• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 8 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Islam 4 Beginner

Inilah Amalan yang Pahalanya Seperti Ibadah Haji dan Umrah

Oleh Irah
8 tahun lalu
in Islam 4 Beginner
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
foto: mlalaysiagezette.com

foto: mlalaysiagezette.com

0
BAGIKAN

ANDA berkeinginan ingin menunaikan ibadah haji dan umrah tapi masih dalam keadaan kurang mampu? Alhamdulillah, Allah memberikan kesempatan kepada siapapun hamba-Nya untuk tetap bisa mendapatkan pahala amal haji dan umrah, yang tidak mampu dia kerjakan.

Ibadah haji adalah salah satu ibadah yang membutuhkan modal paling besar. Jiwa, raga, harta, dan memakan banyak waktu. Sehingga jumlah kaum muslimin yang mampu melaksanakannya, jauh lebih sedikit dibandingkan amal ibadah lainnya.

Namun, Allah Maha Kaya, Allah Maha Pemurah. Allah berikan kesempatan bagi semua hamba-Nya, untuk mendapatkan pahala haji, sekalipun dia tidak mampu berangkat haji.

Ada beberapa amalan, yang dijanjikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mendapatkan pahala haji dan umrah. Berikut diantaranya:

ArtikelTerkait

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

Mana yang Lebih Mulia, Malaikat ataukah Manusia yang Shalih?

Pertama, melakukan rangkaian ibadah seusai shalat subuh

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir memuji Allah hingga terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala haji dan umrah. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan: Sempurna..sempurna..sempurna,” (HR. Turmudzi 586, al-Bazzar 9314, dan dihasankan al-Albani).

Syaikh Muhammad Mukhtar as-Syinqithi – pengajar di Masjid Nabawi – memberikan penjelasan hadis ini, bahwa ‎keutamaan amalan ini hanya dapat diraih jika terpenuhi beberapa persyaratan ‎sebagai berikut:‎

Pertama, Shalat subuh secara berjama’ah. Sehingga tidak tercakup di dalamnya ‎orang yang shalat sendirian. Dzahir kalimat jama’ah di hadis ini, mencakup jama’ah di ‎masjid, jama’ah di perjalanan, atau di rumah bagi yang tidak wajib jama’ah di masjid ‎karena udzur.‎

Kedua, duduk berdzikir. Jika duduk tertidur, atau ngantuk maka tidak mendapatkan ‎fadhilah ini. Termasuk berdzikir adalah membaca Al-Qur’an, beristighfar, membaca ‎buku-buku agama, memberikan nasehat, diskusi masalah agama, atau amar ma’ruf ‎nahi mungkar. ‎

Ketiga, duduk di tempat shalatnya sampai terbit matahari. Tidak boleh pindah dari ‎tempat shalatnya. Sehingga, jika dia pindah untuk mengambil mushaf Al-Qur’an atau ‎untuk kepentingan lainnya maka tidak mendapatkan keutamaan ini. Karena ‎keutamaan (untuk amalan ini) sangat besar, pahala haji dan umrah ‎sempurna..sempurna. Sedangkan maksud (duduk di tempat shalatnya di sini) adalah ‎dalam rangka Ar-Ribath (menjaga ikatan satu amal dengan amal yang lain), dan Nabi ‎shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Kemudian duduk di tempat shalatnya.”‎ ‎ ‎Kalimat ini menunjukkan bahwa dia tidak boleh meninggalkan tempat shalatnya. Dan ‎sekali lagi, untuk mendapatkan fadhilah yang besar ini, orang harus memberikan ‎banyak perhatian dan usaha yang keras, sehingga seorang hamba harus memaksakan ‎dirinya untuk sebisa mungkin menyesuaikan amal ini sebagaimana teks hadis. ‎

Advertisements

Keempat, shalat dua rakaat. Shalat ini dikenal dengan shalat isyraq. Shalat ini ‎dikerjakan setelah terbitnya matahari setinggi tombak.‎ (Syarh Zaadul Mustaqni’, as-Syinqithi, 3/68).‎

Kelima, kajian di masjid. Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Siapa yang berangkat ke masjid di pagi hari, tidak memiliki tujuan apapun selain untuk belajar agama atau mengajarkannya, maka dia mendapatkan pahala orang yang melakukan umrah sempurna umrahnya. Dan siapa yang berangkat ke masjid sore hari, tidak memiliki tujuan apapun selain untuk belajar agama atau mengajarkannya, maka dia mendapatkan pahala orang yang berhaji sempurna hajinya,” (HR. Hakim 311 dan dinilai oleh ad-Dzahabi: Sesuai syarat Bukhari. Hadis ini juga dinilai shahih oleh Imam al-Albani dalam Shahih at-Targhib wa at-Tarhib, no. 86).

Keenam, Menjaga Shalat Jamaah beserta adab-adabnya. Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda‎:

‎”Barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk shalat jamaah dalam keadaan ‎telah bersuci, maka pahalanya seperti pahala orang berhaji dalam keadaan ihram ‎. Dan ‎barangsiapa beranjak untuk melakukan shalat Dhuha dan tidak ada yang ‎menyebabkan dia keluar (dari rumahnya) kecuali untuk shalat Dhuha maka ‎pahalanya seperti pahala orang yang umrah. Dan shalat setelah melaksanakan ‎shalat yang di antara kedua shalat tersebut tidak membicarakan masalah dunia, ‎adalah amalan yang akan dicatat di illiyiin‎ ‎,” (HR. Abu Daud 558 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih At ‎Targhib wat Tarhib 670)‎.

‏Ada beberapa penafsiran ulama tentang makna kalimat “maka pahalanya seperti pahala orang berhaji dalam keadaan ihram“. ‎Berikut adalah tiga penafsiran yang disebutkan dalam Aunul Ma’bud, syarh sunan Abu Daud:

1. ‎Mendapatkan pahala sebagaimana orang yang haji secara utuh. Makna ini disampaikan oleh Zain Al ‘Arab
2. ‎Bentuk mendapatkan pahalanyanya sebagaimana bentuk mendapatkan pahala dalam ibadah haji. Dimana ketika ‎orang berhaji, semua usaha yang dia lakukan dinilai pahala. Mulai dari bekal sampai usaha perjalanan. Demikian pula ‎shalat jama’ah. Semua usahanya bernilai pahala, termasuk langkah kakinya. Meskipun pahala untuk dua amal ini ‎berbeda dari sisi banyaknya atau jumlahnya.‎
3. ‎Orang yang berangkat haji akan mendapatkan pahala haji dari mulai berangkat sampai pulang, meskipun tidak ‎menyelesaikan hajinya, selain wuquf di ‘arafah. Demikian pula shalat jama’ah. Orang yang berangkat shalat jama’ah ‎akan mendapatkan pahala shalat berjama’ah dari mulai berangkat sampai pulang, meskipun dia tidak mendapatkan ‎jama’ah bersama imam (karena terlambat). (lih. Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud 2/77).‎

Jadi bagi Anda yang belum mampu untuk menunaikan ibadah haji dan umrah, maka lakukanlah amalan-amalan di atas.

Namun, jika Anda secara materi sudah mampu untuk menunaikan ibadah haji dan umrah, maka segera untuk melakukannya sebab hal itu adalah suatu kewajiban dan termasuk mengaplikasikan rukun islam yang ke-lima. Allahu’alam. []

Sumber: konsultasisyariah.com/amalan berpahala haji

Tags: amalan seperti haji dan umrahhajipahala seperi haji dan umrahumrah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini Lokasi Laut Dua Warna yang Disebut dalam Al Quran

Next Post

Sampah Bisa Jadi Lahan Sedekah, Walikota Tangerang Ajak Warganya

Irah

Irah

Terkait Posts

Hal yang Dimakruhkan dalam Wudhu, Sunnah Wudhu

Sunnah-sunnah Wudhu, Apa Saja?

8 Juni 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah

2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

7 Juni 2025
mayit, Perbuatan

30 Perbuatan yang Merusak Amal Baik

6 Juni 2025
Nasihat, Malaikat

Mana yang Lebih Mulia, Malaikat ataukah Manusia yang Shalih?

6 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Ciri Motor yang Harus Segera Diservis, Motor

Si Raja Jalanan dan HP Sakti Mandraguna, Kenapa Sih Maen HP Waktu Berkendara?

Oleh Haura Nurbani
8 Juni 2025
0

Penyebab Suami Loyo di Tempat Tidur, Jima, nusyuz

Kenapa Suami Sukanya Minta Jima Terus sama Istri?

Oleh Yudi
8 Juni 2025
0

Suami Egois, Ciri-ciri Istri yang Suka Bingung Sendiri

Suami Suka Bentak Istri, Apa Akibatnya?

Oleh Yudi
8 Juni 2025
0

Gejala Diabetes, Durasi Tidur, Akibat Menahan BAB

Apa Akibat Menahan BAB?

Oleh Haura Nurbani
8 Juni 2025
0

Akibat Bangun Pagi, Ciri Tubuh yang Sehat, Tidur Siang

Durasi Tidur Siang yang Ideal, Berapa Lama Ya?

Oleh Dini Koswarini
8 Juni 2025
0

Terpopuler

Jangan Datangi Istri Sepulang Safar, Kenapa?

Oleh Yudi
5 Maret 2020
0
Foto: khairilz.net

Jika salah seorang dari kalian lama bepergian, janganlah ia mendatangi istrinya di malam hari

Lihat LebihDetails

Wajah Baru PKS: Muda, Syar’i, dan Siap Menang di 2029 (?)

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0
PKS

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah mengumumkan kepengurusan baru. Di pusat dan sepertinya segera diikuti oleh tingkat provinsi dan kabupaten.

Lihat LebihDetails

10 Kebiasaan Aneh di Arab Saudi

Oleh Saad Saefullah
7 Juni 2025
0
Keunggulan Pendidikan di Arab Saudi!, Arab Saudi

Penting diingat, "kebiasaan aneh" di Arab Saudi ini bersifat relatif—bisa jadi unik, menarik, atau berbeda saja.

Lihat LebihDetails

10 Makanan yang Sebaiknya Ga Dimakan saat Malam Hari

Oleh Yudi
7 Juni 2025
0
Makanan Sehat, Makanan

Berikut adalah 10 makanan yang sebaiknya gak dimakan saat malam hari, karena bisa mengganggu kualitas tidur, bikin berat badan naik,...

Lihat LebihDetails

Tips Ga Bayar Utang: Rahasia Sukses Para Ahli Kabur Amanah

Oleh Dini Koswarini
6 Juni 2025
0
Cara Mengelola Keuangan, Utang

Utang itu kan hanya angka—dan angka bisa dilupakan?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.