• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Jangan Maksa Nikah

Oleh Rifki M Firdaus
7 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
buku nikah diganti kartu nikah

ilustras. Buku Nikah

0
BAGIKAN

Oleh: Mawar Dani, mawarmaisa@gmail.com

SAAT kalian membaca kisah ini, saat itu pula aku telah menjadi seorang kakak yang gagal terhadap adiknya. Kenapa? Aku merasa bersalah atas hancurnya kehidupan adikku. Sekalipun dia tak pernah mengatakan itu.

Aku memiliki adik perempuan berusia 27 tahun. Sudah tamat kuliah dan telah memiliki pekerjaan. Sejauh ini semuanya baik-baik saja. Aku merasa tak ada yang kurang. Hingga suatu waktu, ibu kami mendesak agar Marwah –nama adikku– segera menikah. Kupikir, zaman sekarang tak masalah umur segitu masih single, toh adikku punya kegiatan positif.

Sekali dua kali keinginan itu disampaikan ibu kepadanya. Tak jarang alasan mengatasnamakan diriku dia sampaikan. Tak ingin melangkahi kakak menikah. Selalu itu yang Marwah jadikan alasan.

ArtikelTerkait

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Hingga titik lelah itu tiba. Aku yang tak kunjung menikah lalu desakan seperti jadwal minum pil yang rutin diajukan, menghadirkan kekalahan di hatinya. Marwah menyerahkan sepenuhnya soal keinginan ibu kepadaku. Dengan kata lain, dia bersedia aku carikan jodoh. Aku mengenal betul jiwa Marwah, sejak kecil tak pernah melawan apalagi membantah.

Ibu senang atas keputusan yang diserahkan Marwah. Ibu meminta agar aku melihat-lihat dulu calon lelaki itu dari kalangan terdekat seperti teman sesama dosen. Tak butuh waktu lama mencari pasangan yang tepat untuk Marwah. Adikku yang cantik juga cerdas mampu memikat beberapa kandidat yang telah aku unjuk. Mereka kagum atas fisik dan segala info yang tertera dalam proposal nikah.

Aku menjatuhkan pilihan pada Tian. Lelaki yang berprofesi sama denganku juga telah menjadi sahabatku beberapa tahun belakangan. Kami sering bertemu dalam urusan pekerjaan dan aku melihat dia lelaki yang baik.

Pernikahan berlangsung sederhana. Semua atas kesepakatan kedua belah pihak. Kami lega, akhirnya adikku telah disunting lelaki yang tepat. Setidaknya itu menurut kacamata manusia.

Semenjak menikah, Marwah diboyong sang suami ke rumah miliknya. Meski masih dalam satu kota, kami tetap jarang bertemu karena kesibukan. Hanya ibu yang paling sering datang mengunjungi.

Lima bulan berlalu pasca pernikahan. Kupikir semua baik-baik saja. Aku bisa melihat rona wajah Tian yang sumringah pada kesempatan kami tanpa sengaja bertemu. Dan adikku tak pernah sekalipun berkabar yang buruk tentang keluarga kecilnya.

Penyesalan memang selalu hadir di belakang. Suatu waktu ibu menemuiku di ruangan kerja. Matanya sembab karena sebuah kesedihan. Kabar yang kudengar jika ternyata adikku tak bahagia atas pernikahan itu. Hidup yang dijalaninya hanya sandiwara. Tian memang tak menyakiti fisik adikku, tapi dia menghancurkan jiwa Marwah.

Sebelumnya, aku tak ingin langsung percaya atas pengaduan ibu. Aku sempat mengabaikan hal tersebut beberapa waktu. Hingga Allah mengatur segalanya. Marwah tanpa sengaja salah berkirim pesan kepadaku, isinya meminta secara bijak jika tak lagi nyaman hidup bersama lebih baik berpisah.

Advertisements

Aku terkejut. Ternyata apa yang ibu sampaikan selama ini bukan kebohongan. Saat itu juga aku meminta Marwah menceritakan segalanya. Dari jauh suara saudara kesayangku itu terisak. Meminta maaf karena telah gagal menjadi istri yang baik.

Sejak bulan pertama pernikahan mereka ternyata adikku tak mendapatkan haknya sebagai istri. Nafkah yang seharusnya menjadi hak telah diabaikan. Adikku memenuhi segala kebutuhan rumah tangga, parahnya beberapa keperluan Tian pun dia terkadang yang harus menanggung. Setiap kali ada keributan, adikku selalu dipojokkan dengan umpatan gadis yang tak laku, itu sebabnya urusan jodoh saja masih dicarikan orang lain.

Adikku bukan wanita yang tak laku. Aku yang mengenalnya sangat menjaga diri dan menurut pada orangtua. Bahkan untuk urusan perasaan saja dia rela mengikuti pilihan orangtua. Aku tertampar atas kesedihan adikku. Aku orang yang paling merasa bersalah. Jika saja aku menolak mencarikan jodoh untuknya. Atau jika saja aku lebih pintar memilih lelaki yang tepat untuk mendampinginya.

Pernikahan itu memang tak layak untuk dipertahankan. Meski kami tahu perceraian itu sesuatu yang dibenci Allah. Jalan itu harus ditempuh demi kebaikan hidup di masa depan.

Ikatan itu dimulai dengan cara yang baik dan kami berharap perpisahan pun dilalui dengan sikap yang baik. Mereka pisah secara hukum agama maupun negara.

Adikku kembali menjalani hidupnya dalam kesendirian. Aku tahu dia tidak berbahagia meskipun segudang aktivitas mengisi waktunya. Aku kehilangan sosok adik yang dahulu ceria.

Senyum dan tawanya adalah sesuatu yang langka kutemukan. Jika saja aku bukan lelaki, mungkin jiwaku pun ikut lemah bersama perceraian yang dialaminya.

Andai dan jika tidak salah aku meminta, jangan lakukan kebodohan yang sama pada kerabat kalian. Ikhtiar dalam mencari jodoh itu perlu tapi tak juga harus memburu.

Tak ada yang lebih membahagiakan selain kedamaian itu sendiri. Dan kini aku belum bisa berdamai dengan hidupku karena telah gagal membuat adikku bahagia. Lagi, pahamilah. Menikah bukan soal cepat atau lambat hanya satu kata yakni tepat. []

Asahan, November 2015

Tags: MaksaNikah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Anggota DPR Ini Sebut Kartu Nikah tak Perlu: Tak Usah Saja

Next Post

Kebohongan HS saat Bawa Kabur Nissan X-Trail Milik Keluarga Nainggolan

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

13 Juni 2025
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Iron Dome

Apa Itu Iron Dome Israel?

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh

Orang Bodoh

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Ilmu, Ilahi Rabbi, sabar, manusia hebat, tingkatan sabar, Hal yang Harus Dihindari saat Hadapi Masalah, Kelelahan yang Disukai oleh Allah SWT, Cinta yang Harus Dihindari oleh Seorang Muslim, Cara Atasi Nafsu Syahwat, Niat, ujian hidup, Amalan yang Tak Terputus, Letak Kebahagiaan, Sabar, Cara Sehat ala Rasulullah, musibah, Orang Baik,Renungan Akhir Tahun, Obat Penyakit Hati, Cara Kendalikan Nafsu Syahwat, Sabar, pertanyaan dengan jawaban tidak terduga, Pertanyaan,, Pengetahuan Islami, pilih

10 Pilih Mana Dulu?

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.