• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 20 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Jangan Ada Lagi Duka di Kala Mudik

Oleh Saad Saefullah
8 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Abu Umar/Islampos

Foto: Abu Umar/Islampos

42
BAGIKAN

Oleh: Misroji Salgan

MUDIK atau pulang kampung bagi kaum urban menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Sebab, dengan mudik yang umumnya berlangsung sekali dalam setahun, terutama saat-saat merayakan hari raya Idul Fitri, itu mereka dapat melampiaskan kerinduan pada kampung halaman serta bersilaturahim dengan keluarga dan kerabat di sana.

Tradisi mudik terjadi secara rutin selama sekira empat dasawarsa terakhir. Hal ini mengingat pada awal tahun 70-an kota-kota besar, khususnya Ibu Kota, menjadi daya tarik warga pedesaan karena mudahnya mendapatkan mata pencaharian dan uang dibandingkan di pelosok desa. Infrastruktur dan pembangunan di kota besar yang mudah diakses juga menambah daya tarik warga desa memilih menjadi kelompok urban.

Kian jomplang-nya perkembangan dan pembangunan antara kehidupan di pedesaan dan perkotaan membuat warga desa makin tergiur pada kehidupan kota metropolitan. Jadilah mereka secara turun-temurun menjadi bagian dari geliat kota yang kian kompleks masalah sosial dan perekonomiannya.

ArtikelTerkait

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

The End of Medsos

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

Hingga akhirnya kota besar seperti DKI Jakarta menemukan titik jenuhnya sebagai wilayah padat yang dihuni sekitar 10,1 juta warga yang berasal dari  berbagai suku bangsa. Kaum urban ini tetap tidak melewatkan tradisi mudik demi melepaskan kepenakatan tinggal di kota dan juga tetap menjalin hubungan baik dengan keluarga di pelosok pedesaan.

Pemudik dari tahun ke tahun trennya terus meningkat. Tahun 2012 silam angkanya sekitar 4 juta jiwa. Kebanyakan pemudik itu menggunakan jalur darat, karena sebagian dari mereka berasal dari daerah di Pulau Jawa. Ada yang menggunakan alat transportasi umum, tapi tak sedikit pula yang merasa nyaman dengan kendaraan pribadi. Bahkan, porsi kendaraan roda dua yang digunakan untuk mudik tak kalah banyaknya dibandingkan dengan roda empat.

Sayang, impian beberapa pemudik kala itu yang ingin berjumpa-sapa dengan sanak saudara dan handai taulan tak kesampaian. Nyawa mereka terenggut di tengah jalan. Di antara mereka ada yang meninggal karena mengantuk saat berkendara, berkecepatan tinggi, sedikit ceroboh dalam berlalu lintas, terantuk lubang atau terperangkap jalan rusak di jalan raya, dan faktor lainnya. Sebagian lagi nyawanya masih bisa diselamatkan tapi kondisinya kritis, sedangkan sebagian lainnya luka-luka ringan.

Menurut data Korlantas Polri yang dirilis Posko Harian Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2012, selama musim mudik tahun ini terjadi 4.704 kecelakaan. Sebanyak  820 orang dinyatakan meninggal, 1.366 luka berat, dan 4.474 luka ringan. Data ini tentu membuat kita semua prihatin dan turut berduka. Dan, kecelakaan demikian tak hanya terjadi pada tahun ini, tapi setidaknya dalam lima tahun terakhir dimana sebagian pemudik lebih memilih berkendara roda dua dalam menempuh perjalanan yang cukup panjang. Mesti resiko terjadinya kecelakaan tinggi. Angka 70% korban kecelakaan mudik  tahun ini adalah pengendara sepeda motor, membuktikan dugaan itu.

Haruskah peristiwa seperti ini berulang dan berulang setiap tahun? Hanya manusia yang tak waras saja yang mau menjawab ya. Jika demikian, tentu pemerintah memiliki tanggung jawab terbesar dalam urusan masalah ini. Bukan hanya pemerintah di tingkat pusat, tapi juga pemerintah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota/

Tugas pemerintah pusat adalah membuat atau mengeluarkan kebijakan yang mampu menyelamatkan para pemudik dari kecelakaan lalu lintas. Banyak celah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir angka kecelakaan, misalnya memobilisasi alat transportasi darat menjelang musim mudik. Pilihan pemudik menggunakan sepeda motor salah satunya disebabkan tak tersedianya angkutan umum sesuai dengan kapasitas jumlah pemudik.

Tingginya tarif mudik yang diberlakukan perusahaan-perusahaan angkutan umum juga menjadi alasan sebagian pemudik enggan menggunakannya. Bedakan dengan kendaraan roda dua yang dianggap hemat dan efisien. Untuk masalah ini sebaiknya pemerintah menyediakan subsidi bagi angkutan massal sehingga tarif yang diterapkan ke para pemudik masih bisa terjangkau.

Tugas yang tak kalah penting, khususnya bagi pemerintah daerah, adalah menyediakan infrastruktur yang layak dan mengutamakan keselamatan pengguna jalan raya. Sudah menjadi rahasia umum jika di sejumlah titik jalan di sepanjang jalan pantai utara (pantura) Pulau Jawa, jalan rusak dan bergelombang tak pernah beres, sehingga risiko kecelakaan masih cukup tinggi. Mestinya pemda senantiasa memperhatikan kondisi jalan utama yang dilalui para pemudik.

Advertisements

Ketersediaan pos-pos pelayanan kesehatan di beberapa titik memang membantu keselamatan pemudik. Namun, masalah-masalah besar yang disebutkan di atas seharusnya lebih diprioritaskan, sehingga keselamatan para pemudik menjadi lebih baik. Kita berharap pemerintah turut prihatin dengan peristiwa tahunan yang merenggut ratusan nyawa di jalan raya ini. Lalu, bekerja keras untuk menyelamatkan nyawa para pemudik tahun depan dan tahun-tahun berikutnya. Semoga. Wallahu a’lam. []

Tags: Mudik
Share42SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mudik dan Hidup Dua Kali di Facebook

Next Post

Atlet Malaysia: Berpuasa Membuat Kami Kuat

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

telur

Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Tiap Hari?

16 Juni 2025
Threads

The End of Medsos

14 Juni 2025
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

13 Juni 2025
Batas Shalat 5 Waktu, Shalat Sunnah, Sunnah dalam Shalat, Shalat Tahajud

Shalat Tahajud dan Derajat yang Mulia : Tadabur surat Al-Isra Ayat 79

31 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Olahraga

Olahraga yang Tepat buat Orang yang Sudah Berusia 40 Tahun, Apa Saja Ya?

Oleh Dini Koswarini
20 Juni 2025
0

Kisah Nabi Musa, Firaun, Nabi Yunus, Berhala

Bangsa-bangsa di Dunia yang Menyembah Berhala

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0

Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat, minuman

Perlu Banget Tahu, Ini Minuman-minuman yang Mengandung Gula Tinggi, Apa Saja?

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0

orang tua, gen z, anak, sukses

7 Peran Keluarga dalam Menentukan Kesuksesan Anak di Masa Depan

Oleh Yudi
19 Juni 2025
0

Diabetes, Kolesterol, Shubuh

Bahaya Tidur setelah Shubuh, Hal yang Paling Dibenci oleh Para Ulama

Oleh Haura Nurbani
19 Juni 2025
0

Terpopuler

Ciri-ciri Perut Buncit Laki-laki yang Tidak Sehat

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0
Perut Buncit

Kau ini bagaimana Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku

Lihat LebihDetails

Yang Tidak Dianjurkan di Malam Hari bagi Lelaki Usia 40 Tahun ke Atas

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0
Umur, Tips Bugar, Kanker Prostat, Suami, 40 Tahun

Banyak pria usia 40 ke atas mulai cemas akan usia, keluarga, hingga masa depan. Jika dibiarkan, ini bisa menimbulkan stress,...

Lihat LebihDetails

Bahaya Tidur setelah Shubuh, Hal yang Paling Dibenci oleh Para Ulama

Oleh Haura Nurbani
19 Juni 2025
0
Diabetes, Kolesterol, Shubuh

Tidur setelah Shubuh bukan sekadar kehilangan waktu, tapi kehilangan keberkahan.

Lihat LebihDetails

Berapa Idealnya Tabungan Minimal yang Harus Dimiliki di Zaman Sekarang?

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0
Ciri Penghuni Surga dan Neraka

Jumlah tabungan minimal yang ideal di zaman sekarang sangat tergantung pada gaya hidup, penghasilan, tanggungan, dan tujuan keuangan seseorang.

Lihat LebihDetails

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Oleh Saad Saefullah
19 Juni 2025
0
Shalahuddin Al-Ayyubi,

Pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi, berdiri sebuah kekhalifahan besar di Mesir: Daulah Fathimiyah, beraliran Syiah Ismailiyah.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 22Share on WhatsApp
  • 5Share on Facebook
  • 4Share on Telegram
  • 121Share on Twitter
  • 17Share on Pinterest
  • 5Share on LinkedIn
  • 10Share on Email