• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 22 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Medsos, ‘Pak Pos’, dan Pesan Ramadhan

Oleh Mila
7 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Lebaran, Maya

Ilustrasi. Foto: Aldi/Islampos

1
BAGIKAN

Oleh: M Anwar Djaelani
Aktivis MIUMI Jawa Timur

BANYAK yang merasa diuntungkan oleh keberadaan media sosial (medsos). Contoh sisi baiknya, hubungan kekerabatan / pertemanan dari banyak orang menjadi lebih akrab. Atau, berbagai informasi lebih cepat tersiar. Tetapi, tetap berhati-hatilah dalam menggunakannya. Untuk itu, di titik ini, semoga ajaran menahan diri di Ramadhan dapat menyelamatkan kita saat ber-medsos.

Kapan Kritis

Medsos telah membuat banyak orang (merasa) makin pintar tanpa harus membaca banyak buku, koran, dan yang sejenisnya. Berbagai informasi lalu-lalang tiap saat, nyaris 24 jam dalam sehari. Pergerakan informasi sungguh sangat dinamis.

ArtikelTerkait

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Lewat medsos, semisal WhatsApp (WA), sebuah informasi yang dianggap penting bisa tersebar luas secara viral dalam sekejap. Sebab, banyak orang yang lalu bersedia berperan sebagai ‘Pak Pos’ yang rajin mengantarkan surat.
Lihatlah! Sebuah informasi yang dianggap penting dan diterima seseorang di sebuah group WA, dalam hitungan detik oleh orang tersebut akan ditularkannya ke berbagai group WA lain yang diikutinya. Saat itu, bisa saja niat orang tersebut adalah untuk berbagi (baca: berbuat baik) kepada sesama.

Sementara, orang-orang yang mendapat kiriman informasi itu dan juga merasa mendapatkan ilmu atau pencerahan yang bermanfaat akan bersikap serupa yaitu segera meneruskannya ke berbagai group WA lain yang diikutinya. Demikian siklus perjalanan informasi itu berputar, menyebar sangat cepat bak virus.

Tapi, sayang! Sebagian dari pengguna medsos itu kurang kreatif (untuk tak menyebut malas). Berikut ini contoh sikap kurang kreatif itu. Postingan yang diterima seseorang berjudul “Renungan di Pagi Hari”. Saat di malam hari dia berkesempatan meneruskan postingan itu ke berbagai group yang diikutinya, dia tak mengubah judul itu menjadi “Renungan di Malam Hari”. Maka, bagi yang cermat akan segera tahu jika si pengirim tidak kreatif.

Tak hanya tidak kreatif, tapi bahkan juga tak kritis. Para ‘Pak Pos’ itu secara gegabah meneruskan berbagai postingan yang sejatinya tak bermanfaat. Bisa disebut demikian karena ‘ilmu’ yang dibagikan tak didasarkan kepada referensi yang meyakinkan dan bisa pula karena hanya berupa candaan yang tak bermutu.

Perhatikanlah, sekadar menunjuk tiga contoh berikut ini. Pertama, postingan undangan palsu. Sekitar tiga hari menjelang Ramadhan lalu, banyak orang dibuat masygul dengan beredarnya sebuah undangan “Buka Puasa Bersama” di sebuah hotel mewah yang ternyata hanya palsu meski –mungkin- diniatkan bercanda oleh si pengirim.

Ceritanya, di sebuah group WA muncul postingan dari salah seorang anggotanya. Isinya, mengharap seluruh anggota group berkenan hadir di acara “Buka Puasa Bersama” yang diadakannya di sebuah hotel mewah lengkap dengan alamat dan waktunya. Setelah maksud surat sudah tersampaikan, surat itu diakhiri dengan penjelasan yang menyebutkan bahwa rangkaian kalimat di atas adalah “Contoh dari surat undangan Buka Berbuka Bersama”.

Artinya, kita ‘ditipu”. Setidaknya bagi sebagian yang menerima, postingan itu bisa saja dirasa sangat “mengganggu hati”.

Kedua, postingan yang bermain-main di wilayah ‘sensitif’. Bunyinya: Waspadalah! Menjelang Ramadhan banyak hadits palsu di WA. Beberapa contoh Hadits palsu yang berhubungan dengan Ramadhan yang tahun lalu sudah beredar: “Dan barangsiapa yang menjalani malam² bulan puasa dengan tidak tidur dan tidak mengerjakan amalan² sholeh, itu adalah contoh orang² yang Begadang tiada artinya” (H.R. Oma Irama). “Dan barangsiapa yang di saat berbuka puasa masih berada di jalan, maka orang yang demikian itu tergolong ke dalam golongan orang yang tersesat dalam kemacetan” (H.R. Rasuna Said). Pertanyaannya, buat apa mengambil tema canda dari hal-hal yang ‘sensitif’ seperti itu?

Advertisements

Ketiga, postingan tak bermakna. Intinya, postingan itu berisi permintaan maaf dari seseorang karena akan segera memasuki bukan Ramadhan tetapi disampaikan dengan bahasa yang “sangat asing”. Bacalah postingan ini: “De’ sadejeh Taretan se muljeh…. Angadebih deteng epon bulen se muljheh enggi ka’ dintoh Ramadhan …. beden kauleh sareng kaluarga nyo’onnah saporanah se tadek betesseh atas sajedeh lalampaan se sala tor lopot. Baden kauleh rep ngarep ben parnyo’onan malar mogeh sadejeh Taretan se bedeh e delem group ka’ dintoh eparengi gempang kalaben lancar ngalampae Ibade e bulen Romaden se paleng muljeh”.

Mengertikah Anda dengan postingan di atas? Jika Anda bukan orang Madura, bisa dipastikan Anda tak akan bisa memahami isi postingan tersebut. Pertanyaannya, buat apa memosting sesuatu jika yang kita posting isinya tak dimengerti oleh si penerima?

Apa akibat dari beredarnya informasi yang tak berkualitas seperti itu? Pertama, bagi si pengirim, bisa saja digolongkan bahwa dia telah melakukan sebuah pekerjaan yang tak bermanfaat, suatu aktivitas yang kita diminta untuk meninggalkannya. “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah). Kedua, bagi si penerima, dia akan sangat terugikan. Ilmu dia tak bertambah dan waktu dia yang sangat berharga menjadi hilang karena tersita di saat membaca informasi ‘sampah’ tadi.

Bisa saja semua pengirim “postingan yang bermasalah” itu sedang bermaksud bersedekah. Mereka mungkin bersandar kepada ajaran Nabi Muhammad Saw, bahwa segala macam perbuatan baik adalah sedekah. Maka, dengan anggapan bahwa postingannya akan dianggap lucu dan bisa menyenangkan orang, ‘bersedekahlah’ mereka dengan postingan yang aneh-aneh itu. Tentu saja, ini sikap yang perlu kita kritisi.

Sekarang, berbagai sarana komunikasi memang bisa kita gunakan untuk berdakwah. Dengan “hand-phone cerdas” yang kita miliki, kita bisa berdakwah, misalnya dengan cara mengirim ‘nasihat’, ‘hikmah’, atau lainnya yang dirasakan bisa menyentuh hati orang. “Barang-siapa memberi petunjuk pada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikuti ajakannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun juga” (HR Muslim). Meski demikian, tetap harus berhati-hati dalam menulis atau meneruskan sebuah postingan! Tulislah atau pilihlah postingan yang isinya baik dan benar cara penyampaiannya.

Dua Pilihan

Puasa Ramadhan didesain agar kaum beriman bisa menjadi taqwa. Sementara, substansi taqwa adalah sebuah sikap untuk selalu berhati-hati di setiap langkah hidup. Maka, semoga taqwa dapat membimbing kita agar selalu selamat di setiap keadaan termasuk di saat kita berinteraksi di media sosial.

Sungguh, lulusan Universitas Ramadhan itu -orang yang bertaqwa itu- akan selalu berusaha untuk mengamalkan panduan di HR Bukhari – Muslim ini: “Barang-siapa beriman kepada Allah dan hari Akhirat, maka hendaklah berkata yang baik atau diam”. []

Tags: MedsosPak PosRamadhan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kapolri Ungkap Motif Serangan Teror di Surabaya

Next Post

MUI dan Kapolres Mabar NTT Imbau Warga Jangan Mudah Terprovokasi dengan Tragedi Bom Surabaya

Mila

Mila

Terkait Posts

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

20 Juni 2025
Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

20 Juni 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

israel, palestina, zionis

Sejarah Jahatnya Kelompok Zionis, Asal Mula Gerakan Nasionalis Yahudi

Oleh Yudi
22 Juni 2025
0

Tentang Meninggalkan Shalat, sebagai Salah Satu dari Dosa Besar

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0

Antisemit, Yahudi, Israel, Israel, Bani Israil

Kala Bani Israil Mendominasi Pemberitaan

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0

membatalkan pernikahan, menikah, PERNIKAHAN, hamil

Menikah Beda Agama dalam Islam, Boleh atau Tidak?

Oleh Dini Koswarini
21 Juni 2025
0

Pahala, Sunnah Keluar Rumah

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kebiasaan yang Menyebabkan Seorang Pria Bisa Mandul

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
impotensi, usia 40 tahun, 40 tahun, shalat, mandul, pria

Kandungan nikotin, tar, dan zat kimia lain dalam rokok dapat merusak DNA sperma pada pria dan merusak sel telur serta...

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Menikah dengan ‘Mantan Pezina’, Bagaimana?

Oleh Mila
18 Mei 2024
0
Jomblo, Pernikahan Terlarang dalam Islam, Syarat Cerai, Talak, Hukuman bagi Pelaku Zina

Ketika itu, ‘Anaq mengajaknya tidur bersama di rumahnya. Namun, Martsad menjelaskan kepadanya bahwa ajaran Islam mengharamkan segala macam perzinaan

Lihat LebihDetails

Usia Berapa Anak Jangan Minum Air Teh dan Kopi? Ini Penjelasan Medisnya

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0
kopi, teh

Baik teh maupun kopi sama-sama mengandung kafein, sebuah zat stimulan yang bekerja langsung pada sistem saraf pusat.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 111Share on WhatsApp
  • 36Share on Facebook
  • 20Share on Telegram
  • 572Share on Twitter
  • 87Share on Pinterest
  • 37Share on LinkedIn
  • 50Share on Email