• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 9 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Inspirasi

9 Tips Sukses Jalani Taaruf (2-Habis)

Oleh Ari Cahya Pujianto
8 tahun lalu
in Inspirasi
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Abu Umar/Islampos

Foto: Abu Umar/Islampos

84.3k
BAGIKAN

Oleh : Tri Wahyu Nugroho
Admin dan Mediator Taaruf di RumahTaaruf.com

5. Kriteria Pendidikan

Pendidikan yang tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorang. Tak sedikit orang yang sukses dalam karirnya berlatar belakang pendidikan yang tidak tinggi. Meskipun demikian, faktor pendidikan ini sering menjadi kriteria mutlak yang ditetapkan seseorang dalam mencari calon pasangan.

Dari pengalaman mediasi taaruf, baik laki-laki maupun perempuan kebanyakan menginginkan calon pasangan dengan pendidikan yang setara. Yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi menginginkan calon pasangan yang juga mengenyam pendidikan di pergurutan tinggi. Demikian pula yang belum berkesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, mereka menginginkan yang pendidikannya setara.

ArtikelTerkait

8 Tips agar Daging Kurban Tidak Cepat Busuk

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

10 Mitos saat Kehamilan: Antara Kepercayaan dan Fakta Medis

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Tips kelima : Saat memulai ikhtiar taaruf, pastikan bahwa calon pasangan taaruf tidak mempermasalahkan tingkat pendidikan anda, apakah lebih rendah, setara, ataupun lebih tinggi.

6. Kriteria Domisili/Daerah Asal

Kemajuan sarana transportasi masa kini semakin memudahkan seseorang untuk menjangkau daerah yang berjauhan di seluruh penjuru dunia. Perjalanan lintas propinsi, lintas pulau, bahkan lintas negara bisa ditempuh dalam hitungan jam saja. Meskipun demikian, domisili/daerah asal seseorang bisa menjadi pertimbangan dalam kelanjutan proses taaruf.

Dari pengalaman mediasi taaruf, kebanyakan rekan cenderung mencari calon pasangan yang tidak terlalu berjauhan domisilinya. Pihak laki-laki menginginkan agar calon istrinya nanti bisa mengikuti di manapun domisilinya. Kebanyakan perempuan pun siap mengikuti ke manapun domisili suami nanti, hanya sebagian yang belum siap berpindah domisili karena alasan tertentu.

Tips keenam : Saat memulai ikhtiar taaruf, pastikan bahwa calon pasangan taaruf tidak mempermasalahkan domisili atau daerah asal anda, apakah domisilinya berdekatan atau berjauhan.

7. Kriteria Suku

Karakter seseorang tergantung pada diri pribadi orang tersebut, bukan tergantung dari mana sukunya. Menyematkan karakter tertentu pada suku tertentu adalah hal yang tidak dapat dibenarkan. Meskipun demikian, kriteria suku ternyata cukup mempengaruhi pertimbangan lanjut tidaknya proses taaruf.

Dengan pertimbangan kedekatan wilayah, kesamaan budaya, kesamaan bahasa daerah, dan pertimbangan lainnya, ada rekan yang merasa nyaman dengan calon pasangan yang satu suku. Di lain pihak, ada rekan yang menginginkan pasangan berbeda suku, dengan pertimbangan yang bermacam-macam pula.

Advertisements

Tips ketujuh : Saat memulai ikhtiar taaruf, pastikan bahwa calon pasangan taaruf tidak mempermasalahkan suku anda, apakah satu suku ataupun berbeda suku.

8. Kriteria Status Pernikahan

Ikhtiar taaruf tidak hanya dijalani oleh rekan yang belum pernah menikah sebelumnya (status perjaka atau gadis). Yang sudah pernah menikah sebelumnya (status duda atau janda), juga memiliki keinginan yang sama untuk menggenapkan setengah agamanya (lagi).

Dari pengalaman mediasi taaruf, kebanyakan rekan yang berstatus perjaka atau gadis menginginkan yang statusnya masih perjaka atau gadis juga. Kebanyakan rekan yang berstatus duda atau janda lebih fleksibel kriterianya, tidak keberatan dengan calon pasangan yang juga berstatus duda/janda ataupun perjaka/gadis.

Tips kedelapan : Saat memulai ikhtiar taaruf, pastikan bahwa calon pasangan taaruf tidak mempermasalahkan status anda, apakah perjaka atau gadis, apakah duda atau janda.

9. Kriteria dari Orang Tua/Wali

Ikhtiar taaruf menuju pernikahan bukan hanya ikhtiar mencari calon pasangan, melainkan juga ikhtiar mencarikan calon menantu untuk orang tua. Yang menjadi masalah, kriteria calon menantu yang ditetapkan orang tua tak jarang berbeda dengan kriteria calon pasangan yang diinginkan si anak. Meskipun rekan yang bertaaruf merasa sudah sama-sama cocok, tak sedikit proses yang terhenti di tahap taaruf calon pasangan ke orang tua. Kasus seperti ini biasanya karena rekan tersebut belum mengondisikan orang tuanya sebelum ikhtiar taaruf.

Beberapa hal yang perlu dikondisikan ke orang tua sebelum ikhtiar taaruf di antaranya terkait ijin/restu untuk menikah dan kriteria calon menantu yang mereka inginkan. Apabila belum ada ijin/restu untuk menikah, maka ikhtiar taaruf belum saatnya dijalani. Apabila sudah ada ijin/restu untuk menikah, maka langkah selanjutnya adalah bermusyawarah untuk menemukan kesepakatan kriteria antara si anak dengan orang tua.

Tips kesembilan : Sebelum memulai taaruf, silakan tanyakan ke orang tua inginnya calon menantu seperti apa, lengkapi dengan kriteria yang anda inginkan. Pertimbangan segi agama sudah pasti menjadi urutan kriteria yang pertama, sehingga yang perlu dikomunikasikan adalah kriteria tambahannya. Pastikan kriteria tambahan apa saja yang merupakan kritera mutlak, mana yang bisa dinego. Dari informasi kriteria mutlak ini mulailah berikhtiar mencari calon pasangan. Lebih baik lagi bila orang tua dilibatkan sejak awal ikhtiar taaruf, sehingga apabila mereka keberatan dengan si calon maka proses bisa dihentikan dari awal.

Seiring berjalannya proses taaruf, ada beberapa kemungkinan tanggapan ke calon pasangan yang diikhtiarkan. Bapak cocok, ibu cocok, tetapi anda tidak cocok, lebih baik ikhtiar dengan calon lainnya. Bapak cocok, anda cocok, tetapi ibu tidak cocok, tak ada salahnya mencoba calon alternatif berikutnya.

Ibu cocok, anda cocok, tetapi bapak tidak cocok, tentunya perlu pengondisian yang lebih baik lagi untuk pilihan calon selanjutnya. Insya Allah semuanya akan cocok apabila sebelum memulai proses taaruf ada komunikasi yang baik antara anda dengan orang tua anda dalam hal kesepakatan kriteria calon pasangan. Semoga bermanfaat dan memberikan pencerahan. Wallahua’lam bisshawwab. []

Tags: ta'aruf
Share366SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sebanyak 1.279 Calon Haji yang Diundang Raja Salman Telah Tiba di Makkah

Next Post

Jangan Cintai Suamiku

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

daging merah, daging kurban, kurban

8 Tips agar Daging Kurban Tidak Cepat Busuk

26 Mei 2025
uban, usia 40

7 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Kamu Masuk Usia 40 Tahun

22 Mei 2025
kehamilan

10 Mitos saat Kehamilan: Antara Kepercayaan dan Fakta Medis

18 Mei 2025
kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

14 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyakit Lisan, Ciri Orang Dengki, Rezeki, Pengangguran

Apa yang Terjadi Jika Seorang Pemuda Jadi Pengangguran?

Oleh Dini Koswarini
9 Juni 2025
0

Olahraga, Pola Hidup Sehat, Kuisioner

Kenapa Aku Tidak Mau Olahraga

Oleh Dini Koswarini
9 Juni 2025
0

Perbuatan Buruk Kaum Yahudi, israel, Malaikat Jibril

5 Strategi Menghancurkan Militer Penjajah Israel dalam Perspektif Al-Qur’an

Oleh Saad Saefullah
9 Juni 2025
0

Hukum Melafadzkan Niat, Syaban, Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat, Tata Cara Shalat Hajat

Kenapa Aku Harus Terus Memperbaiki Shalatku?

Oleh Haura Nurbani
8 Juni 2025
0

Ciri Motor yang Harus Segera Diservis, Motor

Si Raja Jalanan dan HP Sakti Mandraguna, Kenapa Sih Maen HP Waktu Berkendara?

Oleh Haura Nurbani
8 Juni 2025
0

Terpopuler

Kenapa Suami Sukanya Minta Jima Terus sama Istri?

Oleh Yudi
8 Juni 2025
0
Penyebab Suami Loyo di Tempat Tidur, Jima, nusyuz

Pertanyaan seperti “Kenapa suami sukanya minta jima terus sama istri?” seringkali muncul dari rasa penasaran, lelah, atau bahkan bingung di...

Lihat LebihDetails

Al-Qur’an Buktikan Alam Semesta Terus Mengembang

Oleh Sodikin
7 September 2018
0
galaksi kanibal

Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan...

Lihat LebihDetails

Tips Ga Bayar Utang: Rahasia Sukses Para Ahli Kabur Amanah

Oleh Dini Koswarini
6 Juni 2025
0
Cara Mengelola Keuangan, Utang

Utang itu kan hanya angka—dan angka bisa dilupakan?

Lihat LebihDetails

Wajah Baru PKS: Muda, Syar’i, dan Siap Menang di 2029 (?)

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0
PKS

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mengumumkan kepengurusan baru. Di pusat dan sepertinya segera diikuti oleh tingkat provinsi dan kabupaten.

Lihat LebihDetails

Jangan Datangi Istri Sepulang Safar, Kenapa?

Oleh Yudi
5 Maret 2020
0
Foto: khairilz.net

Jika salah seorang dari kalian lama bepergian, janganlah ia mendatangi istrinya di malam hari

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.