PERTANYAAN ini mengandung muatan yang dalam dan relevan, terutama di zaman sekarang. Jika seorang pemuda menjadi pengangguran, dampaknya bisa sangat luas — tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara. Berikut adalah beberapa hal yang bisa terjadi:
💔 1. Krisis Identitas dan Mental
Pemuda seringkali mengaitkan jati diri dengan pekerjaan atau perannya di masyarakat. Ketika ia menganggur:
Ia bisa merasa tidak berguna.
Bisa muncul depresi, kecemasan, dan kehilangan arah hidup.
Rentan pada overthinking dan penurunan kepercayaan diri.
🔥 2. Potensi Terabaikan
Masa muda adalah masa puncak energi dan ide. Jika menganggur:
Bakat dan kreativitas tak tersalurkan.
Impian dan cita-cita perlahan memudar.
Waktu terbuang tanpa makna, padahal waktu muda tak bisa diulang.
BACA JUGA: Pengangguran, Orang Miskin dan Orang Kaya yang Kerdil Jiwanya
💸 3. Ketergantungan Finansial
Tanpa penghasilan:
Pemuda bisa menjadi beban keluarga.
Menunda rencana penting seperti menikah, membangun rumah, atau mandiri.
Bisa tergoda pada jalan pintas: korupsi, pinjaman online, bahkan kriminalitas.
🤝 4. Jauh dari Lingkungan Positif
Pengangguran bisa membuat seseorang:
Menarik diri dari pergaulan sehat.
Terseret dalam lingkaran pertemanan negatif.
Kehilangan koneksi sosial yang mendukung pertumbuhan.
🕌 5. Jauh dari Nilai Ibadah dan Tujuan Hidup
Dalam Islam, bekerja adalah bagian dari ibadah dan upaya menjaga harga diri:
“Tidak ada seorang pun yang makan makanan yang lebih baik daripada makan dari hasil usahanya sendiri…” — (HR. Bukhari)
Jika menganggur terlalu lama:
Bisa mengendurkan semangat ibadah.
Merasa putus asa pada rahmat Allah.
Lupa bahwa hidup ini amanah yang harus dijalani dengan kesungguhan.
🌱 Tapi, Harapan Selalu Ada
Kalaupun saat ini seorang pemuda menganggur, itu bukan akhir segalanya. Justru:
Ini bisa jadi momen evaluasi dan perbaikan diri.
Belajar skill baru, perkuat iman, perluas jaringan.
Banyak kisah orang besar lahir dari titik paling rendah.
BACA JUGA: Istri Beri Zakat ke Suami Pengangguran, Bolehkah?
Penutup:
“Pemuda yang menganggur bukanlah tak punya masa depan, tapi ia sedang diuji: apakah akan diam, atau bangkit menjemput takdirnya.”
Jika kamu atau orang terdekat sedang mengalami masa ini, jangan biarkan hari-hari berlalu tanpa arah. Bangkit. Bergerak. Mulailah dari hal kecil. Allah menilai usaha, bukan hasil semata. []