HAL ini sering jadi perenungan banyak orang: Benarkah uang merupakan obat dari segala kepusingan hidup? Jawaban singkatnya: tidak sepenuhnya benar, tapi juga nggak sepenuhnya salah.
Mari kita bedah pelan-pelan.
Apa yang Bisa Diselesaikan dengan Uang?
Masalah finansial — jelas ini bisa diatasi dengan uang: bayar utang, kebutuhan pokok, pendidikan anak, kesehatan, dll.
Ketenangan jangka pendek — punya uang bisa mengurangi stres karena kebutuhan dasar terpenuhi.
Kebebasan memilih — uang memberi kita lebih banyak pilihan dalam hidup.
BACA JUGA: Hukum Meminjam Uang kepada Rentenir
Tapi Kenapa Banyak Orang Berduit Masih Stres?
Masalah hati dan jiwa: Kekosongan batin, rasa cemas, kesepian, atau tidak punya tujuan hidup nggak bisa dibeli dengan uang.
Rasa cukup yang tak kunjung datang: Semakin banyak uang, semakin besar keinginan. Tanpa rasa syukur dan qanaah, hidup tetap terasa kurang.
Tekanan sosial dan gaya hidup: Kadang uang justru membawa beban baru—ekspektasi orang, persaingan, ketakutan kehilangan.
Dalam Perspektif Islam
Allah SWT berfirman:
“Ketahuilah, dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Artinya, ketenangan yang hakiki bukan dari jumlah angka di rekening, tapi dari hati yang dekat dengan Allah.
Rasulullah ﷺ juga bersabda: “Bukanlah kekayaan itu banyaknya harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa.” (HR. Bukhari & Muslim)
BACA JUGA: Harus Tahu, Ini Cara Membedakan Uang Palsu dan Uang Asli!
Jadi, Kesimpulannya?
Uang penting dan bisa menyelesaikan banyak hal, terutama kebutuhan dasar.
Tapi uang bukan obat dari semua kepusingan hidup, apalagi yang sifatnya batin dan spiritual.
Solusi sejatinya adalah keseimbangan: usaha mencari rezeki + hati yang bersandar pada Allah. []