JIKA kita menyebut benua Eropa, yang langsung terbayang mungkin adalah katedral-katedral megah, sejarah gereja yang panjang, atau budaya Barat yang sekuler. Namun, tahukah Anda bahwa di jantung Eropa, terdapat sebuah negara kecil bernama Kosovo, yang mayoritas penduduknya adalah Muslim? Bahkan, menurut berbagai sumber, lebih dari 90% penduduk Kosovo memeluk agama Islam! Sebuah fakta yang mungkin mengejutkan banyak orang.
Sejarah Islam di Kosovo
Islam masuk ke wilayah Kosovo sejak abad ke-15, ketika Kekaisaran Ottoman menaklukkan wilayah Balkan. Selama ratusan tahun, Islam menyatu dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik masyarakat Kosovo. Banyak orang Albania—etnis terbesar di Kosovo—yang kemudian memeluk Islam, menggantikan agama Kristen yang sebelumnya lebih dominan.
BACA JUGA: 6 Masjid Ikonik di Eropa
Meskipun Ottoman akhirnya runtuh, jejak Islam tetap kuat di Kosovo. Masjid-masjid peninggalan Turki Utsmani masih berdiri hingga hari ini, dan ajaran Islam terus diwariskan dari generasi ke generasi. Bahkan dalam kondisi konflik dan penjajahan modern, semangat keislaman masyarakat Kosovo tidak luntur.
Kosovo dan Perjuangan Kemerdekaan
Kosovo dahulu merupakan bagian dari Yugoslavia, dan kemudian menjadi bagian dari Serbia. Namun ketegangan etnis dan agama membuat wilayah ini bergolak, terutama karena mayoritas Muslim Kosovo (beretnis Albania) mengalami diskriminasi dari pemerintah Serbia yang didominasi Kristen Ortodoks.
Konflik berdarah terjadi di akhir 1990-an, hingga NATO turun tangan untuk menghentikan kekerasan. Pada tahun 2008, Kosovo secara sepihak memproklamasikan kemerdekaannya dari Serbia. Sejak itu, Kosovo menjadi negara merdeka meski belum diakui secara universal.
Identitas Islam yang Kuat
Meskipun kini Kosovo menganut sistem pemerintahan sekuler, identitas Islam masih sangat kuat dalam kehidupan masyarakat. Suara adzan berkumandang di kota-kota, masjid dipenuhi jamaah, dan bulan Ramadan dirayakan dengan semarak.
Pakaian syar’i, budaya saling berbagi, dan penghormatan kepada ulama dan tokoh agama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bahkan anak-anak muda di Kosovo menunjukkan semangat baru dalam menghidupkan kembali nilai-nilai Islam yang sempat melemah akibat pengaruh Barat dan sekularisme.
Dakwah dan Kebangkitan Islam
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul semangat baru dalam dakwah Islam di Kosovo. Banyak lembaga Islam dari dunia Muslim yang ikut membantu pengembangan pendidikan Islam, pembangunan masjid, hingga beasiswa bagi mahasiswa Muslim.
Al-Qur’an dan hadis kembali dipelajari dengan antusias, dan pemuda-pemudi Muslim mulai bangga menunjukkan identitas keislaman mereka. Tidak sedikit pula yang kembali mengenakan hijab dan mempelajari fiqih, akidah, serta sejarah Islam secara mendalam.
BACA JUGA: Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?
Penutup
Kosovo adalah bukti nyata bahwa Islam tidak hanya milik Timur Tengah atau Asia. Di jantung Eropa, Islam tumbuh dan hidup dengan penuh tantangan dan keistiqamahan. Negeri kecil ini adalah contoh bahwa Islam bisa berdampingan dengan modernitas, bahkan dalam lingkungan yang mayoritas sekuler.
Kosovo mungkin kecil dari segi wilayah, tetapi besar dalam semangat keislaman. Dan kisahnya mengingatkan kita bahwa Islam itu rahmat bagi seluruh alam, tak terbatas oleh batas geografis, warna kulit, atau bahasa. []