MANA yang lebih mulia, antara Malaikat dengan manusia yang shalih?
Masalah ini, yaitu tentang keutamaan antara malaikat dan orang yang shalih- terdapat perbedaan di kalangan ahli ilmu. Semua membawakan dalil masing-masing dari nash akan tetapi pendapat yang rajih menyebutkan bahwa seorang yang shalih dari kalangan manusia lebih utama dibandingkan dengan Malaikat berdasarkan keadaan terakhirnya.
BACA JUGA: 5 Ciri Rumah yang Sering Disinggahi Malaikat
Allah telah memberikan kepada mereka pahala yang tidak diberikannya kepada Malaikat bahkan Malaikat mengakui mereka yaitu mengakui seorang yang shalih ketika masuk surga dari semua pintu:
سَلامٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَعْمَ عُقْبَى الدَّارِ )
Sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum” (selamat atas kalian karena kesabaran kalian). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. ar-Ra’d: 24).
Adapun menurut keadaan permulaannya, maka malaikat lebih utama karena mereka diciptakan dari cahaya dan mereka diberi tabiat selalu taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’la dan diberi kekuatan untuk berbuat taat.
Sebagaimana firman Allah tentang malaikat penjaga neraka:
عَلَيْهَا مَلائِكة غلاظ شَدَادُ لَا يَعْصُونَ الله مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ “…
Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. at-Tahriim: 6) dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ والْأَرْضِ وَمَنْ عِندَهُ لَا يَسْتَكْبَرُونَ عَنْ عِبَادَته وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ يُسَبِّحُونَ اليْلِ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتَرُونَ
“Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS. al-Anbiyaa’: 19-20) ini adalah perkataan yang jelas dalam masalah ini.
BACA JUGA: Malaikat Jibril Gagalkan Rencana Jahat Yahudi
Adapun setelah itu maka terlalu berlebihan dalam membicarakannya dan mencari perbedaan keutamaan antara manusia yang shalih dengan para malaikat adalah termasuk ilmu yang tidak bermanfaat yang tidak perlu bagi manusia untuk memahami dan mengetahuinya, wallahul musta’aan.
(Majmuu’ Fataawaa asy-Syaikh 1/282) []
SUMBER: HUMAYRO