• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Ojol Berboncengan dengan yang Bukan Mahram, Apa Hukumnya dalam Islam?

Oleh Yudi
1 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
ojol, mahram

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

MENJAMURNYA keberadaan ojek online (ojol) tak bisa dihindari. Ojol terus bertumbuh seiring dengan kebutuhan masyarakat yang ingin dimudahkan dalam bertransportasi. Namun hadirnya ojol membuat laki-laki dan perempuan yang bukan mahram menjadi mudah berboncengan di satu motor. Lalu, apakah boleh berboncengan dengan yang bukan mahram?

Hukum Berboncengan dengan Bukan Mahram

Menurut para ulama, hukum berboncengan dengan yang bukan mahram tergantung pada motif dari keduanya. Hukumnya diperbolehkan, salah satunya karena tujuan bermuamalah.

Dilansir dari laman Kemenag, ketika bermuamalah (seperti jual-beli, bekerja, dan bergaul) maka laki-laki diperkenankan memandang dan berboncengan dengan perempuan yang bukan mahram yang menjadi lawan muamalahnya.

ArtikelTerkait

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Mengapa Banyak Orang Kurang Peduli dengan Anak Yatim?

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

BACA JUGA: Hukum Shalat Berdua dengan yang Bukan Mahram

Hal ini juga berlaku dalam konteks driver ojol yang membonceng penumpangnya. Sebagaimana disebutkan dalam dalam Kitab al-Taqrib karya Abu Syuja’:

والسادس النظر للشهادة أو للمعاملة فيجوز إلى الوجه خاصة

Artinya:

“Yang ke enam adalah memandang perempuan bukan mahram dalam rangka kesaksian dan muamalah. Maka pada kondisi itu, diperbolehkan (bagi laki-laki) memandang wajah perempuan bukan mahram.”

Diperbolehkan juga jika interaksinya bukan khalwat atau tidak berpotensi menimbulkan fitnah, dan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Majmu’ Syarah al Muhadzab, jilid IV, hal 350:

اخْتِلَاطَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ إذَا لَمْ يَكُنْ خَلْوَةً لَيْسَ بِحَرَامٍ

Advertisements

“Percampuran antara wanita dan pria asalkan tidak terjadi khalwat tidak diharamkan”.

Penjelasan tentang hal disebutkan dalam Kitab Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyah:

وَأَمَّا الشَّافِعِيَّةُ وَالْحَنَابِلَةُ فَقَدْ تَقَدَّمَ أَنَّ الْمَذْهَبَ عِنْدَهُمْ تَحْرِيمُ نَظَرِ الرَّجُل مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ إِلَى أَيِّ عُضْوٍ مِنْ أَعْضَاءِ الْمَرْأَةِ الأَجْنَبِيَّةِ حَتَّى الْوَجْهِ وَالْكَفَّيْنِ، وَمَعَ ذَلِكَ فَقَدْ أَجَازُوا لِلرَّجُل النَّظَرَ إِلَى وَجْهِ الْمَرْأَةِ لِلْمُعَامَلَةِ مِنْ بَيْعٍ وَشِرَاءٍ وَنَحْوِهِمَا، لِيَرْجِعَ بِالْعُهْدَةِ، وَيُطَالِبَ بِالثَّمَنِ وَنَحْوِ ذَلِكَ، وَلَا يَجُوزُ النَّظَرُ إِلَى غَيْرِ الْوَجْهِ، لِلاِكْتِفَاءِ بِالنَّظَرِ إِلَيْهِ فِي تَحْقِيقِ الْحَاجَاتِ النَّاشِئَةِ عَنِ الْمُعَامَلَةِ

Artinya:

“Dalam Mazhab Syafi’iah dan Hanbali, hukum laki-laki memandang anggota tubuh mana saja dari perempuan yang bukan mahram adalah haram tak terkecuali wajah dan kedua telapak tangannya. Tapi, Syafi’iyyah dan Hanabilah memperbolehkan laki-laki memandang wajah perempuan bukan mahram dalam rangka muamalah seperti jual-beli dan semacamnya.”

Tujuannya yaitu agar bisa mengenali satu sama lain, seandainya terjadi polemik di kemudian hari ihwal muamalahnya. Misalnya, pengembalian barang ataupun penuntutan pembayaran.

Perlu dicatat, memandang anggota tubuh selain wajah jelas tidak diperbolehkan karena kepentingan-kepentingan yang berkaitan dengan muamalah sudah tercapai cukup dengan memandang wajah.

Rasulullah Pernah Membonceng Asma binti Abu Bakar

Ternyata, boncengan antara laki-laki dan perempuan pernah terjadi sejak masa Rasulullah SAW. Imam Nawawi menurutkan hal ini dalam salah satu kitabnya ketika Rasulullah SAW membonceng Asma binti Abu Bakar.

حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ أَخْبَرَنِى أَبِى عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِى بَكْرٍ قَالَتْ فَجِئْتُ يَوْمًا وَالنَّوَى عَلَى رَأْسِى فَلَقِيتُ رَسُولَ اللَّهِ وَمَعَهُ نَفَرٌ مِنْ أَصْحَابِهِ فَدَعَانِى ثُمَّ قَالَ « ِخْ إِخْ». لِيَحْمِلَنِى خَلْفَهُ قَالَتْ فَاسْتَحْيَيْتُ

Artinya:

“Telah menceritakan kepadaku Abu Samah dari Hisyam, ayahku telah bercerita kepadaku dari Asma binti Abu Bakar, ia berkata: Pada suatu hari aku membawa kurma diletakkan di atas kepalaku. Di tengah jalan aku bertemu Rasulullah serta beberapa orang dari sahabat-sahabatnya, kemudian nabi mengajak-ku sambil berkata ‘ikh! Ikh!’ (Kata beliau saat menghentikan untanya) untuk membonceng-ku di belakangnya. Kemudian Asma berkata: ‘kemudian aku malu.'” (HR Bukhari).

Dalam penjelasan hadits ini (hadits Asma) terdapat kebolehan membonceng seorang wanita yang bukan mahramnya, hal itu jika wanita itu ditemukan di jalan dan dalam keadaan lelah, terlebih lagi bersama kumpulan laki-laki saleh, maka tidak ada keraguan dalam kebolehan masalah seperti ini.” (Imam Nawawi, Syarah an-Nawawi ‘alal Muslim, [Beirut, Darul Ihya at-Turats: 1392], juz XIV, hal 166).

BACA JUGA: Hukum Shalat Berjamaah Berdua dengan Bukan Mahram

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Bila Berboncengan dengan Bukan Mahram

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa setidaknya ada dua poin inti dalam konteks boncengan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram:

-Tidak terjadi khalwah
-Tidak terjadi ikhtilat antara keduanya

Selain itu, tujuan boncengan tersebut adalah untuk bermuamalah dan tolong menolong, bukan untuk hal-hal yang mendekati zina.

Artinya, hukum driver ojol/ojek membonceng wanita yang bukan mahramnya adalah diperbolehkan. Dengan catatan, sepanjang masih menjaga etika yang diatur dalam syariat Islam. []

SUMBER: DETIK

Tags: mahramojekojol
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Masruq bin Al-Ajda’, Hakim Adil dan Bertakwa

Next Post

Naik Haji Gunakan Harta Haram, Sah atau Tidak?

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

14 Juni 2025
anak, kelaparan, pejabat, yatim

Mengapa Banyak Orang Kurang Peduli dengan Anak Yatim?

14 Juni 2025
Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat?

13 Juni 2025
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

13 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Suami Selingkuh, Ciri Lelaki Pengumbar Janji, Marriage

A Happy Marriage Needs A Very Hard Work

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

Yahudi, Iran

Menyerang Iran: Analisis Sejarah, Karakter, dan Daya Tempur

Oleh Saad Saefullah
16 Juni 2025
0

Kencing Batu, Poligami

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman, Tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0
Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Berikut beberapa kejahatan dan kekejaman Hajjaj bin Yusuf yang tercatat dalam sejarah Islam.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.