• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 13 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Mengapa Kuasa Talak Hanya pada Satu Pihak?

Oleh Mila
7 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto hanya ilustrasi. Sumber: Worthy

Foto hanya ilustrasi. Sumber: Worthy

0
BAGIKAN

Oleh: Mafruhatun Nadifah

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Penulis merupakan mahasiswi semester 4 fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2016. Penulis pernah aktif di majalah sekolah “TABILLA” dan buletin El-Fikri.

Islam, sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin benar-benar memberikan angin sejuk dan menebar hal positif bagi alam dan seisinya. Sebelum islam datang, wanita tidak dapat menikmati haknya sebagai manusia. Semboyan memanusiakan manusia masih taboo pada masa itu. Jangankan diperlakukan layak oleh sesama, alampun seolah tidak menerima kedatangannya di dunia. Wanita. Pernah menduduki level terendah pada masanya. Masa dimana islam belum ada. Hak mereka dilanggar, pendapat tak didengar, kemauan ditekan bahkan sangat dilecehkan. Mereka adalah kaum yang tidak memiliki tempat pada masyarakat. Kaum lemah dan tak bermartabat.

Dalam masyarakat Yunani, wanita hanyalah budak dari nafsu saja. Bahkan mereka diperjual-belikan seperti halnya komoditi pasar. Dalam sebuah buku karya Nikolaos A. Vrissimtzs yang berjudul Love, Sex and Marriage in Ancient Greece, wanita dapat dikelompokkan menjadi dua, wanita terhormat dan pekerja seks semata. Wanita terhormatpun tidak memiliki kedudukan penting dalam bermasyarakat, mereka hanyalah sebatas “mesin pencetak” generasi baru peradaban. Mereka disembunyikan dan publik pun tak mengenal.

ArtikelTerkait

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Contoh lain di India. Dalam buku karangan Achmad Munif yang berjudul “Kisah 40 Perempuan yang Mengubah Dunia”, terdapat kutipan yang berbunyi “Di India, anak perempuan seringkali hanya dianggap sebagai beban bagi keluarga. Soalnya begitu besar jumlah mahar yang harus diberikan keluarga perempuan kepada pihak laki-laki saat mereka menikah”. Bahkan setelah menikah, ketika seorang istri ditinggal mati suami, Para Cendekiawan berpendapat bahwa janda cerai mati tidak berhak hidup lagi. Oleh karena itu, wanita harus mati ketika suaminya meninggal dan dibakar dalam satu perapian.

Tidak terlewatkan, pada masa jahiliyah Bangsa Arab, wanita juga bernasib menyedihkan. Wanita adalah aib bagi keluarga. Masyarakat Arab jahiliyah mengubur hidup-hidup anak perempuan yang lahir karena takut akan kehinaan dan kemiskinan. Kejadian ini terekam dalam al-qur’an, Allah berfirman:

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِٱلْأُنثَىٰ ظَلَّ وَجْهُهُۥ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ

Terjemahannya:

“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah”. (Q.S. An-Nahl: 58).

Singkat cerita, masa kelam itu pudar, tergantikan oleh cahaya islam yang terpancar. Islam datang, wanita mulai terpandang. Terdapat kalimat menyejukkan dalam buku yang berjudul “Tokoh-Tokoh yang Diabadikan Al-Qur’an Vol.2” oleh Abdurrahman Umairah, jika wanita berfungsi sebagai seorang ibu, keridhaan Allah terletak pada kepatuhannya dan dibawah kakinyalah surga berada. Kemudian dilanjutkan dengan kalimat-kalimat yang tidak asing lagi bagi khalayak umum, jika wanita sebagai seorang istri, ia menjadi pelengkap dan menyempurnakan setengah dari agama suaminya. Bahkan ketika wanita baru terlahir, ia memberi manfaat yang begitu besar, ia menjadi pembuka pintu surga bagi orang tuanya.

Namun, di masa dimana Islam telah berdiri dengan kokohnya, mengapa wanita masih dianggap lemah dalam beberapa hal? Contohnya, masalah talak. Mengapa istri tidak bisa mentalak suami? Jika saja ada suatu kasus dalam rumah tangga, sebutlah kekerasan dalam rumah tangga. Ada seorang istri yang berada dalam keadaan tertekan, setiap hari ia mendapat perlakuan kasar, dipukuli hingga memar dan menerima beribu perlakuan tidak benar, apakah wanita hanya bisa terdiam? Bahkan hanya mampu meminta untuk dicerai. Seandainya meminta dicerai namun si suami keberatan, alhasil wanita tidak mampu berkutik sedikitpun. Lalu mengapa hak talak hanya di tangan lelaki?

Jawabanya sangatlah sederhana duhai muslim-muslimah. Islam tidak pernah membebankan syariat berat tanpa adanya segudang maslahat. Tidak berhak mentalak, bukan berarti membuat martabat wanita terinjak. Itulah cara Allah agar hikmah bisa didapat.

Advertisements

Alasannya tidak lain karena lelaki mampu mengendalikan emosi. Dilansir dari madani online, pria lebih banyak berbuat dan bekerja, seringkali “rumahnya” di luar, yaitu di tempat ia bekerja. Segala permasalahan ia sandarkan pada prinsip-prinsip yang cenderung rasional. Dan rasio pria lebih kuat daripada rasio wanita.

Sedangkan wanita mudah tersinggung dan pikirannya kerap ditundukkan emosi. Di lain pihak, wanita tidak memiliki tanggung jawab untuk membiayai keluarga. Oleh sebab itu, jika seandainya talak berada pada tangan seorang wanita, tanpa perlu pikir panjang, hukum talak akan sangat mudah untuk dijatuhkan. Wallahu A’lam. []

Tags: CeraiIstriKuasamuslimahTalak
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jangan Nikah dengan Bule! Hah, Kenapa?

Next Post

Besarnya Resepsi dan Lamanya Usia Pernikahan, Adakah Hubungannya?

Mila

Mila

Terkait Posts

Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Ashabul Kahfi, gua, Ashabul Kahfi

Rahasia Tiga Ratus Sembilan Tahun: Tafsir dan Hikmah QS. Al-Kahfi ayat 25

23 Mei 2025
wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

16 Mei 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Beli Baju Lebaran, Tanda Kebahagiaan

7 Tanda Kebahagiaan Seorang Muslim, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Donasi

UPDATE LAPORAN DONASI: Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0

Keutamaan Berjima di Malam Jumat, Tempat Duduk Penghuni Surga, Nasihat, Nabi Luth, Posisi Duduk yang Dimurkai, Manusia, Hasan Al-Bashri, ujian

Musibah Itu Ujian, Teguran, Hukuman, ataukah Azab?

Oleh Saad Saefullah
12 Juni 2025
0

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Oleh Dini Koswarini
12 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Rajin Sholat Tapi Maksiat Masih Jalan, Apa yang Salah?

Oleh Yudi
19 Mei 2024
0
3 Kali Tidak Shalat Jumat saat Pandemi, doa iftitah, keutamaan shalat berjamaah, shalat berjamaah, sholat, shalat, imam, masbuk

Justru ketika seseorang belum bisa meninggalkan maksiat, maka kewajiban sholat itu semakin dia butuhkan.

Lihat LebihDetails

Meninggal Dunia Masih Pakai Behel dan Rambut Sambung, Apakah Harus Dicopot?

Oleh Yudi
19 Mei 2024
0
gigi, behel, anak

Sebelum lebih jauh, muslim harus mengetahui terlebih dahulu mengenai hukum penggunaan behel dan rambut sambung.

Lihat LebihDetails

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Rasulullah ﷺ menyebut bahwa shalat Shubuh dan Isya adalah shalat yang paling berat bagi orang munafik.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.