• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Bersyukur Kunci Bahagia

Oleh Sodikin
5 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
syukur, bahagia

Ilustrasi. Foto: IBTimes

0
BAGIKAN

Oleh: KH. M. Cholil Nafis., Lc., Ph.D

SERING kali orang bersyukur jika telah mendapat apa yang diinginkan, sehingga ia bersyukur atas karunia yang telah didapatkan karena sesuai yang diinginkan. Bahkan tidak jarang untuk mengekpresikan syukurnya dengan mengadakan ”syukuran” yang mengundang para kolega dan tetangga untuk turut merayakan kebahagiaannya. Sebaliknya, karena belum mendapatkan yang diinginkan maka seseorang tidak bersyukur bahkan cenderung menyesali nasibnya dan menyalahkan takdir yang telah Allah SWT gariskan.

Sejatinya, syukur itu sendiri yang mendatangkan kebahagiaan. Maka seseorang akan merasa bahagia jika bersyukur dan merasa sengsara jika kufur (ingkar nikmat).

BACA JUGA: Beda Islam dengan Kufur

ArtikelTerkait

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Munculnya rasa syukur karena mengerti akan adanya nikmat yang telah didapatkan. Karena semua dalam kehidupan manusia itu nikmat. Seperti oksigen yang dihirup setiap saat secara gratis, kesehatan, akal, kemampuan, pendengaran, penglihatan, berbicara, aliran darah yang mengalir di tubuh, dan keluarga. Bahkan karunia terbesar yang telah diberikan Allah SWT adalah keimanan.

Mestinya kita tergugah dan sadar untuk selalu memelihara dan memupuk rasa syukur terhadap karunia itu. Jika tidak bersyukur terhadap semua karunia yang telah ada dalam kehidupannya maka berarti telah ingkar (kufur) pada Allah Yang Maha Penyayang sebagai pemberi nikmat.

Rasulullah SAW adalah manusia pilihan yang telah dijamin masuk Surga, tetapi terus beribadah sepanjang siang dan malam, bahkan kakinya sampai bengkak saat shalat malam dan hatinya mendidih karena khusyu’ hanya ingin memperoleh predikat ”hamba yang bersyukur.”

Nabi Sulaiman as. seorang manusia yang kaya ilmu, kaya harta, tinggi kekuasaan, tetapi tidak melupakan bersyukur, malah khawatir menjadi orang yang tidak mampu mensyukuri nikmat Kepada Allâh SWT. (QS. Al-Naml [27]: 15-19).

Ada dua hal yang menyebabkan seseorang berpaling dari rasa syukur yaitu kebodohan dan kelalaian. Orang yang tidak tahu akan arti nikmat dan dari mana nikmat itu datangnya, bahkan merasa semuanya adalah hasil karya dan capaiannya sendiri akan menginkari dan kufur nikmat.

Demikian juga orang yang ambisius dengan capaian hidup dan terlalu asyik dengan kehidupannya akan menyebabkan lalai untuk mensyukuri nikmat. Orang yang kufur nikmat akan menyebabkan lupa mengingat Allah SWT sehingga akan menyebabkan kufur kepada Allah SWT.

Rasa syukur lahir karena mengetahui nikmat yang diberikan oleh Dzat Yang maha Penyayang, keadaan bahagia yang dirasakan dengan datangnya nikmat dan menggunakan nikmat sesuai dengan syariah Allah SWT. Karenanya rasa syukur dapat diimplementasikan melalui hati, ucapan dan perbuatan.

Syukur dengan hati dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah semata-mata karena anugerah dan kemurahan Ilahi. Pengakuan yang tulus, bahwa semua kemampuan dan proses untuk mendapatkan nikmat adalah karunia Allah SWT dan menghindari menisbatkan capian dan nikmat semata-mata kemampuan diri.

Advertisements

Sebab orang yang hanya percaya pada kemampuan diri dalam capaian, sama saja dengan Qarun. Sifat Qarun   yang mengingkari keberhasilannya atas bantuan dan karunia Ilahi, dan menegaskan bahwa semua yang diperolehnya semata-mata karena kemampuannya, sehingga dinilai oleh Alquran sebagai kafir atau tidak mensyukuri nikmat-Nya  (Baca  kisahnya dalam surat Al-Qashash: 76-82).

BACA JUGA: Tak Ada Alasan untuk Tak Bersyukur

Syukur dengan lidah, dengan mengakui anugerah dan memuji Allah SWT pemberinya. Sedangkan syukur dengan perbuatan, ialah memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan dan yang dicintai oleh Allah SWT. Seperti menggunakan kesempatan dan umur untuk menjalankan perintah dan taat kepada Allah SWT, kemampuan dan akal untuk membangun kemaslahatan hidup di alam semesta dan persiapan menuju alam baka, dan menggunakan harta benda untuk mendukung dakwah di jalan Allah, membantu yang membutuhkan dan menggunakan harta sesuai syariah Allah SWT.

Jadi, syukur adalah bagian dari ujian Allah. Kita telah dianugerahkan banyak nikmat, diajarkan bagaimana memanfaatkannya dan bagaimana cara mensyukurinya, seyogyanya tunduk dan patuh kepada Yang Maha Pencipta.

Namun Allah SWT memberikan pilihan kepada hambanya, apakah mau bersyukur atau kufur. ”Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang kufur (tidak bersyukur), maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) lagi Maha Mulia (QS An-Naml: 40). []

SUMBER: CHOLILNAFIS.COM

 

Tags: hidup bahagiakebahagiaanKufurSyukur
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jebakan Pisang

Next Post

Rasulullah dan Orang Badui yang Meminta Barang

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

13 Juni 2025
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

12 Juni 2025
Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman, Tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0

ngupil, hidung

Dampak Buruk Ngupil bagi Kesehatan dan Tips Aman Bersihkan Hidung

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Cinta, Fireworks

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

kemiskinan ekstrem, masyarakat miskin, kaya, miskin

8 Perbedaan Mencolok antara Orang Kaya dan Orang Miskin di Indonesia

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0
sleep paralysis, jima, suami, istri

Kesiapan istri untuk memenuhi kebutuhan suami secara lahir dan batin adalah salah satu pilar utama keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.