KEHAMILAN merupakan masa yang penuh kebahagiaan sekaligus tantangan bagi seorang wanita. Namun, di balik kebahagiaan itu, banyak mitos yang berkembang di masyarakat seputar kehamilan. Beberapa mitos ini bahkan bisa mempengaruhi keputusan ibu hamil dalam menjaga kesehatan diri dan janinnya. Mari kita bahas beberapa mitos populer dan bandingkan dengan fakta medis yang sebenarnya.
1. Bentuk Perut Menentukan Jenis Kelamin Bayi
Mitos:
Jika perut ibu hamil tampak runcing, maka bayinya laki-laki. Jika bulat dan melebar ke samping, maka bayinya perempuan.
Fakta:
Bentuk perut saat hamil dipengaruhi oleh posisi janin, kekuatan otot perut, jumlah kehamilan sebelumnya, dan postur tubuh ibu, bukan jenis kelamin bayi. Jenis kelamin hanya bisa dipastikan melalui USG atau tes genetik.
BACA JUGA: Berbahaya bagi Perempuan Hamil, Ini 7 Cara Mencegah Anemia
2. Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Pedas
Mitos:
Makanan pedas dapat menyebabkan keguguran atau membuat bayi lahir dengan rambut lebat.
Fakta:
Makanan pedas tidak berbahaya bagi janin, tetapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan seperti mulas atau gangguan pencernaan bagi ibu. Tidak ada hubungan ilmiah antara makanan pedas dan tumbuhnya rambut janin.
3. Dilarang Potong Rambut Selama Hamil
Mitos:
Memotong rambut saat hamil bisa mengurangi energi ibu atau berdampak buruk bagi bayi.
Fakta:
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa memotong rambut saat hamil berdampak pada janin. Ini murni kepercayaan tradisional. Justru merawat diri dapat membuat ibu merasa lebih baik secara psikologis.
4. Ibu Hamil Harus Makan untuk Dua Orang
Mitos:
Karena membawa dua nyawa, ibu hamil harus makan dua kali lipat lebih banyak.
Fakta:
Ibu hamil memang membutuhkan lebih banyak nutrisi, tetapi bukan berarti harus makan dua porsi besar. Yang penting adalah kualitas makanan, bukan jumlahnya. Asupan tambahan yang disarankan adalah sekitar 300–500 kalori ekstra per hari tergantung usia kehamilan.
5. Tidak Boleh Minum Es Karena Bisa Membuat Bayi Besar
Mitos:
Minum es dipercaya bisa membuat ukuran janin membesar dan menyulitkan persalinan.
Fakta:
Es batu hanyalah air yang dibekukan dan tidak memiliki kalori. Bayi besar biasanya disebabkan oleh faktor genetik, diabetes gestasional, atau pola makan tinggi gula/kalori berlebih, bukan karena konsumsi air dingin.
6. Dilarang Keluar Malam Karena Bayi Bisa Kecelakaan Spiritual
Mitos:
Keluar malam saat hamil bisa membuat janin diganggu makhluk halus.
Fakta:
Ini merupakan kepercayaan yang bersifat kultural. Dari sudut pandang medis, ibu hamil bisa keluar malam asalkan tetap menjaga keamanan dan kenyamanan, serta menghindari tempat yang rawan atau terlalu dingin.
7. Hamil Anak Laki-laki Bikin Wajah Ibu Lebih Cerah
Mitos:
Hamil anak laki-laki membuat kulit ibu bersinar, sedangkan anak perempuan “mencuri” kecantikan ibunya.
Fakta:
Perubahan kondisi kulit selama kehamilan dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron, bukan jenis kelamin bayi. Sebagian ibu hamil memang mengalami perubahan kulit, tapi ini terjadi pada semua kehamilan.
8. Tidak Boleh Mandi Malam Saat Hamil
Mitos:
Mandi malam bisa menyebabkan masuk angin, rematik, atau bahkan membahayakan janin.
Fakta:
Mandi malam aman selama air yang digunakan tidak terlalu dingin. Bahkan mandi dengan air hangat dapat membantu ibu hamil rileks dan tidur lebih nyenyak. Hindari air yang terlalu panas karena bisa menurunkan tekanan darah.
9. Mengidam Harus Dipenuhi, Jika Tidak Nanti Bayi Ileran
Mitos:
Jika keinginan ibu hamil tidak dipenuhi, bayi akan sering ngiler atau memiliki tanda lahir tertentu.
Fakta:
Mengidam terjadi karena perubahan hormon dan emosi. Tidak ada hubungan ilmiah antara mengidam dan kondisi fisik bayi. Namun, mengabaikan keinginan makan yang ekstrem pun harus diwaspadai, terutama jika menyangkut makanan tidak sehat.
BACA JUGA: Bolehkah Pasangan Muslim Menunda Kehamilan?
10. Ibu Hamil Tidak Boleh Berhubungan Intim
Mitos:
Berhubungan saat hamil bisa membahayakan janin atau menyebabkan keguguran.
Fakta:
Selama kehamilan berjalan normal dan tidak ada komplikasi seperti plasenta previa atau risiko persalinan prematur, hubungan intim tetap aman. Janin terlindungi oleh kantung ketuban dan otot rahim. Namun, konsultasi dengan dokter tetap disarankan.
Mitos-mitos kehamilan sering kali diwariskan turun-temurun sebagai bentuk perhatian dari orang tua dan lingkungan. Namun, penting bagi ibu hamil untuk membedakan mana nasihat yang bermanfaat dan mana yang hanya mitos. Berkonsultasilah dengan tenaga medis seperti bidan atau dokter kandungan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan terpercaya.
Ingat, kehamilan adalah fase penting yang membutuhkan dukungan, bukan ketakutan yang lahir dari informasi yang salah. []