• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 11 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Perjanjian Hudaibiyah dan Kasus Abu Jandal  

Oleh Dini Koswarini
1 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Perjanjian Hudaibiyah
0
BAGIKAN

PERJANJIAN Hudaibiyah salah satunya dimulai dengan Utsman bin Affan diutus oleh Rasulullah ﷺ untuk bertemu dengan kaum Quraisy dan melakukan perundingan. Pada prosesnya, Utsman terlampau lama ditahan oleh kaum Quraisy sehingga muncul kabar bahwa Utsman telah dibunuh. Kabar ini kemudian mendorong peristiwa baiat untuk Utsman yang dikenal dengan Baiat Ridwan.

Pengukuhan Perjanjian dan Butir-Butirnya

Quraisy menyadari posisinya yang cukup rawan. Karena itu, mereka segera mengutus Suhail bin Amr untuk mengadakan perundingan.

Mereka menegaskan kepadanya agar di antara isi perjanjian itu menyebutkan bahwa Muhammad harus pulang ke Madinah pada tahun ini agar bangsa Arab tidak membicarakan orang-orang Quraisy bahwa beliau berhasil masuk ke sana lewat jalan kekerasan.

Suhail bin Amr menemui beliau. Saat melihat kehadirannya, beliau bersabda, “Dia telah memudahkan urusan kalian. Setiap kali orang-orang Quraisy menghendaki perjanjian, mereka pasti mengutus orang ini.”

ArtikelTerkait

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

BACA JUGA:  Perjanjian Hudaibiyah: Kekecewaan Kaum Muslimin dan Dialog Umar bin Khattab dengan Rasulullah

Suhail pun tiba lalu berunding panjang lebar. Akhirnya, kedua belah pihak menyepakati beberapa butir perjanjian, yaitu:

Rasulullah harus pulang pada tahun ini dan tidak boleh memasuki Mekkah kecuali tahun depan bersama kaum Muslimin. Mereka diberi jangka waktu selama tiga hari berada di Mekkah dan hanya boleh membawa senjata yang biasa dibawa musafir, yaitu pedang yang disarungkan. Sementara pihak Quraisy tidak boleh menghalangi dengan cara apa pun.

Bahira,amalan bulan syaban, Fakta Nabi Adam, Syuraih, Yahudi, Rasulullah, Nabi Isa, Perjanjian Hudaibiyah
Foto: Pinterest

Gencatan senjata di antara kedua belah pihak selama sepuluh tahun sehingga semua orang merasa aman dan tiap-tiap pihak tidak boleh memerangi pihak lain.

Barang siapa yang ingin bergabung dengan pihak Muhammad dan perjanjiannya, dia boleh melakukannya, dan siapa yang ingin bergabung dengan pihak Quraisy dan perjanjiannya, dia boleh melakukannya. Kabilah mana pun yang bergabung dengan salah satu pihak, maka kabilah itu menjadi bagian dari pihak tersebut.

Dengan demikian, penyerangan yang ditujukan kepada kabilah tertentu dianggap sebagai penyerangan terhadap pihak yang bersangkutan dengannya.

Siapa pun orang Quraisy yang melarikan diri ke pihak Muhammad tanpa izin walinya, dia harus dikembalikan kepada pihak Quraisy. Dan siapa pun dari pihak Muhammad yang melarikan diri ke pihak Quraisy, dia tidak boleh dikembalikan kepada pihak Muhammad.

BACA JUGA: Nasib Orang Lemah Pasca Perjanjian Hudaibiyah

Advertisements

Kemudian, beliau memanggil Ali bin Abu Thalib agar menulis isi perjanjian ini. Beliau mendiktekan kepada Ali, “Bismillahirrahmanirrahim.”

Suhail menyela, “Tentang Ar-Rahman, demi Allah, aku tidak tahu siapa dia. Karena itu, tulislah: ‘Bismika Allahumma.’”

Nabi ﷺ pun memerintahkan Ali bin Abu Thalib untuk menulis seperti itu. Kemudian, beliau mendiktekan lagi, “Ini adalah perjanjian yang ditetapkan Muhammad, utusan Allah.”

Suhail menyela, “Kalau kami mengakui bahwa engkau adalah utusan Allah, tentunya kami tidak akan menghalangimu untuk memasuki Masjidil Haram, tidak pula memerangimu. Tetapi, tulislah: ‘Muhammad bin Abdullah.’”

Beliau bersabda, “Bagaimana pun juga aku adalah utusan Allah sekalipun kalian mendustakanku.” Lalu, beliau memerintahkan Ali bin Abu Thalib agar menulis seperti usulan Suhail dan menghapus kata utusan Allah yang terlanjur ditulis. Namun, Ali menolak untuk menghapusnya. Akhirnya, beliau yang menghapus tulisan itu dengan tangan beliau sendiri.

Begitulah, akhirnya butir-butir perjanjian itu selesai ditulis. Setelah perjanjian sudah dikukuhkan, Bani Khuza’ah bergabung ke pihak Rasulullah. Sebelumnya, mereka adalah sekutu Bani Hasyim sejak zaman Abdul Muththalib. Bergabungnya mereka ke pihak beliau ini merupakan kelanjutan dari persekutuan yang telah lalu. Sementara Bani Bakar bergabung ke pihak Quraisy.

Kasus Abu Jandal

Pada saat penulisan isi perjanjian telah berlaku, tiba-tiba muncul Abu Jandal bin Suhail yang berjalan tertatih-tatih karena kedua kakinya terbelenggu. Dia meloloskan diri dari Mekkah hingga tiba di tempat kaum Muslimin. Suhail berkata, “Ini adalah orang pertama yang kutuntut agar engkau mengembalikannya.”

Beliau menjawab, “Kami tidak akan melanggar isi perjanjian ini sampai kapan pun.” “Demi Allah, kalau begitu aku tidak akan menuntutmu karena sesuatu pun,” jawab Suhail puas.

“Kalau begitu berilah dia jaminan perlindungan karena aku,” pinta beliau.

Perjanjian Hudaibiyah
Foto: Freepik

“Aku tidak akan memberinya jaminan perlindungan karena dirimu.”

“Lakukanlah,” pinta beliau lagi.

“Aku tidak akan melakukannya,” jawab Suhail.

BACA JUGA: Isi Perjanjian Hudaibiyah

Suhail memukul Abu Jandal, anaknya sendiri yang telah masuk Islam, dan mencengkeram kerah bajunya lalu menyeretnya untuk dikembalikan kepada kaum Quraisy. Abu Jandal berteriak dengan suara keras, “Wahai semua orang Muslim, apakah aku akan dikembalikan kepada orang-orang musyrik yang akan mengujiku karena agamaku ini?”

Rasulullah ﷺ bersabda, “Wahai Abu Jandal, bersabarlah dan tabahlah karena Allah akan memberikan jalan keluar kepadamu dan orang-orang lemah yang kini bersamamu. Kami sudah mengukuhkan perjanjian antara kami dan mereka. Kami telah membuat persetujuan dengan mereka atas demikian ini, dan mereka pun sudah memberikan sumpah atas nama Allah kepada kami, maka kami tidak akan melanggarnya.”

Tiba-tiba, Umar bin Al-Khaththab melompat ke samping Abu Jandal, seraya berkata, “Bersabarlah, wahai Abu Jandal. Mereka hanyalah orang- orang musyrik. Darah mereka tak ubahnya darah anjing.” Kemudian, dia menyodorkan gagang pedang kepada Abu Jandal, sambil berkomentar, “Aku berharap dia mengambil pedang itu dan membabatkannya ke tubuh ayahnya.” Umar terus mendorongnya untuk melawan ayahnya.[]

SUMBER: PUSAT STUDI QURAN

Tags: Kasus Abu JandalPerjanjian Hudaibiyah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Telat Segalanya Gara-gara Terbiasa Telat Shalat!

Next Post

Selayaknya Babi

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Makmum, Shalat,

Apa Perbedaan antara Shalat Jamak dan Qashar?

Oleh Yudi
11 Juni 2025
0

Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

Oleh Saad Saefullah
11 Juni 2025
0

Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram

Dari Mana Saja Sumber Uang Haram di Zaman Ini?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0

Terpopuler

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0
Itikaf, Lapar

Rasa lapar yang terus-menerus meskipun sudah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup, pola makan, hingga kondisi...

Lihat LebihDetails

Kapan Rasulullah Baca Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun dalam Shalat?

Oleh Irah
24 Mei 2022
0
Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi, Hukum Bacaan Quran untuk Orang Lain

Lantas kapan Rasulullah biasa membaca surat al ikhlas dan al kafirun?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Umur Dunia Ternyata Hanya 1500 Tahun?

Oleh Yudi
10 Juni 2025
0
Beramal Mengharap Dunia, Akhir Zaman

Pertanyaan tentang berapa lama umur dunia sering muncul dalam kajian-kajian Islam, terutama yang membahas akhir zaman.

Lihat LebihDetails

Ketahuilah, Suami Enggan Katakan 4 Hal Ini kepada Istrinya

Oleh Ralda Rizmainun Farlina
7 Juni 2024
0
Tips untuk Istri agar Suami Tambah Cinta, Solusi untuk Suami Cemburuan, Menaati Suami, Ciri Suami Idaman, Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Kriteria Istri Idaman, Nama Suami, Gaji

Sang suami seolah enggan bercerita kepada Anda sebagai istrinya. Kenapa?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.