• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 14 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Said al Musayyib, 50 Tahun Shalat Shubuh dengan Wudhu Shalat Isya

Oleh Ralda Rizmainun Farlina
8 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
Al-Quran tentang Asmaul Husna, Allah SWT Suka dengan Hal Ganjil, Ramadhan terakhir

Foto Ilustrasi: WallsDesk

0
BAGIKAN

MEMANG dia tidak begitu terkenal di kalangan khalayak umum, akan tetapi karena kepakaran ilmunya dia terkenal di kalangan intelektual dan para cendekia.

Nama Lengkapnya

Nama beliau adalah Said bin Al-Musayyib bin Hazn bin Abi Wahab bin Amru bin A’id bin Imran bin Makhzum Al-Qurasy Al-Mahzumi Al-Madani, panggilannya adalah abu muhammad al-madani beliau adalah salah satu pembesar para tabi’in.

Lahir dan wafatnya

ArtikelTerkait

7 Tanda Kebahagiaan Seorang Muslim, Apa Saja?

Ciri-ciri Orang yang Culas

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

Said bin Al-Musayyib dilahirkan dua tahun setelah berjalannya khilafah umar bin khattab. Sedangkan wafatnya, dari Abdul Hakim bin Abdullah bin Abi Farwah, dia berkata, “Said bin Al-Musayyib meninggal dunia di madinah pada tahun 94 Hijriah pada masa pemerintahan khalifah Al-Walid bin Abdul Malik. Pada saat meninggal dunia, dia berumur 75 tahun. Tahun dimasa said meninggal dunia disebut sebagai sanah al-fuqaha'(tahun bagi ulama’ fikih) kerena pada saat itu banyak ahli fikih yang meninggal dunia.”

Ilmu Pengetahuannya

Said bin Musayyib adalah tokoh yang terkemuka di madinah pada masanya dan yang sangat dihormati dalam bidang fatwa. Ada yang mengatakan bahwa dia adalah imam para ulama’ fiqih.

Abu Tholib berkata, “Aku penah bertanya kepada imam ahmad bin hanbal, “Siapakah said bin Al-Musayyib? “Dia menjawab, “Siapa yang menandingi said bin Al-Musayyib? Dia adalah orang yang dapat dipercaya dan termasuk orang yang sholeh.

Aku bertanya lagi, “Apakah riwayat Said dari Umar bin Khattab dapat dijadikan hujjah? “Dia menjawab, “Dia adalah hujjah bagi kita, dia pernah melihat Umar bin Al-Khattab dan banyak mendengar hadits darinya. Kalaulah riwayat Said dari Umar tidak diterima, siapa lagi yang dapat diterima?”

Dari malik dia berkata, “sesungguhnya Al-Qosim bin Muhammad pernah ditanya seseorang tentang suatu permasalahan, lalu dia berkata, “Apakah anda telah bertanya pada orang selainku? “Orang itu menjawab, “Ya, sudah, aku bertanya kepada Urwah dan Said bin Al-Musayyib, “Lalu dia berkata, “Ikutilah pendapat Said bin Al-Musayyib karena dialah guru dan pembesar kami.”

Dari Abu Ali bin Al-Husain, dia berkata, “Said bin Al-Musayyib adalah orang yang paling luas wawasan keilmuannya tentang hadits-hadits dan perkataan para sahabat di samping itu dia juga orang yang paling mumpuni pendapatnya.”

Ibadahnya

Advertisements

Dari Utsman bin Hukaim,dia berkata, “Aku pernah mendengar Said bin Musayyib berkata, “Selama 30 tahun, setiap kali para muadzin mengumandangkan adzan, pasti aku sudah berada di dalam masjid.

Dari Abdul Mu’in bin Idris dari ayahnya, ia berkata,”Selama 50 tahun Said bin Musayyib melaksanakan sholat subuh dengan wudhu’ sholat isya’. Said bin Al-Musayyib berkata, “Aku tidak pernah ketinggalan takbir pertama dalam sholat selama lima tahun (sholat diawal waktu). Aku juga tidak pernah melihat punggung para jama’ah, karena aku selalu berada di barisan terdepan selama lima tahun itu.

Ia menunaikan haji sekitar 40 tahun ia tidak pernah terlambat dari takbir pertama di masjid Rasul. Tak pernah diketahui darinya bahwa ia melihat tengkuk seseorang dalam sholat sejak itu selamanya, karena ia selalu berada di shof pertama. Ia dalam kelapangan rizki, sehingga bisa menikah dengan wanita quraisy manapun yang ia kehendaki. Namun, ia lebih memilih putri Abu Hurairah, karena kedudukannya di sisi Rasulullah, keluasan riwayatnya dan keinginannya begitu besar dalam mengambil hadits.

Sanjungan ulama’ mengenai beliau

Said bin Al-Musayyib adalah ulama’ yang sudah terkenal dengan kefaqihannya, maka banyak komentar-komentar para ulama’ menganai beliau diantaranya:

Adalah Sa’id bin Musayyib termasuk salah satu Al-Fuqahaa’u Sab’ah di Madinah (sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Qoyyim), mereka itu adalah:

Sa’id bin Al-Musayyab,
‘Urwah bin Az-Zubair,
Al-Qasim bin Muhammad,
Kharijah bin Zaid,
Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al-Harits bin Hasyim,
Sulaiman bin Yasaar,
‘Ubaidllah bin Abdullash bin ‘Utbah bin Mas’ud[1]

Qotadah berkata: Saya tidak menemukan seseorang yang lebih pandai dalam masalah halal dan haram dari sa’id bin musayyib.

Sulaiman bin Musa berkata: Said bin musayyib adalah salah satu tabi’in yang terfaqih.

Ali bin Al-Madani berkata: “Aku tidak menemukan para tabi’in yang lebih luas wawasannya dari Said bin Al-Musayyib. Menurutku, dia adalah tabi’in yang paling terhormat dan mulia.

Berkata Utsman Al-Harits: Saya mendengan Ahmad bin hanbal berkata: seutama-utama tabi;in adalah Said bin Al-Musayyib, kemudian salah seseorang berkata bagaimana dengan alqomah dan aswad? Kemudian dijawab: Said bin Al-Musayyib dan Alqomah dan Aswad.

Abu zur’ah berkata: “Dia termasuk orang pandai bergaul, bersal dari suku quraisy dan dapat dipercaya. Selain itu, said juga seorang imam.

Berkata Abi ibnu al-madini: “Saya tidak mengetahui diantara para tabi’in yang lebih luas ilmunya daripada Said bin Al-Musayyib.”

Ahmad bin abdullah al-‘ajali berkata: “Said bin Al-Musayyib adalah seorang yang sholeh, ahli fiqh dan tidak mau mengambil begitu saja suatu pemberian (hadiah). Dia pernah mempunyai barang perniagaan senilai 400 dinar, dengan jumlah itu ia berdagang minyak. Dia adalah seorang yang buta sebelah matanya.[2]

Kewibawaan dan perjuangannya membela kebenaran

Dari Imran bin Abdullah, dia berkata, “Said mempunyai hak atas harta yang ada di baitul mal sebanyak tiga puluhan ribu. Dia diundang untuk mengambilnya, akan tetapi dia menolaknya. Dia berkata, “Aku tidak membutuhkannya, hingga Allah berkenan memberikan keputusan yang adil antara aku dan bani marwan.

Dari Ali bin Zaid berkata, “Seseorang pernah berkata kepada said bin al-musayyib, ‘Apa pendapat Anda tentang Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqofi yang tidak pernah mengutus seseorang kepada Anda dan tidak pula menyakiti Anda?’. Said menjawab, ‘Demi Allah, hanya saja dia pernah masuk masjid dengan ayahnya, kemudian melakukan sholat yang tidak sempurna ruku’ dan sujudnya. Lalu, aku segera mengambil segenggam kerikil dan aku lemparkan kepadanya dan Al-Hajjaj pun berkata, ‘Aku merasa telah melakukan sholat dengan baik’.”

Ibnu saat dalam kitab ath-Thabaqot dari Malik bin Anas mengtakan, “Pada saat Umar bin Abdul Aziz menjabat sebagai khalifah, dia tidak pernah memutuskan suatu perkara kecuali setelah meminta pendapat dan bermusyawarah dengan Said bin Al-Musayyib.

Pada suatu ketika, khalifah Umar bin Abdul Aziz pernah mengutus pengawalnya untuk menanyakan suatu permasalahan. Kemudian, penglawal tersebut mengundangnya dan mengjaknya datang ke istana, setelah said datang, umar bin abdul aziz buru-buru berkata. “Utusanku telah melakukan kesalahan, aku hanya ingin menanyakan kepadamu tentang suatu permasalahan di majelismu.”

Dari Salamah bin Miskin, dia berkata, “Imran bin Abdullah telah memberitahukan kepada kami, dia berkata, “Aku melihat Said bin Al-Musayyib adalah seorang yang lebih ringan untuk berjuang di jalan Allah daripada seekor lalat.”

Guru-gurunya

Ubai bin Ka’ab, Anas bin Malik, Barra’ bin ‘Azib, Bashrah bin Aktsam Al-Anshori, Bilal budaknya Abu Bakar Ash-Shiddiq, Jabir bin Abdillah, Jubair bin Muth’im, Hasan bin Tsabit, Hakim bin Hazam, Zaid bin Tsabit, Zaid bin Kholid Al-Juhni, Sarakah bin Malik Binji’syim, Saat bin Ubadah, Saat bin Abi Waqqas, Shofwan bin Umayah, Suhaib bin Sinan, Dhohhak bin Sufyan, Amir bin Abi Umayah, Amir bin Saad bin Abi Waqqos, Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Mazini, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar bin Khattab, Abdullah bin Amru bin ‘Ash, Abdurrahman bin Utsman At-Taimi, Utab bin Usaid, Utsman bin Abi Ash, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Tholib, Umar bin Khattab, Musayyib bin Hazn(Bapaknya), Muawiyyah bin Abi Shofyan,Makmar bin Abdullah bin Nadhlah, Nafi’, Abu Bakar As-Shidiq, Abi Tsa’labah Al-Husni, Abu Darda’, Abu Dzar Al-Gifari, Abu Said Al-Hudri, Abu Qotadah Al-Anshori, Abi Musa Al-Asy’ari, Abi Hurairah,

Di samping itu juga beliau berguru kepada istri nabi. Seperti Aisyah, dan Ummu Salamah, dan lain-lain.

Murid-muridnya

Sedangkan murid-muridnya adalah Idris bin Shobih Al-Auda, Usamah bin Zaid Al-Laisi, Ismail bin Umayah, Basir bin Muharrar, Bakir bin Abdullah bin Asyja’, Al-Harits bin Abdurrahman bin Abi Dabab, Hasan bin ‘Athiah, Al-Hudrami bin Lahiq, Kholad bin Abdirrahman Ash-Shn’ani, Dawud bin ‘Asim bin Urwah bin Mas’ud Asy-Syaqofi, Dawud bin Abi Hind, Zaid bin Aslam, Zaid Al-Bashari, Abdulwahid bin Zaid, Salim bin Abdullah bin Umar, Saad bin Ibrahim, Said bin Khalid bin Abdullah bin Qorid Al-Qoridho, Said bin Yazid Al-Bashori, Syarik bin Abdullah bin Damar, Sholeh bin Abi Hasan Al-Madani, Shofwan bin Salim, Thoriq bin Abdurrahman, Thalak bin Habib, Abu Zanad Abdullah bin Dakwan, Abdullah bin Qosim At-Taimi, Abdullah bin Muhammad Bin Uqail, Abdullah bin Qoyyis At-Tajibi. Dan masih banyak lagi murid-muridnya yang lain yang tidak disebutkan disini.

Beberapa Hadits yang Diriwayatkan Sai’d bin Musayyib

Sa’id bin Musayyib meriwayatkan hadits-hadits secara mursal dari Rasulullah, diantaranya;

– Dari Sa’id bin Musayyib, dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw besarbda:

(( ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ فَهُوَ مُنَافِقٌ وَإِنْ صَامَ وَإِنْ صَلَّى وَزَعَمَ أَنَّهُ مُسْلِمٌ: مَنْ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَ إِذَا ائْتُمِنَ خَانَ ))

“Tiga perkara, jika tedapat dalam diri seseorang maka dia layak disebut sebagai seorang munafik (meskipun melaksanakan siyam dan shalat dan mengklauim dirinya Muslim); Jika berkata berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat.”[3]

– Dari Sa’id bin Musayyib bin Hazn, bahwa kakeknya (Hazn) mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, lalu Nabi bertanya kepadanya, “Siapa namamu?”, dia menjawab, “Hazn (sedih).” Nabi berkata, “Bagaimana jika namamu diubah dengan Sahl (mudah)?”. Hazn berkata, “Saya tidak mengganti nama yang telah diberikan oleh kedua orang tua saya, sehingga akupun dikenal di kalangan masyarakat dengan sebutan nama tersebut.” Sa’id bin Musayyib berkata, “Karenanya sampai masa kami, keluarga kami dikenal oleh Ahlul Bait dengan sebutan al-Hazunah (keturunan Hazn).”[4]

[1] ( Tarikh at-Tasyri’ al-Islami, Manna’ul Qaththan, hlm, 294, Maktabah Wahbah)

[2] . tahdzib al-kamal 11/74.

[3] – HR. Ahmad (3/no. 9169), Muslim (105) dan Imam al-Bukhari meriwayatkan dengan sanad yang berbeda dalam al-Iman (33).

[4] – HR. Ahmad (9/, no. 23734), al-Bukhari dalam Adab Mufrad no. 6190 dan al-Baihaqi (9/307).

Tags: Said al MusayyibShalatshubuhwudhu
Share6296SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Rahmat Abdullah, “Syaikh At Tarbiyah” bagi Kaum Muda

Next Post

Balada Sepatu Hitam Si Pemalu

Ralda Rizmainun Farlina

Ralda Rizmainun Farlina

Terkait Posts

Beli Baju Lebaran, Tanda Kebahagiaan

7 Tanda Kebahagiaan Seorang Muslim, Apa Saja?

14 Juni 2025
Penyebab Siksa Kubur, Aib, Ciri Orang yang Culas

Ciri-ciri Orang yang Culas

11 Juni 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

10 Juni 2025
tambang nikel,tambang

6 Kemungkinan Dampak Buruk Tambang Nikel bagi Alam

10 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Fii Amaanillah, Awet Muda

3 Cara Terus Awet Muda, InsyaAllah!

Oleh Haura Nurbani
14 Juni 2025
0

sleep paralysis, jima, suami, istri

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails

Harus Tahu, Makna Nikah Menurut 4 Mazhab

Oleh Eneng Susanti
17 Mei 2021
0
nikah

apa sih makna nikah dalam pandangan Islam

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.