Jangan Kecil Hati Karena Tidak Bisa I’tikaf Tahun Ini

Jangan Kecil Hati karena Tidak Bisa I’tikaf Tahun Ini

BIASANYA ketika 10 hari terakhir bulan Ramadhan kita selalu i’tikaf di masjid. Selama 10 hari kita sibuk dalam beribadah kepada Allah untuk menata hati, membersihkan diri, muhasabah, bertaubat agar mendapatkan keridaan Allah, dan juga menggapai Lailatul Qadar.

Namun tahun ini kita terhalang oleh bencana virus covid-19 sehingga di masjid tidak diadakan i’tikaf dahulu sebagai upaya mempersempit ruang lingkup penyebaran virus dan membantu program pemerintah dalam mengatasi covid-19.

BACA JUGA: Permasalahan Seputar I’tikaf

Jangan kecil hati jika Anda tidak bisa i’tikaf di masjid seperti tahun-tahun sebelumnya, karena saat ini kita terhalang oleh bencana virus covid-19 dan ini adalah termasuk uzur syar’i.

ArtikelTerkait

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

5 Strategi Menghancurkan Militer Penjajah Israel dalam Perspektif Al-Qur’an

Insya Allah Anda tetap mendapat pahala seperti ketika itikaf pada tahun-tahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam;

(إذا مرض العبد أو سافر كتب الله له ما كان يعمل مقيماً صحيحاً )
رواه البخاري

Artinya;
“Apabila seorang hamba sakit atau safar maka Allah tetap mencatat pahala untuknya seperti ketika sehat dan mukim” (HR Bukhari)

Jadi, Anda tidak perlu berkecil hati, karena insya Allah Anda tetap mendapatkan pahala i’tikaf sebagaimana yang biasa Anda lakukan setiap tahun.

Adapun orang yang tahun lalu tidak itikaf dan sekarang ingin i’tikaf namun terhalang oleh bencana virus covid-19, maka niatkan tahun depan untuk i’tikaf.

Mari, walaupun di rumah kita tetap beribadah, terutama adalah membersihkan hati dari semua kotorannya, karena orang yang hatinya bersih berarti dia sukses. Ukuran sukses adalah bagaimana ibadah itu menjadikan hati kita semakin baik.

Perlu kita ingat selalu bahwa perjalanan menuju Allah ditempuh dengan hati, bukan dengan badan dan kaki. Semua ibadah kita tujuannya adalah menata hati dan membersihkan hati, Qolbun Salim.