• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Siapa yang Lebih Baik?

Oleh Rifki M Firdaus
7 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Abu Umar/Islampos.

Foto: Abu Umar/Islampos.

0
BAGIKAN

Oleh: Newisha Alifa

 

DALAM hidup, kita sering kali larut dalam dogma-dogma masyarakat. Terkunci dalam klasifikasi, strata sosial, kasta, tingkatan, atau apalah itu namanya.

Sekalinya lurus, kita naifnya bukan main.

ArtikelTerkait

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Menganggap semua manusia sama. Mengelukan bahwa perempuan dan laki-laki itu setara. Yang kelaparan dan bergelimang harta tiada beda. Tua muda bukan perkara. Level OB sampai Direktur punya hak dan kewajiban yang sama.

Seketika abai, bahwa dalam beragama sendiri ada tingkatannya. Yang beriman tidak sama dengan yang bertaqwa. Munafik tidak sama dengan kafir. Ada dosa kecil, ada dosa besar. Semua selalu ada kurang dan lebihnya di hadapan Allah.

Jadi, klasifikasi, pengkategorian, tingkatan, bisa dibilang adalah satu dari banyak Ketetapan Allah. Tinggal bagaimana kita menyikapi keadaan itu dengan sebaik-baiknya.

Apa yang besar dalam keluarga broken home, selalu lebih buruk dari mereka yang datang dari keluarga utuh?

Apa anak yatim piatu juga tidak lebih baik dari dia yang tumbuh dengan orangtua yang lengkap?

Apa seorang lulusan sekolah, kampus negeri selalu lebih unggul dari dia yang hanya lulusan swasta?

Apa pegawai negeri selalu lebih terhormat dari pegawai swasta?

Apa yang bekerja di perusahaan bonafit selalu lebih baik dari mereka yang memilih berwiraswasta?

Advertisements

Apakah guru selalu lebih mulia dari murid?

Apakah yang muda selalu dianggap lebih kerdil dari yang tua?

Apa yang miskin selalu lebih hina dibanding yang kaya?

Apa yang lajang selalu lebih memprihatinkan dibanding yang sudah menikah?

Apa yang belum dikaruniai keturunan tidak pernah lebih mulia dari mereka yang sudah memiliki anak?

Apa yang anaknya sepuluh selalu lebih baik dari mereka yang hanya diberikan anak semata wayang?

Apa pemimpin selalu lebih tinggi derajatnya dari seorang rakyat?

Apa seorang tukang kebun takkan pernah lebih mulia dari seorang manajer?

Apa yang lulusan SD takkan pernah bisa sesukses yang lulusan S1?

Apa ibu rumah tangga lebih rendah derajatnya dari ibu bekerja?

Apa ibu yang bekerja di luar rumah juga tak pantas mendamba surga ketimbang yang 24 jam bekerja di rumahnya?

Apa yang sakit selalu dalam keadaan lebih tak baik dari mereka yang sehat?

Apa yang sempurna fisiknya selalu lebih mulia di hadapan Allah ketimbang yang memiliki keterbatasan fisik?

Apakah mati di medan jihad adalah sebuah kemalangan? Dan bisa kembali dengan selamat selalu berarti keberuntungan?

Apakah semua yang mati di medan perang selalu berpulang ke surga?

Apakah negeri yang tiap harinya diwarnai dentuman bom, darah yang mengalir, airmata yang membasahi wajah para penduduknya selalu lebih baik dari negeri-negeri yang nampaknya lebih makmur? Rakyatnya bergelimang kemaksiatan tapi tetap bisa berfoya-foya?

Apakah yang mati muda selalu lebih menyedihkan dari yang mati di usia senja?

Apa yang matinya cepat selalu lebih pantas dianggap ‘orang baik’ ketimbang yang diberi usia lebih panjang?

Jawabannya, tidak selalu begitu.

Hakikatnya, setiap kondisi diri kita ini selalu bernilai ujian. Ujian yang akan menghantarkan kita untuk naik ke level selanjutnya atau justeru terperosok ke lembah kehinaan.

Jika kemiskinan membuatmu kufur, maka ia musibah bagimu. Namun sebaliknya, jika kau tetap bersyukur, berusaha dan bersabar maka ia berbuah pahala bagimu.

Jika kekayaan, jabatan, kemapanan hanya melalaikan dirimu dari mengingat Allah, maka sejatinya ia musibah bagimu. Namun ketika harta benda memudahkanmu untuk beribadah, membantu sesama, tentu ia bernilai berkah.

Pun begitu dengan kondisi lainnya. Bahkan utusan semulia Nabi Ayyub Alayhissalam pun bisa terkena penyakit menjijikan. Apa karena hal itu, beliau serta-merta menjadi hina di hadapan Allah?

Bagaimana dengan Fir’aun?

Dengan segala kekayaan dan kekuasaannya? Apa semua itu membuatnya menjadi mulia di hadapan Allah? Atau sebaliknya?

Apa sosok Maryam tidak lebih baik dari wanita lainnya hanya karena ia tak bersuami?

Apa sosok Asiyah seketika tercela hanya karena ia bersuamikan seorang lelaki durhaka seperti Fir’aun?

Apakah seorang Aisyah berkurang kemuliaannya hanya karena tak Allah takdirkan untuk memiliki keturunan?

Apakah seorang Khadijah yang janda kaya raya tak pantas bersanding dengan pemuda lajang yang saat itu status sosialnya berada di bawahnya?

Duhai diri …

Demi Allah! Pengetahuan serta kemampuan kita melihat itu sungguh sangat terbatas! Sering kali kita tertipu dengan apa yang kelihatannya begitu pasti, mutlak, padahal hakikatnya adalah kebalikannya.

Tugas kita bukan memastikan keadaan diri ini selalu lebih baik dari keadaan orang lain, bukan.

Apalagi melabeli diri lebih mulia dari orang lain. Jangan! Sebab jika begitu, kita telah mewarisi sifat iblis yang merasa lebih mulia dari Adam, karena ia diciptakan dari api, sementara Adam diciptakan dari tanah.

Tugas kita sudah sulit, Saudara-saudariku. Berusaha semaksimal mungkin, bahwa dalam setiap keadaan, apa pun yang sudah Allah tetapkan untuk kita jalani, bisa selalu bernilai ibadah. Bagaimana pun keadaan kita, selalu bisa menjadi berkah bukan musibah. Selalu membuat kita semakin dekat dengan-Nya, bukan sebaliknya menjauh dari-Nya. []

Tags: amalbaikHambaibadahIslamLebihmanusiaSiapa
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

UNRWA Luncurkan Kampanye Pendanaan Internasional untuk Palestina

Next Post

Bolehkah Telat Menikah Karena Tak Punya Uang?

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

13 Juni 2025
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

12 Juni 2025
Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

buka puasa, qadha, lapar, puasa

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

jariyah, media sosial, ghibah

Bahaya Terlalu Lama Main Media Sosial Setiap Hari, Berapa Waktu Ideal?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.