• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 17 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Foto Selfie Masuk Neraka?

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi Foto: Unsplash

Ilustrasi Foto: Unsplash

25.4k
BAGIKAN

MEMANG benar, ada beberapa hadits yang melarang untuk menggambar makhluk bernyawa. Termasuk makna “menggambar” yang dilarang di sini, adalah fotografi yang ada di zaman ini. Namun, kita tidak bisa menyimpulkan sebuah hukum hanya sebatas “tekstual” (memahami teks hadits tersebut) tanpa memperhatikan sisi-sisi yang lainnya.

Foto Selfie Masuk Neraka? 1 Foto,Selfie

Dalam hal ini, perlu ada dua hal yang perlu kita lihat:

1). Jenis larangan. Larangan menggambar makhluk bernyawa termasuk jenis “tahrim wasilah”, yaitu sebuah perkara yang dilarang karena berpotensi akan menjadi sebab terjadinya perkara lain yang dilarang. Perkara lain tersebut adalah peribadahan kepada selain Allah. Larangan seperti ini, dibolehkan ketika ada “hajat” (kebutuhan) untuk melakukannya. Salah satu buktinya, Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengijinkan Aisyah untuk bermain dengan boneka.Dimana boneka termasuk jenis “gambar”, bahkan lebih dahsyat dari sekedar gambar. Hal ini dilakukan karena ada hajat untuk tarbiyah (pendidikan). Jika memang haram secara mutlak, tentu beliau tidak akan mengijinkannya. Adapun jenis larangan “tahrim maqashid”, adalah sebuah larangan yang secara asal dzat perkaranya sudah terlarang. Jenis ini hanya boleh dilakukan dalam kondisi darurat. Demikian dijelaskan oleh Imam Al-Qarafi –rahimahullah-.

ArtikelTerkait

Orang Bodoh

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

A Happy Marriage Needs A Very Hard Work

Menyerang Iran: Analisis Sejarah, Karakter, dan Daya Tempur

BACA JUGA: Mimpi Melihat Neraka

2). ‘Illat (sebab) larangan. ‘Illat (sebab) larangan menggambar makhluk bernyawa ada dua : (1). Menyerupai dan menandingi ciptaan Allah. (2). Merupakan wasilah (perantara) untuk terjatuh dalam perbuatan ghuluw (melampaui batas) kepada selain Allah dengan mengagungkannya sehingga akan membawa kepada penyembahan selain Allah. Ada sebuah kaidah yang berbunyi :

الحُكْمُ يَدُوْرُ مَعَ عِلَّتِهِ وُجُوْداً وَ عَدَمًا

“Hukum berputar bersama ada tidaknya sebuah ‘illat (sebab).”

Jika sebab ada, maka hukum juga ada. Jika sebab tidak ada, maka otomatis hukum juga tidak ada. Perlu juga untuk kita ketahui, bahwa terkadang sebuah sebab yang melatarbelakangi sebuah hukum, terbatas di zaman/waktu tertentu saja, kemudian setelah itu sebab tersebut telah hilang yang secara otomatis akan menghilangkan hukum juga.

Hukum larangan menggambar makhluk bernyawa akan berlaku saat dua illat ini ada. Seorang yang yang ingin melakukan ‘illat kedua, yaitu menggambar makhluk bernyawa untuk diagungkan dan disembah selain Allah, sudah berang tentu dia akan melalui illat yang pertama. Pada saat itulah, maka hukum larangan ini berlaku. Tapi jika sekedar menggambar (termasuk di dalamnya fotografi), tanpa ada tujuan untuk pengagungan yang melampaui batas, maka menurut hemat kami tidak termasuk dalam larangan. Imam Ibnul Arabi –rahimahullah- (wafat : 543 H) berkata :

وَاَلَّذِي أُوجِبَ النَّهْيَ عَنْهُ فِي شَرْعِنَا وَاَللَّهُ أَعْلَمُ مَا كَانَتْ الْعَرَبُ عَلَيْهِ مِنْ عِبَادَةِ الْأَوْثَانِ وَالْأَصْنَامِ، فَكَانُوا يُصَوِّرُونَ وَيَعْبُدُونَ، فَقَطَعَ اللَّهُ الذَّرِيعَةَ وَحَمَى الْبَابَ

“Dan yang dia (Rasul –shallallahu ‘alaihi wa sallam) haruskan larangan darinya di dalam syari’at kita –wallahu a’lam- apa yang dilakukan oleh orang-orang Arab kala itu berupa peribadahan kepada berhala dan patung-patung. Maka mereka menggambar dan menyembahnya. Maka Allah memutus dan menjaga pintu (yang akan mengarah ke sana).”[Ahkamul Qur’an : 4/9]

Advertisements

Imam Ibnu Bathal –rahimahullah- berkata :

قال المهلب: وإنما نهى عن ذلك، والله أعلم، قطعًا للذريعة ولقرب عبادتهم الأصنام واتخاذ القبور والصورة آلهة

“Al-Muhallab –rahimahullah- berkata : Beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- melarang hal itu (menggambar makhluk bernyawa), -wallahu a’lam- dalam rangka untuk memutus kepada celah dan dijadikannya kuburan dan gambar sebagai sesembahan selain Allah karena mereka baru saja lepas dari peribadahan kepada berhala.” [Syarhu Shahih Al-Bukhari : 2/82 ].

Hal ini berdasarkan hadits Aisyah –radhiallahu ‘anha- beliau berkata :

أَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ، وَأُمَّ سَلَمَةَ ذَكَرَتَا كَنِيسَةً رَأَيْنَهَا بِالحَبَشَةِ فِيهَا تَصَاوِيرُ، فَذَكَرَتَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «إِنَّ أُولَئِكَ إِذَا كَانَ فِيهِمُ الرَّجُلُ الصَّالِحُ فَمَاتَ، بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا، وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّوَرَ، فَأُولَئِكَ شِرَارُ الخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ القِيَامَةِ»

“Sesungguhnya Ummu Habibah dan Ummu Salamah menceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa mereka melihat gereja di Habasyah yang didalamnya terdapat gambar. Maka beliau pun bersabda: “Sesungguhnya jika orang shalih dari mereka meninggal, maka mereka mendirikan masjid di atas kuburannya dan membuat gambarya di sana. Maka mereka itulah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiyamat.” [ HR. Al-Bukhari : 427 dan Muslim : 528 ].

Oleh karena itu, larangan menggambar makhluk bernyawa adalah sebuah larangan diawal-awal Islam, dikarenakan waktu itu kaum muslimin baru saja lepas dari penyembahan kepada berhala. Sehingga dikhawatirkan akan terjatuh kembali kepada peribadahan selain Allah. Adapun setelah itu, dimana Islam sudah tersebar dan kaidah-kaidahnya telah merata, maka hal ini tidak berlaku lagi, kecuali kondisi-kondisi yang memang mengarah kepada terwujudnya ‘illat (sebab) yang melatarbelakangi larangan tersebut. Seperti orang-orang Syi’ah yang menggambar imam-imam mereka, lalu mereka sujud dan beribadah kepadanya. Ini jelas haram. Kalaulah kita memakai ‘illat adanya “penyerupaan” kepada ciptaan Allah, itupun tetap dibolehkan ketika ada hajat dalam hal tersebut. Karena termasuk “tahrim wasilah”.

BACA JUGA: Mahalnya Neraka, Murahnya Surga

Sehingga pernyataan yang menyatakan bahwa “foto selfi akan masuk Neraka”, merupakan pernyataan yang tidak benar dan jauh dari timbangan ilmiyyah. Kok yang divonis cuma selfi, yang difotokan orang lain seharusnya juga masuk Neraka, dong. Kan hanya beda yang melakukan. Konsekwensinya, berapa banyak orang yang harus divonis masuk Neraka. Para ulama’ dan para ustadz yang masuk TV/divideo, berarti mereka masuk Neraka (padahal tidak sedikit yang dari kelompok salafy). Karena TV/Video, hakikatnya terdapat proses menggambar di dalamnya. Belum lagi para ustadz dan ikhwah yang gemar berfoto dalam berbagai kesempatan untuk mengabadikan moment-moment penting dalam hidup mereka, berarti juga masuk Neraka. Wallahu a’lam bish shawab.

Note : Menggambar makhluk bernyawa termasuk di dalamnya fotografi, dulu menjadi sesuatu yang sangat “horor”. Pokoknya haram mutlak! Sampai-sampai, masalah ini dijadikan standar untuk melihat kemurnian tidaknya “ke-salafyyah-an” seseorang. Yang mau difoto, dianggap bukan salafy atau salafy KW, atau hizbi. Bahkan juga dijadikan ukuran dalam membangun masalah wala’ (loyalitas) dan bara’ (kebencian). Tapi itu DULU, adapun sekarang, NO! Bahkan sekarang sudah jadi hobi yang perlu dilestarikan. Pelajarannya, ilmu itu berkembang. Apa yang kita ingkari waktu itu, mungkin akan menjadi sesuatu yang kita akui bahkan kita jalani untuk saat ini. Maka, mari terus belajar! []

Facebook: Abdullah Al-Jirani

Tags: Foto
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bagaimana Cara Mencari Teman? Ini Nasihat Umar bin Khattab

Next Post

3 Hal yang Berusaha Dihancurkan Musuh Islam

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh

Orang Bodoh

17 Juni 2025
Iron Dome

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

17 Juni 2025
Penyebab Suami Selingkuh, Ciri Lelaki Pengumbar Janji, Marriage

A Happy Marriage Needs A Very Hard Work

16 Juni 2025
Yahudi, Iran

Menyerang Iran: Analisis Sejarah, Karakter, dan Daya Tempur

16 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

rezeki, ashabul kahfi

Kisah Ashabul Kahfi: Pemuda-Pemuda Beriman yang Tertidur Selama Ratusan Tahun

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Apa Itu Iron Dome Israel?

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan, Bodoh

Orang Bodoh

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

Iron Dome

Saat Iron Dome Menahan Rudal Hipersonik Iran

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Kamar mandi umumnya sempit dan penuh dengan permukaan keras seperti keramik, wastafel, tepi bathtub, atau kloset.

Lihat LebihDetails

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0
buka puasa, qadha, lapar, puasa

Tanamkan dalam hati bahwa puasa ini dilakukan untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar ikut-ikutan atau demi manfaat kesehatan semata.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.