• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 14 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Uncategorized

Jangan Pertontonkan Kemesraan dan Kebahagiaan Rumah Tangga di Sosmed?

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Uncategorized
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Adam/islampos

Foto: Adam/islampos

0
BAGIKAN

Oleh : Dede Arif Rahman

PERNYATAAN tersebut di atas memang ada benarnya, jika yang dimaksud adalah berlebih-lebihan sampai melampaui batas dalam menampilkan kemesraan dengan pasangannya. Atau memamerkan kebahagiaan hanya dari sudut pandang materi saja, seperti memamerkan mobil baru, rumah baru dan sebagainya.

Tapi ingat..! Pernyataan itu bukan hadits nabi, apalagi ayat suci. Jadi, masih memungkinkan untuk dikritisi.

Perlu kita sadari, bahwa saat ini kita hidup di zaman yang penuh dengan peperangan pemikiran, termasuk perang opini di sosmed.

ArtikelTerkait

Hukum Kencing sambil Berdiri, Bolehkah?

Orang-Orang yang Dibenci oleh Allah SWT

Penjajah Kuasa Menghentikan Rezeki Rakyat Gaza?

Gen Z Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mudah Cari Penghasilan di Zaman Modern

Saat ini, kita sudah terlalu muak disuguhi oleh status-status negatif, tentang kenakalan remaja, perselingkuhan, perceraian dan lain-lain.

Jika hanya informasi negatif tersebut yang muncul dan memenangi opini, maka seolah di dunia ini tidak ada lagi kebaikan. Apalagi secara naluriyah konten-konten negatif begitu amat sangat cepatnya menjadi viral, seperti video seorang anak yang menendang ibunya, seorang suami yang menyiksa istrinya, sepasang remaja bau kencur yang melakukan adegan tidak senonoh, dan video-video sejenis. Sehingga lama-lama orang merasa lumrah dengan keburukan.

Di sisi lain, video-video positif begitu sulit untuk menjadi viral.

Tidakkah kita prihatin melihat keadaan ini?

Maka menyuguhkan status-status kemesraan suami istri dan kebahagiaan rumahtangga, termasuk menampilkan kesolehan anak-anak menjadi seperti oase di tengah padang pasir, yang memberikan harapan, bahwa model pasangan setia itu ada, bahwa model anak-anak soleh di tengah krisis moral itu ada, bahwa model kehidupan bahagia tanpa melulu bersifat materi itu ada, dan bisa dicapai oleh siapa pun.

Bayangkan jika sosmed ini hanya dipenuhi oleh kegalauan anak muda yang diputus pacarnya, atau kegalauan seorang istri yang dikhianati suaminya, atau keluh kesah atas cuaca yang sangat panas, dan sebagainya. Akan menjadi apa warna dunia ini..? Seperti seorang perempuan yang mengatakan, “Semua lelaki sama saja..! Brengsek..!” itu bukan karena tidak ada lelaki yang baik. Namun karena informasi yang masuk ke otaknya tentang lelaki selalu yang buruk-buruk. Dia tidak membuka pikiran bahwa masih banyak lelaki yang baik.

Maka, tidak perlu kita merasa ciut untuk menebar kebaikan.

Ingat..! Tujuan kita bukan untuk mencari pujian manusia, tapi demi menebar kebaikan.

Advertisements

Ada pepatah yang mengatakan… Berbuat baik karena ingin dipuji orang adalah RIYA. Dan membatalkan perbuatan baik yang sudah kita niatkan karna takut disebut RIYA, adalah RIYA. Ya..! Karena muaranya sama, yaitu penilaian orang lain.

Masalah riya… Itu letaknya di hati, bukan di zahir. Semuanya kembali kepada niat.

Ketika istri nabi yang mulia, Aisyah radhiallaahu anha menceritakan kepada para sahabat tentang kebaikan-kebaikan nabi, termasuk ibadahnya, qiyamul lail-nya sampai kakinya bengkak-bengkak, apakah kita berani mengatakan beliau riya..? Ujub..? Berbangga memiliki suami paling soleh..? Tentu tidak..!

Beliau pun tidak canggung menyanjung nabi sebagai manusia paling romantis di dunia ini. Bahkan setiap fragmen kehidupan rumahtangganya bersama nabi begitu terbuka. Dan tidak mungkin para sahabat mengintip kehidupan rumahtangga nabi melalui jendela atau melubangi tembok. Semuanya pasti diceritakan. Bahasa zaman now-nya dibikin status, dan menjadi viral karena di-share dari mulut ke mulut.

Jika semua kebaikan yang nampak itu selalu dipandang riya, maka tidak akan ada manusia di dunia ini yang akan mengajak kepada kebaikan. Tidak akan ada dakwah. Dan dunia hanya akan dipenuhi oleh keburukan.

Kalau mau jujur, konten-konten negatif di sosmed itu jauh lebih marak dibanding konten-konten positif. Naaah… Jangan sampai kita menjadi lemah hanya karena cibiran orang. Atau bahkan mungkin ada yang secara tidak sadar malah menjadi agen-agen setan yang sengaja membungkam kebaikan dengan cara mencibirnya..? Membuat orang lain ciut untuk menyampaikan status-status kebaikan..?

Jangan kita merasa gerah ketika melihat postingan keharmonisan dan kebahagiaan rumahtangga orang lain..! Jika ada perasaan gerah tersebut, maka yang harus dievaluasi adalah diri sendiri, bukan orang lain. Mungkin diri ini telah dihinggapi oleh penyakit iri dan hasad. Na’uudzubillaah. Hati-hati…! Itu adalah penyakit yang hanya akan menyeret pengidapnya semakin jauh dari kebaikan.

Fokus pada tujuan hidup kita, meraih ridho Allah, ampunan dan surga-Nya. Tidak perlu merasa iri dengki dengan kehidupan orang lain.

Ingat..! Dunia ini terlalu kecil dan sempit untuk diperebutkan, sementara surga Allah itu teramat sangat luas, dimana setiap kita bisa memasukinya tanpa harus berdesakan, sikut kiri, sikut kanan, sundul atas dan injak bawah.

Dalam kompetisi surgawi (fastabiqul khoirot), kita bisa menang tanpa harus mengalahkan orang lain.

Kesimpulannya… Luruskan niat, dan teruslah menebar kebaikan, karena dunia ini sudah terlalu sesak dengan tontonan keburukan.

Wallaahu A’lam bis Shawaab. []

Tags: IstrikebahagiaankemesraanKolom ayahMediaMedsosSosialsosmedsuami
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Terkait Aksi Teror di Mesjid Sinai Mesir, JK: Saya Amat Sedih dan Marah

Next Post

Terkait Rencana Pemulangan Pengungsi Rohingya, PBB: Syarat Pemulangan Belum Terpenuhi

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk, Ciri Air Pipis yang Tidak Sehat

Hukum Kencing sambil Berdiri, Bolehkah?

7 Mei 2025
Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas

Orang-Orang yang Dibenci oleh Allah SWT

5 Mei 2025
Palestina, Pelajaran dari Gaza

Penjajah Kuasa Menghentikan Rezeki Rakyat Gaza?

21 April 2025
penghasilan

Gen Z Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mudah Cari Penghasilan di Zaman Modern

17 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Fii Amaanillah, Awet Muda

3 Cara Terus Awet Muda, InsyaAllah!

Oleh Haura Nurbani
14 Juni 2025
0

sleep paralysis, jima, suami, istri

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0

anak, kelaparan, pejabat, yatim

Mengapa Banyak Orang Kurang Peduli dengan Anak Yatim?

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails

Harus Tahu, Makna Nikah Menurut 4 Mazhab

Oleh Eneng Susanti
17 Mei 2021
0
nikah

apa sih makna nikah dalam pandangan Islam

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.