• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 25 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Budaya Tabayyun, Solusi Konstruktif Cegah Hoaks di Era Milenial

Oleh Sodikin
6 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Finroll

Ilustrasi. Foto: Finroll

0
BAGIKAN

Oleh: Fauziah Ramdani
Ketua Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia
hafid.butuni@gmail.com

PERNAHKAH suatu hari kita membaca informasi, mendengar cerita dari mulut ke mulut, atau menikmati sajian dunia maya dengan segala kompleksitasnya lalu setelah itu sadar atau tidak kita hanyalah satu diantara sekian banyak korban hoaks informasi?

Atau pernahkah suatu waktu kita disibukkan dengan ‘postingan-postingan’ mengejutkan yang padahal adalah drama (settingan) belaka?

Apa yang terjadi dewasa ini di era 4,0 cukup memprihatinkan. Kecanggihan teknologi-informasi tidak jarang menjadi faktor perpecahan di kalangan internal umat Islam bahkan menjadi pemecah belah keutuhan negara. Bayangkan saja, seseorang hanya dengan modal potongan video yang di-framing sesuai kehendak personal atau kelompok misalnya, maka orang yang tak sama pemahamannya dengan begitu mudah menyebarluaskannya atau memviralkannya di media sosial hingga akhirnya bisa menimbulkan kegaduhan publik.

ArtikelTerkait

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

BACA JUGA: Ngopi, Cara Santai Politisi Muslimah Denmark Ajak Para ‘Haters’ Tabayun

Fenomena di zaman modern yang semakin tersebar dan merambat hampir keseluruh lapisan masyarakat setelah hadirnya media sosial begitu kompleks. Media sosial memang bukanlah ‘barang baru’ bagi masyarakat urban hari ini. Media sosial diakui seiring bertambahnya usia dunia tidak jarang menjadi produk terbaik namun kehadirannya menjadi polemik. Padanya kita bisa menemukan jutaan hiburan, informasi dan lika-liku kehidupan dengan hanya sekali klik saja.

Juga sekaligus padanya kita bisa menonton, membaca dan mendengar ragam kejadian yang justru hanyalah dusta semata. Itulah mengapa tidak sedikit yang menggunakannya untuk meraup keuntungan walau harus menghalalkan berbagai cara, bertindak destruktif, merusak pilar-pilar kehidupan manusia atas nama materi, prestise dan persaingan kehidupan. Mereka yang disebut pelaku penyebar berita bohong (hoaks) tentu saja telah banyak melanggar undang-undang hukum pidana juga asasinya mereka menabrak banyak rambu-rambu norma Ilahi yang bersumber dari Alquran dan Sunah.

Hari ini kita begitu mudah menemukan kasus-kasus di sosial media yang notifikasi kondisinya hampir sama, di mana Informasi yang tersebar bersifat bohong atau dusta dan tidak mengandung unsur klarifikasi (tabayyun). Apa saja fenomena akan menjadi viral, terkenal dan menjadi pusat perhatian para pengguna sosial media.

Seorang anak kecil bisa saja viral karena nyanyiannya, seorang ibu bisa saja viral karena pekerjaan yang digelutinya ,seorang belia bisa saja viral karena hobinya dan masih begitu banyak kejadian-kejadian yang seolah menjadi suatu kondisi luar biasa karena lihainya penyebar berita melakukan framing berita. IItulah bukti konkret ketika kecanggihan teknologi-informasi tak diiringi dengan adanya semangat  tabayyun (klarifikasi) hingga akhirnya yang ada hanyalah fitnah dan adu domba.

Tabayyun merupakan proses mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya. Kita meneliti dan meyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya. Tabayyun sangat dibutuhkan di zaman yang penuh fitnah ini. Sejatinya tabayyun di era saat ini harus menjadi karakter unggul.

Imam Asy Syaukani ra berkata, “Yang dimaksud dengan tabayyun adalah memeriksa dengan teliti dan yang dimaksud dengan tatsabbut adalah berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, melihat dengan keilmuan yang dalam terhadap sebuah peristiwa dan kabar yang datang, sampai menjadi jelas dan terang baginya.” (Fathul Qadir, 5:65).

Seorang yang memperoleh berita hoaks, tidak mudah mengurai berita tersebut hingga menjadi pembicaraan lanjutan masyarakat dunia maya. Apa yang bisa kita lakukan? Kita seharusnya menelisik terlebih dahulu pada apa yang akan disebarkannya. Melakukan tabayyun atau cek dan ricek terhadap segala informasi, menguji kebenaran konten sebuah berita, menelesuri sumber berita, melakukan klarifikasi, serta membandingkan sebuah berita yang disebarkan oleh satu sumber dengan sumber-sumber yang lain. Mengimbau kepada penikmat media sosial untuk tidak membicarakan berita atau informasi yang belum jelas asal-usulnya.

Dengan begitu sebenarnya masyarakat telah menutup pintu rapat-rapat dari peluang masuknya berita atau pun informasi hoaks di lingkungan masing-masing. Mendiamkan berita yang tidak jelas, adalah tindakan tepat untuk memutus mata rantainya supaya tidak tersebar luas.

Nabi SAW pun juga pernah mengingatkan dalam riwayat Baihaqi bahwa: “Kehati-hatian adalah dari Allah dan tergesa-gesa adalah dari setan.”

Beragam kisah bisa kita temukan dari para Sahabat Nabi SAW akan terawatnya spirit tabayyun di zamannya. Suatu saat khalifah Umar bin Khattab ra. mendapat laporan wanita yang berbuat zina. Beliau lalu memerintahkan untuk merajamnya. Di tengah perjalanan, seorang petugas rajam bertemu dengan Ali.

Ali bertanya mengenainya kemudian melepaskan tangan wanita itu dari mereka. Dilaporkanlah peristiwa itu kepada Umar ra. Dan beliau berkeyakinan bahwa tidak mungkin Ali melakukan itu tanpa alasan. Alhasil, setelah diklarifikasi wanita ini bukanlah wanita biasa, Ia adalah wanita gila dan kemungkinan ada yang memperkosanya. Akhirnya, keputusan pun dicabut. (HR. Ahmad)

BACA JUGA: Banyak Berita Sudutkan Islam, Pria Non Muslim Ini Pilih Tabayun ke Masjid

Adapula kisah Umar bin Abdul Aziz ra. yang didatangi seseorang melaporkan suatu (keburukan) seseorang. Umar tak langsung menerimanya tapi berkomentar, “Kami akan menunggu terlebih dahulu perkaramu, jika kamu berdusta maka kamu masuk pada ayat “jika datang kepadamu orang fasik dengan suatu berita maka tabayunlah” (QS. Al-Hujurat [49]: 6) dan jika kamu benar, maka kamu masuk dalam ayat “yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah,” (QS. Al-Qalam [69]: 11). “Jika kamu mau, maka kami akan memaafkanmu.” Lalu orang itupun meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. (Adz-Dzammar, Tashfiyah al-Quluub min Adraan al-Auzaar, 107)

Apa yang bias kita petik dari kisah di atas? Semoga kita mampu menjadi pengguna sosial media yang bijak dan ramah terhadap berita informasi yang hadir di sekeliling kita, mampu menahan diri untuk tidak turut andil menyebar berita dusta tanpa adanya tabayyun (klarifikasi) terlebih dahulu, sehingga terwujud ketentraman hidup. Wallahua’lam. []

OPINI adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.

Tags: Hoaksmedia sosialtabayyun
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Maulid, Ingat Pesan Penting Nabi Muhammad SAW: Solidaritas

Next Post

Laporan CAIR: 26 Muslim Menangkan Suara AS

Sodikin

Sodikin

Terkait Posts

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.