• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Masa Depan Media Massa Islam

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto:Google

Foto:Google

2
BAGIKAN

Oleh: Roni Tabroni
Penulis adalah Dosen Komunikasi Universitas Sangga Buana YPKP dan UIN SGD Bandung

 

MEDIA massa Islam di tanah air baik yang masih maupun tidak terbit lagi merupakan warisan tidak ternilai harganya. Media massa yang beridiologi Islam telah memberikan warisan peradaban sangat penting. Perkembangan pemikiran Islam tidak lepas dari peran media massa yang dikelola baik organisasi maupun kelompok Islam tertentu dengan konten yang sangat mencerahkan.

Walaupun mengalami pergeseran dari sisi bobot dan kajian konten yang disajikan, nyatanya media massa Islam (khususnya yang tercetak) hingga kini masih eksis dan tetap bertahan. Dari sekian banyak media massa Islam yang telah terbit dan tenggelam di tanah air, Suara Muhammadiyah merupakan majalah paling tua yang masih terbit – sejauh penelusuran saya – dan hingga kini tidak lelah memberikan pencerahan kepada ummat.

ArtikelTerkait

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Namun demikian, ada pertanyaan mendasar terkait dengan eksistensi media massa Islam yang berbasis cetak ini. Akankan media massa Islam ini tetap hadir menyapa khalayak? Jika masih akan tetap ada, sampai kapan media itu hidup?

Jika didiskusikan, tema ini mungkin tidak akan habis diperdebatkan. Walaupun ada futurolog meyakini jika media cetak akan punah tahun 2040, namun Jakob masih yakin jika media cetak akan tetap bertahan dan tidak akan tergantikan. Prediksi ini sesungguhnya berlaku umum, namun sebagai bagian dari media massa, Koran atau majalah Islam pun bisa jadi ada di dalamnya.

Untuk itu penting kita mengkaji beberapa aspek dari keberadaan media massa Islam terkait dengan karakteristiknya. Pertama, media massa Islam pada umumnya berbasis pada opini bukan berita. Jika pun ada media massa Islam yang berbasis berita, maka teknik reportasenya sangat khas. Walaupun media secara umum tidak lepas dari subjektifitas, namun media massa Islam lebih fulgar dan sangat jelas keberpihakannya.

Teknik jurnalistik di media massa Islam ini memiliki kekhassan dan cenderung tidak sama dengan media massa pada umumnya. Para reporter dan redaktur seperti berada di dunia media yang berbeda dibanding media massa pada umumnya. Teknik reportase tidak banyak di lapangan dan mobile, tetapi lebih fokus pada wawancara tokoh dan penelusuran referensi.

Kedua, media massa Islam lebih banyak diterbitkan oleh organisasi atau kelompok Islam tertentu. Media ini menjadi partisan karena diterbitkan untuk kepentingan organisasi atau golongan. Maka subjektifitas yang kental di atas bisa jadi dikarenakan pengaruh kepemilikan yang kuat mempengaruhi keberadaan media tersebut.

Ketiga, media massa Islam lebih menjadi saluran propaganda sekaligus menangkal pengaruh luar. Selain menyerang “lawan“, media ini juga lebih berfungsi untuk melindungi kelompok dan jamaahnya dari pengaruh luar.

Keempat, secara kelembagaan, media massa Islam lebih cenderung memberdayakan SDM internal kelompoknya dibanding melakukan rekrutmen terbuka dengan mencari orang-orang professional di luar kelompoknya. Jika diisi oleh orang luar, dihawatirkan isi media menjadi bias dan tidak terkontrol, selain persoalan lain bagi sebagian media yaitu aspek financial yang kurang mendukung.

Kelima, media massa Islam tidak tersebar luas, hanya beredar di kalangan internal. Kalaupun ada yang dijual bebas, jumlahnya sangat terbatas dan oplahnya tidak besar. Kondisi ini sangat mungkin dipengaruhi konten yang bersifat internal dan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu, sehingga ketika dilempar ke pasar yang lebih luas cenderung kurang laku. Atau, memang pemilihan jangkauan juga merupakan bagian dari pilihan itu sendiri.

Advertisements

Keenam, jika menelusuri keberadaan media massa Islam dahulu – kebanyakan sudah tidak terbit lagi – media tersebut lebih membangun wacana yang sangat terbuka. Selain membuka wawasan Islam yang sangat mencerahkan, media massa Islam juga sangat erat dengan isu-isu nasionalisme. Lewat media massa, para tokoh Islam dulu membangun peradaban masyarakat yang lebih maju.

Dahulu, media massa Islam lebih open minded, tidak kaku dalam membangun wacana, mencerahkan, bahkan sebagiannya sangat ekstream. Misalnya bagaimana media “Mimbar” menyuguhkan rubrik khusus Kristologi pada tahun 60-an. Termasuk bagaimana media massa Islam dulu sangat terbiasa dengan idiologi-idiologi kiri dan nasionalis. Di sini tentu sangat terang bagaimana media massa Islam memberikan pendidikan yang lebih terbuka dan memberikan pilihan berfikir dengan argumentasi yang jelas.

Namun, dari kekhassan tersebut, media massa Islam memiliki keunggulan yang bisa dijadikan modal untuk tetap bertahan walaupun dengan syarat. Modal dimaksud adalah soliditas antara pengelola dengan khalayaknya. Media massa Islam yang dibangun di atas kelompok dan Ormas tertentu sesungguhnya mereka memiliki hubungan erat sebagai sebuah keluarga besar. Hal ini pula yang membuat jamaah dari Ormas atau kelompok Islam tersebut merasa memiliki terhadap media massanya.

Hanya saja, seiring dengan perkembangan zaman, di mana rasionalitas publik semakin maju, maka mengandalkan ikatan emosional saja kini tidak cukup. Maka diperlukan aspek profesionalitas pada media massa Islam, sehingga ummatnya selain tetap memilih medianya tersebut dengan alasan sebagai keluarga, tetapi juga memang kontennya dibutuhkan karena kualitas isinya. Sehingga ke depan, tidak lagi media itu dimiliki jamaahnya karena memiliki ikatan keluarga, tetapi memang media itu benar-benar ditunggu dan dibeli secara proaktif. Jika sudah terpadu antara aspek kedekatan emosional dan kwalitas media, maka bukan tidak mungkin media massa cetak Islam ini akan tetap hadir sepanjang zaman. Al ilmu minallah. []

Tags: DepanIslammasaMassaMedia
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Agar Cinta Tumbuh dalam Keberkahan

Next Post

Sepanjang 270 KM

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Hukum Merokok dalam Islam, Bahaya Rokok bagi Kesehatan, Jin

Apakah Jin Termasuk Jenis Malaikat?

Oleh Andre S
18 Juni 2025
0

Foto: Freepik

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2025
0

Perut Buncit

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0

Nasi Padang

Kenapa Nasi Padang Begitu Disukai oleh Siapa Saja dan di Mana Saja?

Oleh Haura Nurbani
17 Juni 2025
0

prabu siliwangi

Kisah Masuk Islamnya Prabu Siliwangi: Antara Legenda, Sejarah, dan Spiritualitas

Oleh Yudi
17 Juni 2025
0

Terpopuler

Nama-nama Bayi yang Dilarang dalam Islam

Oleh Saad Saefullah
24 Mei 2022
0
Foto: .lanlinglaurel.com

Demikian juga kita mesti mengubah nama-nama yang buruk.

Lihat LebihDetails

10 Hal Yang Tidak Boleh Terlewat oleh Suami Istri sebelum Tidur setiap Malam

Oleh Dini Koswarini
1 Juni 2025
0
Jima, Suami Istri

Bagi suami istri, momen sebelum tidur bukan hanya waktu untuk beristirahat fisik, tapi juga saat yang penuh berkah untuk memperkuat...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0
Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Dikisahkan, bahwa ada seseorang yang membaca bait syair di hadapan Imam Hasan al-Bashri.

Lihat LebihDetails

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0
Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Berikut beberapa penyebab utama lelaki menjadi gemuk setelah menikah!

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.