• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Dimanakah Rumah Kita yang Kekal?

Oleh Ari Cahya Pujianto
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Ali BM/Islampos

Foto: Ali BM/Islampos

0
BAGIKAN

Beberapa hari lalu saya bertakziah ke tempat seorang yang baru saja meninggal dunia. Orang yang wafat ini merupakan seorang pengusaha yang berhasil dan termasuk orang kaya. “Jalan masuk ke rumahnya hanya cukup untuk satu mobil,” begitu saya diberitahu, “tapi rumahnya besar sekali.”

Ketika tiba di rumahnya, saya tidak begitu memperhatikan keadaan tempat itu, karena perhatian tertuju pada orang-orang lainnya yang hadir di sana. Beberapa waktu kemudian, jenazah dibawa dengan sebuah mobil pengantar jenazah menuju ke masjid untuk disalatkan dan kemudian dibawa ke kubur.

Saya sendiri tidak ikut menyalatkan di masjid dan mengantarkan ke kuburan. Saya menunggu ibu saya yang ikut bertakziah keluar dari dalam rumah untuk kemudian pulang ke rumah.

Orang-orang sudah mulai pergi meninggalkan tempat itu dan suasana menjadi lebih sepi. Ketika itu, sambil menunggu ibu, saya memperhatikan halaman serta rumah yang besar itu. Untuk sebuah rumah pribadi, tempat itu memang sangat besar. Ia memiliki bangunan tempat meletakkan mobil yang terpisah dari bangunan rumah utama. Halaman dan kebunnya juga sangat luas.

ArtikelTerkait

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

“Besar sekali rumah ini,” saya bertanya-tanya ingin tahu, “berapakah luasnya?”

“Saya dengar luasnya 1 hektar,” kata abang yang ada di sebelah saya.

Dapatkah anda membayangkan sebuah rumah pribadi, di tengah kota besar seperti Jakarta, yang luas tanahnya 1 hektar? Tentu saja Allahyarham bukan satu-satunya orang kaya yang memiliki rumah dan halaman seluas itu. Ada orang-orang kaya lainnya yang memiliki rumah pribadi dengan tanah yang luas. Tapi jumlah mereka tentu terbatas, apalagi jika dibandingkan dengan kebanyakan orang yang rumahnya tidak sampai 100 atau 150 meter persegi. Masih banyak lagi yang tidak memiliki rumah sama sekali dan hanya mampu menyewa rumah.

Kalau pemilik rumah ini selalu bersyukur kepada Tuhannya atas nikmat itu, tentu ia termasuk orang yang beruntung. Ia memiliki rumah yang besar, memiliki kekayaan yang lebih dari cukup, memiliki kendaraan dan bangunan khusus untuk meletakkan kenderaannya, memiliki bisnis yang hebat, serta memiliki banyak hal lainnya. Tentu tiada alasan untuk tidak bersyukur.

Tapi kita yang rumahnya kecil pun, atau belum punya rumah, jangan sampai tak bersyukur. Karena nikmat yang sedikit pun perlu disyukuri. Sekecil apa pun nikmat, di dalamnya ada tuntutan untuk bersyukur. Dan bagi orang yang bersyukur, nikmatnya akan dilipatgandakan.

Jadi begitulah, orang itu memiliki rumah yang sangat besar. Namun kini ia sudah meninggal dunia. Jenazahnya dibawa meninggalkan rumah itu, menuju ke tempat yang lain. Kemana jenazah itu dibawa? Ya, ia dibawa ke ‘rumah’ yang baru. Luas rumah yang baru itu hanya sekitar dua meter persegi, tidak lebih.

Rumah barunya itu sama saja dengan rumah kita semua pada akhirnya. Orang yang tidak punya rumah selama hidupnya pun pada akhirnya akan menempati ‘rumah’ yang luasnya kurang lebih sama dengan yang ditempati si kaya.

Rumah di akhir kehidupan itu bernama kuburan. Kita semua akan masuk ke dalamnya. Kekayaan kita di dunia tidak membuat kubur itu lebih besar dan nyaman. Kekayaan amal-lah yang akan menjadikannya terang dan aman.

Advertisements

Jangan hanya sibuk membeli dan mengurus rumah duniawi. Kerana pada akhirnya rumah itu akan jadi milik orang lain. Persiapkan diri untuk rumah yang terakhir. Agar kelak kita tak merasa kecewa yang berkepanjangan.[]

Tags: KekalKitarumahyang
Share1152SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Sifat Dajjal di Akhir Zaman

Next Post

RUU Disetujui, AS Segera Hentikan Bantuan Dana bagi Palestina

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

13 Juni 2025
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

12 Juni 2025
Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.