• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Kisah Perang Badar hingga Datangnya Pertolongan Malaikat

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi: Unplash

Ilustrasi: Unplash

71.4k
BAGIKAN

ISLAM adalah agama yang menjunjung tinggi perdamaian. Kalaupun terjadi perang, salah satu tujuannya adalah mempertahankan diri dari serangan musuh, menghadapi kesewenang-wenangan, dan juga membebaskan suatu daerah dari kemusyrikan. Tujuannya bukan untuk menyakiti, apalagi sampai untuk menindas umat beragama lain. ltulah yang diajarkan oleh Rasulullah shallailahu ‘alaihi wasallam. Selama masa kenabian, hampir semua peperangan dipimpin langsung oleh Rasulullah.

Tak banyak diketahui bahwa Rasulullah SAW adalah panglima perang terbaik sepanjang masa? Beliau tidak pernah gagal dalam merencanakan sebuah strategi perang. Rasulullah dikenal sebagai panglima yang bijaksana dan mau mendengarkan pendapat pasukannya.

Suatu ketika kaum Quraisy menentang kaum Muslimin yang baru berhijrah ke Madinah untuk berperang, Rasulullah SAW menunjukkan kepemimpinannya di medan perang. Rasululah saw. akhirnya mengumpulkan para sahabat. Beliau meminta pendapat para sahabat sekaligus untuk mengetahui seperti apa dukungan yang diberikan oleh kaum Muslimin.

BACA JUGA: Kalimat yang Nilai Pahalanya seperti Orang yang Mengikuti Perang Badar dan Uhud

ArtikelTerkait

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Perang Badar adalah perang pertama kali bagi kaum muslim. Sementara kaum Quraisy sudah terkenal dengan keahlian berperangnya. Wajar, kalau banyak sahabat yang masih ragu dan takut. Kaum Muhajirin sudah menunjukkan keinginan mereka untuk berperang bersama Rasulullah. Beberapa sahabat Anshar yang mengikuti Baiat Aqabah juga sudah menunjukkan pembelaannya.

Lalu, muncullah Sa’ad bin Muadz r.a. yang mewakili kaum Anshar secara keseluruhan. Dia menyatakan kesetiaan dan kesiapan kaumnya untuk maju berperang bersama Rasulullah saw.

Ketika memilih markas pasukan, Rasulullah menggunakan usulan dari seorang sahabat. Al-Hubab bin Mundzir r.a. mengusulkan agar pasukan Muslimin bermarkas di selatan daerah Badar. Alasannya, di sana ada sumber mata air. Hubab juga mengusulkan untuk membuat tempat air bagi pasukan muslim dan menutup mata air itu. Tujuannya agar mata air itu tidak dipakai oleh musuh. Rasulullah saw. pun menyetujui pendapat itu, padahal pendapat itu dari sahabat biasa, bukan sahabat besar seperti Abu Bakar r.a. atau Umar r.a..

Akhirnya, pertemuan dua pasukan terjadi. Pasukan Islam yang hanya 300-an orang berhadapan dengan pasukan Quraisy yang jumlahnya hampir 3 kali lipatnya. Pasukan yang dipimpin oleh Abu Jahal itu memang berjumlah hampir 1000 orang.

Sebagai panglima, Rasulullah saw. turun langsung untuk memeriksa barisan kaum Muslimin. Ketika beliau melihat ada ketakutan di mata para sahabat, beliau pun memberi semangat seperti, “Jika kalian merasa jumlah musuh terlalu besar, lepaskanlah anak panah kepada mereka. Dahuluilah mereka dalam melepas anak panah. Kalian tidak perlu buru-buru menggunakan pedang, kecuali setelah mereka dekat dengan kalian.”

Rasulullah sangat berharap pasukan Islam mendapat kemenangan. Beliau berdoa dengan mengharap pertolongan dan kemenangan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sambil mengangkat tangannya, beliau berkata, “Ya Allah. inilah Quraisy yang datang dengan kecongkakan dan kesombongannya, yang memusuhi-Mu dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, aku mengharapkan pertolongan-Mu seperti yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah. hancurkan mereka pagi ini!”

Perang pun dimulai dengan tradisi lama bangsa Arab, yaitu duel satu lawan satu.

Dari pihak Quraisy muncullah Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, dan Al Walid bin Utbah. Dari pihak Muslimin tampil tiga orang dari kalangan Anshar yang langsung ditolak oleh musuh, “Kami tidak butuh kalian, kami hanya menginginkan orang-orang berasal dari Mekah. Wahai Muhammad. keluarkanlah orang-orang terpandang dari kaum Quraisy.”

Advertisements

Rasulullah pun memenuhi tantangan lawan dengan berujar, “Bangunlah Ubaidah bin Al Harits, Hamzah. dan Ali!”

Duel itu berakhir dengan cepat. Kemenangan dipihak Muslimin merupakan awal yang baik. Semangat dan keberanian pasukan meningkat. Kebalikannya terjadi di pihak lawan. Melihat ketiga jagoan sekaligus panglimanya tewas, mereka menjadi marah. “Serang Muhammad dan pasukannya sampai hancur!”

Setelah teriakan itu terdengar, pasukan Quraisy menyerang dengan kekuatan penuh. Rasulullah memerintahkan pasukannya bersiap. Beliau kembali meminta pertolongan dan kemenangan pada Allah. Kepada para sahabat, Rasulullah meminta mereka menerima serangan musuh dengan cara bertahan. Ternyata itu adalah strategi yang tepat menghadapi musuh yang dikuasai kemarahan. “Ahad…Ahad…Ahad!” seruan itu yang diperdengarkan para sahabat selama pertempuran. Hal itu dilakukan supaya mereka senantiasa meluruskan niat bahwa mereka berperang bukan untuk urusan pribadi atau dendam tetapi karena Allah dan Rasul-Nya.

BACA JUGA: Sawad Peluk Nabi sebelum Perang Badar

Allah pun menyambut harapan hamba-Nya seperti yang tertulis dalam Al-Quran, “Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu. lalu diperkenankan-Nya bagimu, ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.'” (Al Anfal: 9).

Setelah melihat kedatangan para malaikat Rasulullah saw. pun keluar tenda dan memompa semangat pasukannya. Beliau memerintahkan untuk mengubah strategi dari bertahan menjadi menyerang. “Demi diri Muhammad yang ada di tangan-Nya, siapa saja yang hari ini berperang dengan sabar dan hanya mengharap ridha Allah, Allah akan masukkan dia ke surga-Nya yang seluas langit dan bumi. Majulah pantang mundur!”, ucap Rasulullah dengan lantang.

Akhirnya, tercatat dalam sejarah, Quraisy menderita kekalahan. Korban tewas mencapai 70 orang dari pihak musuh. Sementara jumlah tawanan mencapai 70 orang. Adapun dari pihak Rasulullah, pahlawan yang syahid hanya 14 orang. Enam orang dari kalangan Muhajirin dan delapan orang dari kalangan Anshar. []

Sumber: Panglima Perang Islam Tak Terkalahkan/ Penulis: Ummu Ayyesha/ Cerdas Interaktif/ 2016

Tags: perang badar
Share368SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Rasulullah Tak Pernah Menolak Permintaan

Next Post

Dilarang Nonton TV Picu Napi di Abepura Serang Sipir dan Bakar Lapas

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

kunci rezeki, rezeki yang halal, REZEKI,

Benarkah Rezeki Seret Karena Sering Menunda Shalat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun, Hiptertensi

Gejala-gejala Hiptertensi yang Sering Diabaikan

Oleh Dini Koswarini
18 Juni 2025
0

perang dunia, perang, kiamat

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

gaza, palestina

Sejarah Pengkhianatan Israel kepada Palestina Pasca Perang Dunia Kedua

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Hukum Merokok dalam Islam, Bahaya Rokok bagi Kesehatan, Jin

Apakah Jin Termasuk Jenis Malaikat?

Oleh Andre S
18 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0
Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Berikut beberapa penyebab utama lelaki menjadi gemuk setelah menikah!

Lihat LebihDetails

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0
Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Dikisahkan, bahwa ada seseorang yang membaca bait syair di hadapan Imam Hasan al-Bashri.

Lihat LebihDetails

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0
telur

Berikut adalah beberapa hal yang bisa terjadi jika kamu makan telur tiap hari!

Lihat LebihDetails

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.