• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 25 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Belajar Luasnya Santun dan Maaf dari Buya Hamka

Oleh Ralda Rizmainun Farlina
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
dakwah buya hamka

Foto: Radar Pekanbaru

13.8k
BAGIKAN

Oleh: Rohmat Saputra

 

HAJI Abdul malik Karim Amrullah, atau dikenal dengan Buya Hamka, adalah sosok tokoh Indonesia yang memiliki semangat dakwah. Baik dakwah diatas mimbar ataupun diatas kertas. Beliau yang terlahir dari keluarga berpendidikan, memiliki sifat yang sangat terpuji. Khususnya tatkala fitnah menyerang beliau.

Pernah Buya Hamka di fitnah sebagai pengkhianat bangsa yang kemudian menyebabkan beliau tinggal dibalik jeruji besi.

ArtikelTerkait

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

“Hai Hamka, pengkhianat negara. Menjual NKRI ke Malaysia,” caci orang yang menginterogasi Buya Hamka dengan telapak sepatunya menginjak meja sambil menunjuk-nunjuk ke muka Buya.

Kala itu psikologis Buya, datuk dari Maninjau bergelar doktor (gelar honoris causa) dari Al-Azhar Mesir, di uji dengan sangat berat.

Ditengah menahan amarah, muncul godaan syetan yang seolah membisiki beliau, “Itu lihatlah, ada silet dipinggiran jeruji. Potong saja urat nadimu. Apa gunanya hidup bila kehormatanmu direndahkan.”

Namun Beliau tidak menanggapi godaan syetan tersebut.

Kisah ini ditulis dalam buku beliau berjudul “Tasawuf modern”. Menjelang akhir-akhir hidupnya, beliau membaca buku tersebut untuk mengenang betapa sakitnya perlakuan ketika di penjara.

Pernah Buya sakitnya makin parah ketika berada di rumah sakit, akhirnya beliau dipindahkan ke rumah sakit hadiah dari Rusia di Jakarta. Namanya rumah sakit “persahabatan”.

Setelah beliau sehat dan sedang duduk di rumah, ada seseorang datang membawa surat dari pemerintah.

Isi suratnya “Kalau aku mati nanti, tolong yang menyolatkan jenazahku adalah Hamka.”

Ternyata orang yang menyiksa dan memenjarakan Buya hamka selama 4 tahun itu, akhirnya mati. Dan setelah mati justru ia ingin disholati oleh orang yang telah disiksanya. Namun Buya tetap mensholatinya. Alangkah lembutnya hati Buya Hamka. Begitu mudah meredam amarah dan memilih untuk memaafkan orang yang menyakitinya.

Muncul fitnah lain yang tersebar diseluruh Indonesia, bahwa Buya Hamka seorang plagiator. Dituduh novel karyanya (Tenggelamnya Kapal Vander Wich)  diambil dari sastrawan Mesir, Manfaluthi.  Fitnah itu menjadi headline dan disebar oleh Harian Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat). Hamka difitnah oleh seorang bernama Pramoedya Ananta Toer.

Kata salah seorang sastrawan Indonesia, Taufik Ismail, buku-buku Buya Hamka dibakar oleh Lekra.

Sikap Sang Buya terhadap fitnah murahan itu ditanggapi dengan diam. Tidak ada pembelaan dari beliau. Justru pembelaan muncul dari para sastrawan saat itu.

Seiring berjalannya waktu fitnah itu hilang. Selanjutnya PKI tumbang dan NKRI tetap utuh. Tak lama kemudian datang seorang wanita bermata sipit bersama sang suami yang diketahui merupakan seorang mualaf kepada Buya Hamka.

Melihat kedatangan orang yang cukup asing, beliau bertanya, “Kamu siapa?”

Wanita itu menjawab, “Saya datang disuruh ayah saya kemari, supaya suami saya bisa belajar Islam kepada Buya”.

“Siapa nama ayah kamu?” Tanya Buya lagi.

“Pramoedya Ananta Toer” Jawab wanita itu.

Buya tidak menaruh dendam terhadap keluarganya. Beliau kemudian bersedia mengajar mantu Pramoedya sampai betul-betul paham Islam. Seorang yang dulunya memfitnah Hamka, malah saat itu anak mantunya belajar Islam kepada Buya. Bisa jadi hal itu sebagai bentuk permohonan maaf, karena dulu telah membuat isu dan fitnah yang tidak jelas kebenarannya.

Dua kisah Buya Hamka diatas adalah cerminan hati seorang Ahli ilmu. Allah telah satukan dalam diri beliau antara ilmu dan hilm (adab). Dua anugerah tersebut jarang bersatu dalam seseorang. Kadang orang memiliki banyak ilmu tapi tidak berakhlak. Dan kadang ada orang yang memiliki akhlak baik tapi tidak berilmu.

Hati manusia biasa tentu memberontak bila menghadapi dua fitnah diatas. Bila fitnah itu menimpa kita, tentu tidak mau mensholati mayit dari orang yang menyiksa dan memenjara kita hingga 4 tahun. Dan bisa jadi kita juga memutus komunikasi bagi keluarga orang yang sudah memfitnah dengan keji.

Tapi itulah cerminan akhlak sang Buya. Sikap lembut dan pemaaf yang dicontohkan Nabi, beliau aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selama itu bukan menghina Islam dan menginjak kehormatan kaum muslimin, pintu maaf selalu terbuka dari beliau. []

(Kisahnya sebagaimana yang dituturkan oleh Ust. Abdussomad Lc. MA.)

Tags: BuyahamkaMaafUlama
Share13828SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hari Jum’at Itu Istimewa

Next Post

Siapakah Dzulqarnain?

Ralda Rizmainun Farlina

Ralda Rizmainun Farlina

Terkait Posts

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

20 Juni 2025
Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

20 Juni 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.