan lalu. Hadiah yang kuterima lumayan membuat rekening gendut. Aku sudah berniat akan mengajak Mama jalan ke mall untuk memilih sendiri hadiah apa yang diinginkannya namun luka sudah terlanjur ditorehkannya lagi.

Mama kenapa tak pernah memberiku kesempatan untuk bicara. Bukankah sejak pagi sudah kukatakan akan mengajaknya pergi jalan hari ini. Katanya tidak punya waktu yang banyak, ketemu selepas meeting kantor di tempat yang telah disepakati saja.

Aku tidak tahu hadiah apa yang Mama inginkan dari keberhasilan ini. Kalau boleh aku minta bertukar hadiah, ingin sekali memberikan semua yang kuperoleh lalu izinkan aku merasakan suapan yang Mama ulurkan dari tangannya langsung.

Ini impianku sejak kecil. Mama tak punya waktu yang banyak untukku hingga sekadar menyuapi makan saja tak ada kesempatan. Aku dilahirkan untuk apa?

Mama tiba di lokasi sudah malam, sedang aku sudah terlalu capek seharian mondar mandir di tempat ini dan bingung hadiah apa yang pantas kuberikan. Berkali-kali Mama me-reject telponku dan mengirimkan pesan masih rapat penting. Untung saja Tante Mirna dan Nana masih setia menemani sampai Mama muncul.

Lelah yang kurasa tak hanya pada fisik tapi juga batin. Percakapan-percakapan hati karena iri melihat quality time yang ditunjukkan temanku berhasil membuat jenuh dengan segudang alasan Mama karena kesibukan.

Aku kecewa dengan sikap Mama yang tak penah mau mengerti. Aku pamit pulang duluan. Sengaja membiarkan Mama untuk gobrol ringan dengan Tante Mirna yang memang sudah bersahabat sejak zaman kuliah. Tanpa rasa bersalah Mama membiarkan aku pergi dan mungkin tak mengerti kalau kalimat ampuhnya benar-benar membuatku lelah hidup.

Kristal di mataku berhasil pecah dan berhamburan di pipi. Rasanya jauh sekali menuju pintu kafe untuk sekedar menyetop taksi dan berlalu meninggalkan semua kenangan.

Gubrakkkkkk!

“Deaaaaaaaaaaaaaaa!”

***

“Dea tak pernah sayang padaku.”

Akhirnya kalimat itu benar-benar nyata. Benarlah jika doa seorang ibu selalu diijabah Tuhan. Kesedihan malam itu ternyata menunjukkan kebenaran ucapan yang kerap diucapkan Mama.

Taksi yang kutumpangi ternyata dikemudikan oleh sopir yang sudah setengah mabuk. Bagaimana bisa dia begitu? Itulah adanya, mungkin perusahaan sudah menegaskan sopir tidak boleh mengemudi dalam keadaan mabuk namun masalah siapa yang yang tahu. Dia butuh Tuhan, kataku. Jika saja dekat pada Tuhan mungkin masalah yang dihadapi tidak dihindari dengan minum-minuman keras.

Aku juga perlu mengatakan ini pada Mama. Mama butuh Tuhan untuk mengerti kalau ada amanah besar yang harus ditanggungjawabi, aku. Tak sekedar membayar seorang ustadz datang ke rumah untuk mengajar mengaji serta ilmu agama. Tapi rasanya itu tak perlu lagi sebab sekarang Mama sudah ada disisiku yang terbaring lemah tanpa diketahui jatah umur masih panjang atau tidak.

BACA JUGA: Kisah Ibu Masak Batu untuk Tenangkan Anak-anaknya yang Kelaparan saat Pandemi Corona

Hampir sebulan aku dirawat pasca kecelakaan. Kegilaan yang dilakukan pak sopir patutnya kuucapkan terima kasih. Belum ada sepuluh meter berlalu dari kafe mall sudah berhasil menubruk sekian banyak kendaraan yang terparkir. Sialnya, aku terpelanting lewat pintu taksi yang kacanya belum sempat tertutup. Kepala ini membentur sisi jalan dengan hebatnya.

Pengorbanan ini berhasil membuat Mama kembali pada Tuhan. Setiap waktu dengan lirih meminta dalam doa agar aku kembali padanya. Berjanji akan meluangkan waktu untuk bisa dihabiskan bersama.

Aku memang jahat. Aku memang tidak sayang karena sudah membuatnya bersusah hati dengan kondisi kritis ini. Membiarkan Mama memilih resign kerja demi menjemput kesadaranku.

Sekali lagi, aku memang jahat. Entah itu benar atau tidak, tapi kini kejahatan itu kunikmati demi belaian lembut tangan Mama yang entah kapan terakhir aku merasakannya. []

Tags: ibuMamaRenungan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dihina Buta Huruf, Pria di Bandung Tusuk Teman hingga Tewas di Hari Lebaran

Next Post

4 Tingkatan Menyambung Silaturahim Menurut Ulama

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

20 Juni 2025
Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

20 Juni 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

dajjal, pengikut dajjal

Mengenal Dajjal dari Perspektif Sains: dari Simbol hingga Fakta

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

kebijakan, pedagang

Kenapa Sekarang Banyak Pedagang yang Berbohong saat Berjualan?

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Penyebab Istri Durhaka, Wangi Parfum Favorit Rasulullah,, Hukum Memakai Wewangian pada Bulan Ramadhan, Jilbab Punuk Unta

Apa Itu Jilbab Punuk Unta dan Kenapa Dilarang oleh Rasulullah ﷺ?

Oleh Dini Koswarini
24 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.