• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 19 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Apakah kita mendukung Iran hanya karena ia Syiah? Atau menolak Iran karena perbedaan mazhab, meskipun sedang melawan Zionis?

Oleh Saad Saefullah
1 bulan lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Shalahuddin Al-Ayyubi,

Foto: YouTube Footage "KIngdom of Heaven" - Ridley Scott

0
BAGIKAN

Mendukung Iran? Belajar dari Era Shalahuddin Al-Ayyubi 1 Shalahuddin Al-AyyubiPADA masa Shalahuddin Al-Ayyubi, berdiri sebuah kekhalifahan besar di Mesir: Daulah Fathimiyah, beraliran Syiah Ismailiyah. Pada tahun 1167 M, kekhalifahan ini menghadapi ancaman serius dari serangan Tentara Salib yang mengarah ke Kairo. Dalam kondisi genting itu, Khalifah Al-Adid, penguasa terakhir Fathimiyah, meminta bantuan kepada dua jenderal Sunni dari Syam: Syirkuh dan keponakannya, Shalahuddin Al-Ayyubi.

Pertanyaannya, mengapa dua tokoh Sunni justru datang membantu kekuasaan Syiah? Bukankah mereka berbeda mazhab? Bukankah konflik antara Sunni dan Syiah sudah berlangsung lama dan tajam?

Untuk memahami hal ini, kita perlu melihat konteks sejarah secara lebih utuh.

Sunni vs Syiah: Luka yang Telah Lama Berdarah

Beberapa dekade sebelumnya, pada 1092 M, dunia Islam diguncang pembunuhan atas Nizhamul Mulk, wazir agung Daulah Seljuk yang Sunni. Ia ditikam oleh seorang anggota sekte Syiah Ismailiyah, yang menyamar sebagai darwis saat ia bepergian bersama Sultan Malik Shah. Nizhamul Mulk bukan sembarang wazir—dialah pendiri Universitas Nizamiyah di Baghdad, tempat Imam al-Ghazali mengajar dan menyebarkan pemikiran Sunni. Salah satu misinya adalah meluruskan doktrin Syiah yang saat itu disebarluaskan melalui Universitas Al-Azhar, pusat pendidikan di bawah kekuasaan Fathimiyah Mesir.

ArtikelTerkait

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

Sementara itu, di wilayah Syam, berdirilah Dinasti Zanky di bawah kepemimpinan Nuruddin Zanky, guru politik dan spiritual Shalahuddin. Nuruddin, seorang pembela Sunni garis depan, juga menjadi target beberapa kali upaya pembunuhan oleh kelompok Assassin (Syiah Ismailiyah). Namun, berkat sistem keamanan ketatnya, ia berhasil selamat.

Dengan latar belakang seperti ini, keputusan untuk membantu kekuatan Syiah Fathimiyah melawan Tentara Salib terasa janggal. Namun justru di sinilah kebesaran visi mereka tampak.

Mengutamakan Musuh Nyata daripada Musuh Internal

Meskipun berbeda akidah dengan Fathimiyah, Nuruddin Zanky tetap mengirimkan Syirkuh dan Shalahuddin ke Mesir. Bagi mereka, ancaman Tentara Salib jauh lebih besar dan mendesak dibanding konflik internal umat Islam. Setelah menang dan berhasil mengusir Tentara Salib dari Kairo, Shalahuddin secara bertahap mengakhiri kekuasaan Fathimiyah dan mengembalikan Mesir ke pangkuan Sunni dan Kekhalifahan Abbasiyah.

Langkah ini bukan sekadar strategi politik, tetapi juga bentuk keseimbangan antara prinsip dan realitas: membendung penjajahan asing sambil tetap menjaga misi dakwah dan pembaruan internal.

Iran, Israel, dan Pelajaran Sejarah

Hari ini, Iran yang berideologi Syiah menghadapi agresi militer dari penjajah Israel, yang secara terang-terangan melakukan genosida di Gaza dan terus merampas tanah-tanah Muslim di Palestina. Maka muncul pertanyaan penting:

Apakah kita mendukung Iran hanya karena ia Syiah? Atau menolak Iran karena perbedaan mazhab, meskipun sedang melawan Zionis?

Situasi ini tak ubahnya seperti era Shalahuddin: ketika kita harus memilih siapa musuh yang lebih nyata dan berbahaya. Konflik Sunni–Syiah memang belum usai, bahkan diperparah oleh proxy Iran di berbagai negara Muslim. Namun, apakah konflik internal ini harus membuat kita diam terhadap kejahatan global yang nyata dan terang-terangan?

Penutup

Sejarah mencatat: Shalahuddin membantu Fathimiyah bukan karena setuju dengan Syiah, tetapi karena tahu siapa musuh utama saat itu.

Maka hari ini, kebijaksanaan sejarah itu layak kita teladani. Bukan untuk membela Syiah, tetapi untuk membela umat dari penjajahan global yang lebih besar. []

Tags: gazairanisraelNasrulloh Baksolaharpalestinashalahuddin al ayyubiyahudi
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Yang Tidak Dianjurkan di Malam Hari bagi Lelaki Usia 40 Tahun ke Atas

Next Post

Apakah Tidur Lelap Membatalkan Wudhu?

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

14 Juli 2025
Israel, Yahudi, Gaza, Tentara

Tentara yang Diperas oleh Negaranya Sendiri

10 Juli 2025
Firaun, Benjamin Netanyahu

Firaun Tak Kalahkan Musa, Netanyahu Takkan Kalahkan Gaza

9 Juli 2025
Gaza

Dari Era Pra Hijrah ke Gaza: Warisan Generasi Progresif dalam Menolak Ketidakadilan

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2 Shalahuddin Al-Ayyubi

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

6 Manfaat Berteman dengan Orang Shaleh

Oleh Dini Koswarini
12 Juli 2025
0
Interview, Hadis tentang Dosa Berbohong, Teman

Dengan berteman dengan orang yang ikhlas, kita belajar untuk lebih memerhatikan pandangan Allah, bukan manusia.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.