• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 20 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Opini

Sikap Muhammadiyah Terkait Perkara Akidah

Oleh Saad Saefullah
2 tahun lalu
in Opini
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

Oleh: Fadh Ahmad Arifan
Pengajar di MA Muhammadiyah 2 Kota Malang
fad.arifan@gmail.com

TIAP  organisasi Islam di Indonesia punya pedoman khusus dalam hal akidah dan cara mengamalkannya. Begitu pula dengan Persyarikatan Muhammadiyah. Disebutkan dalam Ensiklopedi Muhammadiyah, (Rajawali press, hal 259), Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya akidah Islam yang murni, bersih dari segala kemusyrikan, bid’ah dan khurafat, tanpa mengabaikan prinsip Toleransi menurut ajaran Islam.

Iman sebagai fondasi akidah dan amal

Di Muhammadiyah, iman adalah hal yang prinsip. Ia adalah fondasi dari Akidah dan amal sholeh. Menurut penuturan Faisal Salim, S.Ag, (PDM Sumbawa),”Beriman tanpa beramal shalih, hasilnya hampa. Beramal shalih tanpa beriman, percuma.“

Selain itu, menurut Muhammadiyah, iman hendaknya ditablighkan, disiarkan dengan selebar-lebarnya, yakni diberi riwayatnya dan diberi dalil buktinya, dipengaruhkan dan digembirakan, sampai iman itu mendarah daging, masuk di tulang sumsum dan mendalam di hati sanubari (lihat Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, hal 25).

ArtikelTerkait

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

Ihwal Perilaku Shadenfreude

Karakteristik berakidah di Muhammadiyah

Sejauh data yang telah dihimpun, terdapat 2 Model bertauhid dalam Muhammadiyah. Orang yang bertauhid tidak sekedar menerima saja konsep “tauhid” secara pasif (ditelan bulat-bulat, taken for granted), melainkan penerimaan konsep “tauhid” tersebut perlu melewati proses-proses kritis dari manusia berdasar mekanisme kerja akalnya (rasionalisasi) yang kemudian dilanjutkan proses-proses internalisasi (pengendapan dalam alam batin).

BACA JUGA:   Geliat Muhammadiyah Sebagai Gerakan Budaya di Muktamar ke-48

Karena itu menurut Dr. Mohammad Damami (Suara muhammadiyah, edisi 13/3/2016), tampilan luar dari bertauhid adalah: pikir (karena adanya proses rasionalisasi) dan dzikir (karena adanya proses internalisasi).
Cara berakidah atau ber-tauhid seperti ini digambarkan Al-Quran, paling tidak, dalam dua model, yaitu pembebasan keingintahuan (kuriositas) seperti yang dialami Nabi Ibrahim (QS. Al-An’am : 75-79), dan keseimbangan renungan kritis seperti yang dilakukan para “Ulul Albab” (QS. Ali Imran: 190-191).

Akidah di Muhammadiyah merujuk kepada al-Quran dan as-Sunnah al-Maqbulah. Al-Quran dalam Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Adapun Sunnah Rasul adalah penjelasan dan pelaksanaan ajaran Al-Quran yang diberikan oleh Nabi Muhammad ﷺ, dengan mengunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

Cara Sukses Dunia dan Akhirat, Rekening Ghaib Sepanjang Masa, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Luqman Al-Hakim, Cara Menghafal Quran, Pahala Mendengarkan Al-Quran, ihsan, Muhammadiyah
Foto: Unsplash

Pertanyaan berikutnya, apakah hadis ahad bisa dijadikan hujjah untuk ranah akidah? Sayangnya, belum ada penjelasan rinci terkait sikap azab kubur, malaikat munkar-nakir, hingga turunnya Nabi Isa AS yang kesemuanya itu tercantum dalam hadis Ahad. Lalu bagaimana peranan akal dalam urusan akidah?. Muhammadiyah termasuk kelompok yang memandang kenisbian akal dalam masalah akidah.

Muhammadiyah juga menegaskan Islam adalah Agama yang yang diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam hingga Nabi terakhir, Muhammad ﷺ. Dari sini bisa disimpulkan dua hal:

Pertama, Muhammad ﷺ adalah Nabi terakhir. Tak ada lagi Nabi sepeninggalnya, termasuk yang mengaku-ngaku Nabi baru sebagaimana klaim Musailamah al-Kazzab di era Khalifah Abu bakar, lalu era kolonialisme Inggris di India, Mirza ghulam ahmad (Ahmadiyah qadian) hingga Lia Aminudin dan Ahmad Mossadeq.

Kedua, doktrin yang melekat di sebagian besar orang awam bahwa agama Yahudi dari Musa AS dan Kristen sumbernya dari Isa bin Maryam termasuk doktrin yang keliru.

Advertisements

Sesaji, Menanam Kepala Kerbau dan jimat

Bulan Januari tahun 2022, tersebar luas rekaman pemuda membuang sesaji di Kabupaten Lumajang. Yang ia lalukan benar, hanya saja tidak ahsan gara-gara direkam dan diunggah pula di dunia maya. “Ini (sesaji) yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya,” ucapnya. Masih dalam rekaman tersebut, terlihat jelas membuang sambil mengucap lafadz ‘Allahu akbar’.

Perbuatannya direspon keras sang Bupati. Lalu ia diburu tiga Polda hingga akhirnya diciduk aparat kepolisian di Kabupaten Bantul-Yogyakarta. Prof. Al-Makin, rektor UIN Sunan Kalijaga sampai turun tangan agar pemuda yang pernah menjadi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab, UIN Sunan kalijaga tersebut dimaafkan dan proses hukum dihentikan.

Sesaji termasuk adat leluhur. Sepintas ia terlihat baik-baik saja di mata masyarakat awam. Namun bagi warga Muhammadiyah yang menjunjung tegaknya akidah Islam yang murni, hal itu tergolong adat yang menyalahi syariat (al-’Urf al-Fasidah). ustadz Dr. Sopa M.Ag menjelaskan dengan runtut dalam Pengajian Tarjih “Hukum Memasang Sesaji” (Rabu, 12/1/2022).

Setelah memeluk Islam, masyarakat masih melestarikan keyakinan bahwa ada kekuatan-kekuatan yang menguasai alam atau menjadi penunggu di suatu tempat. Supaya tidak murka maka diberi sesaji berupa makanan atau hewan. “Sesaji berbeda dengan qurban” kata Dr. Sopa. Karena qurban meskipun ditujukan kepada Allah swt, tetapi daging sembelihan itu ditujukan untuk manusia, bukan untuk Allah.

Penyebab Azab, Perbuatan Sepele, Akhir Zaman, luka, ittiba, Keutamaan Menutup Aib Saudara Muslim, nasihat kubur, Muhammadiyah
Foto: Pixabay

Selain sesaji, di tengah masyarakat masih ada tradisi menanam kepala kerbau di dalam tanah yang di atasnya nanti dibangun sebuah bangunan. Ulama-ulama Muhammadiyah dalam buku Tanya Jawab Agama Jilid 1 (Suara Muhammadiyah 2015, hal 10) menyikapi bahwa perbuatan demikian tidak dibenarkan dalam Islam. Terhadap orang Islam yang melakukan hal itu baik dengan keyakinan atau sekedar adat, kalau bisa dinasehati dengan cara baik.

BACA JUGA: Fatmawati, Kreator Sang Saka Merah Putih dari Muhammadiyah

Terakhir perkara jimat. Jimat ialah suatu benda yang diberi mantera atau doa atau rajah (simbol) atau tulisan tertentu sehingga diyakini mempunyai kekuatan, kehebatan atau kesaktian tertentu yang digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu. Yang dimaksud dengan benda di sini ialah benda atau barang apa saja seperti kalung, akik (cincin), keris, kain kafan, rambut dan masih banyak yang lainnya. Mantera, doa, rajah, atau tulisan tertentu di sini biasanya sukar dipahami oleh orang awam, meskipun ada juga sebagiannya yang bisa dimengerti.

Ada yang memakai bahasa Arab dan ada pula yang menggunakan bahasa lainnya. Kekuatan, kehebatan atau kesaktian tertentu di sini seperti menolak bahaya/sihir/penyakit, membuat kebal dan mendatangkan rezeki dan seterusnya. Tujuan-tujuan tertentu di sini seperti untuk menambah kecantikan atau ketampanan wajah, membuat tubuh kebal, menambah kekayaan dan lainnya.

”Jimat tidak akan membuat tambah dekat kepada Allah, tapi justru membuat lupa dan jauh dari-Nya. Oleh karena itu hendaknya kita semua membuangnya jauh-jauh supaya tidak terjerumus dalam kesyirikan.” demikian sikap Muhammadiyah sebagaimana diulas Suara Muhammadiyah No 8 tahun 2013.

Sebelum menutup tulisan ini, sesudah mengetahui sikap Muhammadiyah terkait jimat, maka dipastikan warga Muhammadiyah khususnya yang mendalami Tapak suci takkan mengenakan jimat dalam berbagai aktivitasnya. Buat apa terlihat dari luar pendekar hebat’ apalagi memiliki ‘tubuh kebal’ jika memakai jimat? Wallahu’allam. []

Kirim tulisan Anda ke Islampos. Isi di luar tanggung jawab redaksi. Silakan kirim ke: islampos@gmail.com, dengan ketentuan tema Islami, pengetahuan umum, renungan dan gagasan atau ide, Times New Roman, 12 pt, maksimal 650 karakter.

Tags: Akidah MuhammadiyahMuhammadiyahSikap Muhammadiyah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

4 Doa Nabi Sulaiman

Next Post

Soal Zulhas Bagi-bagi Uang Gocapan, Zita PAN: Dia Memang Hobinya Sedekah

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

16 Mei 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Benarkah Umar bin Khattab Pernah Menguburkan Anak Perempuannya Hidup-hidup Sebelum Masuk Islam?

13 Mei 2025
Leasing

Leasing, Benarkah Mengandung Praktik Riba?

23 April 2025
Musailamah al-Kazzab, Tipe Manusia di Akhir Zaman, ibadah, Sifat Sumber Dosa, Orang yang Tidak Diajak Bicara Allah, Paradoks, syahwat, Muhammadiyah, InsyaAllah, takdir, Nasihat Ibnul Qayyim, Hisab, Buruk, Keutamaan Tauhid, Macam Cemburu, Tauhid, sumpah palsu, Politik, Fitnah, Perkara Akhir Zaman, dosa, pengangguran, Maksiat, Sebab Murtad, Larangan, Maksiat, Jiwa, Ulama, Musuh, Dosa Besar, Kaum Khawarij, Cara Rasulullah Redakan Amarah,Kemaksiatan, Dosa Besar, Rasulullah, Kejahatan Abu Lahab, Bahaya Hasad, Perkara yang Mendatangkan Keburukan, Dampak Buruk Maksiat, Shadenfreude, Ciri Penjilat di Dunia Kerja, Suami yang Ringan Tangan

Ihwal Perilaku Shadenfreude

15 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

BMKG

Bagaimana Cara BMKG Memprediksi Cuaca Esok Hari?

Oleh Dini Koswarini
20 Mei 2025
0

Abu Bakar, Berhala, puasa, puasa, adzan, Yahudi

Saat Yahudi Menanti Kedatangan Nabi Terakhir di Madinah

Oleh Saad Saefullah
20 Mei 2025
0

Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun

Yang Harus Diperhatikan oleh Orang yang Sudah Berusia 30 Tahun Lebih Agar Sehat Mental

Oleh Saad Saefullah
19 Mei 2025
0

Diabetes pada Anak

Daftar Makanan Tinggi Gula yang Sering Dikonsumsi Anak-anak, Apa Saja?

Oleh Haura Nurbani
19 Mei 2025
0

Rezeki, Sunnah, Pintu Surga, malaikat, Muslim yang Bersyukur, Miskin, Rezeki

Manfaat Mencari Rezeki dan Memberi Nafkah

Oleh Dini Koswarini
19 Mei 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

7 Jenis Pakaian yang Tak Boleh Dipakai saat Shalat: Panduan dari Syariat Islam

Oleh Yudi
19 Mei 2025
0
wanita, shalat, pakaian

Pakaian yang tipis hingga memperlihatkan warna kulit atau bentuk tubuh secara jelas tidak memenuhi syarat menutup aurat.

Lihat LebihDetails

4 Raja Dunia yang Pernah Berkuasa

Oleh Yudi
20 Juni 2021
0
Foto: Unsplash

Raja dunia keempat ini bernama Bukhtanshar, raja kafir yang menjajah Bani Israil dan membunuh banyak kaum muslimin di kalangan bani...

Lihat LebihDetails

Mengapa Orang yang Telah Meninggal Ingin Bersedekah Jika Dihidupkan Kembali?

Oleh Yudi
18 Mei 2025
0
sedekah, istri, suami, amalan, bersedekah

Maka wajar jika orang yang telah meninggal ingin kembali dan bersedekah, demi melindungi dirinya di alam kubur dan hari pembalasan.

Lihat LebihDetails

Kenapa Orang yang Pinjam Uang Suka Lupa sama Utangnya?

Oleh Haura Nurbani
18 Mei 2025
0
Uang Istri, sedekah, gaji, Hutang

Ada juga yang punya uang, tapi dipakai untuk kebutuhan lain (liburan, beli barang mewah), bukan untuk bayar utang. Ini soal...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.