• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Kisah Nabi

Nabi Ibrahim Menasihati Ayahnya

Oleh Dini Koswarini
1 tahun lalu
in Kisah Nabi
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Nabi Ibrahim

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

TENTANG Nabi Ibrahim menasihati ayahnya, Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Surah Maryam (19) ayat 42-45:

اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِيْ عَنْكَ شَيْـًٔا (42) يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ قَدْ جَاۤءَنِيْ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِيْٓ اَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّ (43) يٰٓاَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطٰنَۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ عَصِيًّا (44) يٰٓاَبَتِ اِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يَّمَسَّكَ عَذَابٌ مِّنَ الرَّحْمٰنِ فَتَكُوْنَ لِلشَّيْطٰنِ وَلِيًّا (45)

(Ingatlah) ketika ia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolongmu sedikit pun? Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, maka Ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Wahai ayahku! Aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih sehingga engkau menjadi teman bagi setan.”

Azar, ayah Nabi Ibrahim, merupakan seseorang yang terhormat di tengah-tengah kaumnya. Ketika itu, seluruh penduduk negeri Babil—termasuk sang ayah—adalah penyembah berhala, kecuali Nabi Ibrahim. Namun, beliau tetap tegar menyampaikan kebenaran tauhid kepada mereka.

ArtikelTerkait

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

Kesabaran Nabi Ayyub

Kisah Qabil dan Habil

Kisah Mimpi Nabi Yusuf

BACA JUGA: Keutamaan Istighfar-nya Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim tidaklah menyuruh ayahnya dengan namanya langsung, atau dengan panggilan yang kasar, melainkan dengan “yaa abati”, yang bermakna “wahai Ayahanda”. Ini adalah kata panggilan yang sangat halus, lembut, dan mengandung rasa hormat beliau yang tinggi kepada sang ayah.

Abu Bakar, Salman Al-Farisi, Abu Hurairah, Umar bin Khatab, Kehebatan Umar bin Khattab, Nabi dan Para Sahabat, Istighfar, Khalifah Bani Ummayah,Nabi Zulkifli, Abdul Muthalib, Nabi Ibrahim
Foto: Unsplash

Ath-Thahir Ibnu ‘Asyur menjelaskan bahwasannya di zaman Jahiliyah dahulu, seorang anak selalu rendah dalam pandangan orang tuanya, tidak peduli setinggi apa pun kecerdasan dan kepintaran si anak. Karenanya, Nabi Ibrahim berusaha mengalahkan tembok yang tinggi tersebut dengan panggilan yang lembut dan penuh rasa hormat agar sang ayah tak merasa dihinakan atau digurui sehingga mudah baginya untuk menerima nasihat yang akan ia sampaikan.

لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِيْ عَنْكَ شَيْـًٔا

Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolongmu sedikit pun?

Perhatikanlah ucapan di atas. Beliau tidaklah mengatakan “Kenapa engkau kufur?”, “Kenapa sih ayah malah menyembah mereka?” Ucapan Nabi Ibrahim di atas selain lembut dan tidak menyakitkan hati, ia juga secara halus mengundang ayahnya untuk berpikir dengan logikanya sendiri.

Perhatikanlah, bagaimana setan mampu menggelincirkan seseorang sampai menghiasi sesuatu yang tidak masuk akal menjadi sesuatu yang masuk akal dan meyakinkan. Bagaimana ia meyakinkan manusia untuk menyembah dan mengagungkan sesuatu yang tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, dan tidak bisa berbuat apa pun. Maka, tidak heran jika ternyata ditemukan di antara mereka yang berdoa kepada kuburan, kepada Dewi Laut, kepada sapi, dan semacamnya, orang-orang terpelajar dan para akademisi.

BACA JUGA: Nabi Ibrahim dan Keyakinannya pada Janji Allah

Advertisements

Karena ayahnya tidak mampu menjawab, Nabi Ibrahim pun melanjutkan perkataannya,

يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ قَدْ جَاۤءَنِيْ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَاتَّبِعْنِيْٓ اَهْدِكَ صِرَاطًا سَوِيًّ

“Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, maka Ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.”

Beliau tidak mengatakan, “Wahai ayah, sesungguhnya engkau jahil, sedangkan aku memiliki ilmu”, atau ucapan yang mengandung unsur merendahkan lainnya. Seakan Ibrahim mengatakan kepada sang ayah,”Wahai Ayahanda, Anda mempunyai ilmu, namun Ananda telah mendapatkan ilmu yang tidak didapatkan oleh Ayahanda.”

Beliau tidak mengatakan langsung, “Kamu selama ini telah tersesat!”, tetapi beliau mengatakan, “Ikutilah aku, wahai Ayahanda, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.”

Beliau kemudian melanjutkan,

يٰٓاَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطٰنَۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ عَصِيًّا

“Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan. Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.”

Karena setan yang menghiasi segala kesyirikan tersebut, maka semua orang yang menyembah selain Allah dan berbuat kesyirikan, sejatinya mereka telah menyembah setan dengan menuruti seruan dan ajakannya.

Fakta Nabi Yaqub, Nabi Yahya, Nabi Musa, Nabi Khidir, Wasiat Nabi Adam, Nabi Daud, Burung Hudhud, Nabi Isa, Bahira, Abu Thalib, Orang Shalih, Doa Nabi Ayyub, Nabi Ibrahim, Nabi Sulaiman, Musailamah al-Kazzab,, Abu Hurairah, Keutamaan Abu Bakar Shiddiq, Nabi Adam, Abul Hasan, Imam Hasan Al-Bashri, BACA JUGA: 2 Orang yang Berlainan, Ini Perbedaan Abu Lahab dan Abu Jahal, Khidir, Nabi Ibrahim
Foto: Pixabay

Nabi Ibrahim hendak menyadarkan ayahnya karena imej setan itu buruk bagi semua orang, termasuk ayahnya. Beliau berharap dengan penjelasan ini, sang ayah akan tersadar bahwa sejatinya selama ini ia telah menyembah sesuatu yang jahat dan licik, yaitu setan.

اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ عَصِيًّا

“Sungguh, setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,”

Nabi Ibrahim tidak sekadar menikmati setan dengan ‘aashiyan yang bermakna terkadang berbuat kemaksiatan dan kedurhakaan, akan tetapi beliau menyimpati setan dengan ‘asshiyyan yang bermakna benar-benar selalu membangkang/durhaka. Memang demikianlah sifat setan, ia selalu bermaksiat dan mendoakan Allah Ar-Rahman sepanjang hidupnya.

BACA JUGA: Nabi Ibrahim dan Ilmu Astronomi

Nabi Ibrahim juga memilih untuk menyebut Allah dengan Ar-Rahman, sebagai pengingat bagi sang ayah bahwa Allah sangat sayang kepada hamba-Nya, hanya saja setanlah yang selama ini menghalangi para hamba dari kasih sayang-Nya, dengan menjerumuskan mereka ke dalam kesyirikan dan kemaksiatan.

Kemudian Nabi Ibrahim melanjutkan,

يٰٓاَبَتِ اِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يَّمَسَّكَ عَذَابٌ مِّنَ الرَّحْمٰنِ فَتَكُوْنَ لِلشَّيْطٰنِ وَلِيًّا

“Wahai ayahku! Aku sungguh khawatir engkau akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pengasih sehingga engkau menjadi teman bagi setan.”

Kekhawatiran ini jelas sekali menunjukkan kasih sayang beliau kepada sang ayah. Perhatikan pula bagaimana beliau mengungkapkan kekhawatirannya dengan “Aku khawatir engkau akan disentuh oleh siksa” bukan dengan “Aku khawatir engkau akan dihancurkan dan dibinasakan oleh siksa”. Beliau juga lagi-lagi menyebut Allah dengan Ar Rahman, Yang Maha Pengasih, sebagai motivasi bagi sang ayah untuk segera bertobat dan menerima agama tauhid yang ia bawa.[]

SUMBER: PUSAT STUDI QURAN 

Tags: Nabi IbrahimNasihat Nabi Ibrahim
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hukum Ibu-ibu Mendirikan Shalat Ied Jamaah Sendiri dengan Imam Seorang Perempuan

Next Post

Apakah Puasa Enam Hari Bulan Syawal Harus Berurutan?

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Nabi Musa, Umar bin Khattab, Ujian, Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim, Fakta Nabi Isa, Nabi, Nabi Adam

Hikmah Penciptaan Nabi Adam (‘alaihis salam)

16 Mei 2025
Nabi Ayyub

Kesabaran Nabi Ayyub

16 Mei 2025
qabil dan habil

Kisah Qabil dan Habil

20 Februari 2025
Surat Al-Kafirun, Malam Lailatul Qadar, Nabi Ibrahim, Raja Namrud, Mimpi Nabi Yusuf

Kisah Mimpi Nabi Yusuf

19 Februari 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Palestina, Ismail Haniyeh, Lemah

Kenapa Orang-orang Eropa pada Membela Palestina?

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

buka puasa, qadha, lapar, puasa

10 Tips agar Rajin Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Sumber Dosa, Hasan Al-Bashri

Imam Hasan Al-Bashri dan Nasihatnya tentang Tetangga, Utang, dan Kematian

Oleh Dini Koswarini
16 Juni 2025
0

junub, kamar mandi, adzan, mandi junub

Mengapa Jatuh di Kamar Mandi Itu Berbahaya untuk Keselamatan Jiwa?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

jariyah, media sosial, ghibah

Bahaya Terlalu Lama Main Media Sosial Setiap Hari, Berapa Waktu Ideal?

Oleh Yudi
16 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Alasan Mengapa Banyak Penderita Sakit Jantung Tidak Sadar

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0
jantung, nyeri dada

Beberapa orang mengalami silent ischemia, yaitu kondisi saat aliran darah ke otot jantung terganggu tanpa menyebabkan rasa sakit.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0
Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Dalam perspektif Islam, keputusan childfree sebagai gaya hidup permanen dan disengaja tanpa alasan syar’i tidak dibenarkan dan bahkan dilarang.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0
Kencing Batu, Poligami

Berikut adalah ciri-ciri suami yang ingin poligami tapi sebenarnya tidak mampu, namun sering membicarakannya ke sana ke mari!

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.