• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

7 Cara Menjadi Muslim yang Menyejukkan Umat di Tengah Perbedaan

Oleh Yudi
2 bulan lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
puasa, putus asa, muslim

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

DUNIA yang kita tinggali hari ini semakin kompleks. Kemajuan teknologi dan globalisasi membuat kita hidup berdampingan dengan berbagai macam suku, agama, budaya, pandangan politik, hingga cara hidup yang beragam. Dalam suasana seperti ini, tantangan terbesar seorang muslim bukan hanya menjaga keimanannya, tetapi juga bagaimana hadir sebagai sosok yang menyejukkan dan membawa rahmat di tengah perbedaan.

Islam, sejak awal kehadirannya, sudah mengajarkan nilai-nilai toleransi, kasih sayang, dan kedamaian. Allah SWT menurunkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam—bukan hanya bagi umat Islam saja.

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Lalu, bagaimana seorang muslim bisa menjadi pribadi yang menyejukkan di tengah masyarakat yang majemuk ini? Berikut beberapa sikap dan prinsip yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

ArtikelTerkait

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Mengapa Banyak Orang Kurang Peduli dengan Anak Yatim?

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

BACA JUGA: Yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Seorang Muslim di Malam Hari

1. Menjaga Lisan dan Perkataan

Perbedaan sering kali memicu konflik bukan karena isi dari perbedaan itu sendiri, tapi karena cara penyampaiannya. Lisan yang kasar, merendahkan, atau menyulut emosi bisa memperbesar jurang perbedaan.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sikap menyejukkan dimulai dari ucapan yang lembut, menghargai pendapat orang lain, serta tidak tergesa-gesa dalam menghakimi.

2. Berbaik Sangka dan Tidak Mudah Menghakimi

Salah satu penyebab keretakan di tengah perbedaan adalah sikap suudzon (buruk sangka) dan merasa paling benar sendiri. Padahal, Islam sangat menganjurkan untuk berpikir positif dan melihat sisi baik dari orang lain.

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Dengan berbaik sangka, seorang muslim mampu menciptakan suasana damai, menghindari konflik, dan menjaga ukhuwah, baik sesama muslim maupun dengan non-muslim.

Advertisements

3. Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama dalam menghadapi perbedaan. Ketika beliau berdakwah di Mekkah, beliau dihina, dilempari batu, bahkan diusir. Namun yang keluar dari lisan dan hatinya adalah doa dan kasih sayang.

Sikap beliau terhadap tetangga Yahudi yang sakit, terhadap kaum musyrik Quraisy yang memusuhinya, hingga perjanjian damai yang beliau lakukan dengan berbagai kelompok menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mengedepankan kedamaian, bukan permusuhan.

4. Menghargai Perbedaan Sebagai Sunnatullah

Allah menciptakan manusia dalam kondisi yang beragam, bukan untuk dijadikan alasan permusuhan, tapi agar saling mengenal dan belajar satu sama lain.

“Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal…” (QS. Al-Hujurat: 13)

Seorang muslim yang menyejukkan mampu melihat perbedaan sebagai kekayaan, bukan ancaman. Ia tidak merasa perlu memaksakan kehendak atau mencela yang tidak sama.

5. Menjadi Agen Kebaikan, Bukan Sumber Konflik

Seorang muslim seharusnya hadir membawa manfaat di mana pun ia berada. Dalam lingkungan kerja, tetangga, dunia maya, hingga pergaulan sosial, keberadaannya semestinya membawa ketenangan, bukan keributan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)

Menjadi muslim yang menyejukkan berarti aktif dalam kebaikan: membantu yang kesulitan, menolong tanpa pandang latar belakang, dan menjadi pendamai dalam konflik.

6. Bijak Bermedia Sosial

Di era digital, banyak konflik muncul bukan dari pertemuan fisik, tapi dari perdebatan di media sosial. Seorang muslim yang bijak akan menjaga jarinya seperti ia menjaga lisannya. Ia tidak mudah terpancing, tidak menyebarkan hoaks, dan tidak ikut dalam perdebatan yang sia-sia.

“Cukuplah seseorang dikatakan berdosa ketika dia menyebarkan segala hal yang ia dengar.” (HR. Muslim)

Bijak dalam dunia maya adalah bentuk nyata dari karakter muslim yang menyejukkan di era modern.

7. Mendoakan, Bukan Melaknat

Ketika melihat perbedaan yang sangat tajam atau perbuatan yang menurut kita salah, jangan buru-buru mengutuk atau membenci. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk mendoakan, bukan mencela.

BACA JUGA: 10 Pertanyaan Singkat tentang Penemuan Muslim dan Jawabannya

Kita tidak tahu siapa yang akan Allah beri hidayah. Bisa jadi orang yang kita nilai buruk hari ini, kelak menjadi orang yang lebih mulia dari kita di sisi-Nya.

Menjadi muslim yang menyejukkan bukan berarti mengorbankan prinsip agama demi diterima masyarakat. Tapi justru menunjukkan keindahan Islam melalui akhlak, sikap, dan tutur kata yang lembut. Di tengah dunia yang penuh perbedaan dan mudah tersulut konflik, kehadiran seorang muslim yang teduh, ramah, dan penuh kasih adalah secercah cahaya yang dibutuhkan umat manusia.

Karena sejatinya, Islam hadir bukan untuk memecah, tapi untuk mempersatukan. Bukan untuk menghukum, tapi untuk menyelamatkan. Dan setiap muslim adalah duta dari ajaran tersebut. []

Tags: Muslimumat
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

8 Tips Tampil Cantik Tanpa Melanggar Syariat bagi Muslimah

Next Post

Ciri-ciri Orang yang Kentut tapi Tidak Mengaku

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

14 Juni 2025
anak, kelaparan, pejabat, yatim

Mengapa Banyak Orang Kurang Peduli dengan Anak Yatim?

14 Juni 2025
Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

13 Juni 2025
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Suami Selingkuh, Ciri Lelaki Pengumbar Janji, Marriage

A Happy Marriage Needs A Very Hard Work

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

Yahudi, Iran

Menyerang Iran: Analisis Sejarah, Karakter, dan Daya Tempur

Oleh Saad Saefullah
16 Juni 2025
0

Kencing Batu, Poligami

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman, Tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0
Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Berikut beberapa kejahatan dan kekejaman Hajjaj bin Yusuf yang tercatat dalam sejarah Islam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.