• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

8 Cara Meraih Keutamaan Ramadhan

Oleh Saad Saefullah
3 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 8 menit baca
A A
0
Apa Kabar Ramadhan, Keutamaan Ramadhan, Amalan di Akhir Ramadhan, Sunnah Nabi di Waktu Maghrib, Hal yang Dianjurkan di Bulan Ramadhan, Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Idul Fitri

Foto: pexels

0
BAGIKAN

8 Cara Meraih Keutamaan Ramadhan 1 Keutamaan RamadhanBULAN Ramadhan memiliki banyak keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya. Oleh sebab itu, karena keutamaan Ramadhan, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– memberi gelar bulan Ramadhan dengan sebutan sayyidusy syuhuur (penghulu segala bulan). 

Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, sayyidusy syuhur. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan puasa membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu”. (HR. Ath-Thabrani)

Di antara keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan yaitu:

Keutamaan Ramadhan yang Pertama: Ramadhan merupakan syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an).

Dinamakan bulan Ramadhan dengan syahrul Qur’an karena pada bulan ini diturunkan permulaan Al-Qur’an. Ini menunjukkan keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadhan.

ArtikelTerkait

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

Allah Ta’ala berfirman: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (Al-Baqarah: 185).

Allah ta’ala juga berfirman, “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam yang diberkati…” (Ad-Dukhan: 3). Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir –rahimahullah– dan para ulama tafsir lainnya menjelaskan makna “malam yang diberkati” dalam ayat di atas adalah malam Lailatul Qadar.

Di ayat lain, Allah ta”ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar.” (Al-Qadr: 1). Malam Lailatul Qadar itu hanya ada pada bulan Ramadhan.

Berdasarkan ayat-ayat di atas, maka jelaslah bahwa Al-Qur’an itu diturunkan di bulan Ramadhan tepatnya pada malam Lailatul Qadar.

BACA JUGA: Apa Kabar Ramadhan Kita?

Oleh karena itu, amalan yang paling utama di bulan Ramadhan setelah puasa adalah memperbanyak tadarus Al-Qur’an (interaksi dengan Al-Qur’an), baik dengan membacanya, memahaminya (metadabburinya), menghafalnya, mendengarnya, mempelajarinya, mengajarkannya dan mengamalkannya.

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– telah memberikan contoh teladan kepada kita bagaimana menghidupkan hari-hari Ramadhan dengan tadarus Al-Qur’an. Beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bertadarus Al-Qur’an dengan malaikat Jibril ‘alaihissalam pada setiap malam bulan Ramadhan.

Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma –, beliau menceritakan, “Adalah Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- merupakan sosok yang paling dermawan. Terlebih lagi di bulan Ramadhan ketika Jibril menjumpainya untuk mengajarinya Al-Qur’an. Jibril menemui beliau di setiap malam Ramadhan untuk mengajarinya Al-Quran. Maka ketika Jibril menjumpainya, beliau adalah orang yang paling dermawan, lebih dari angin yang bertiup.” (Muttafaq ‘alaih).

Advertisements

Mengomentari hadits ini, Imam An-Nawawi –rahimahullah– berkata sebagaimana yang dinukilkan oleh Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Baari, “Dalam hadits ini ada faidah-faidah: Di antaranya: Pertama; disunnatkan untuk dermawan pada setiap waktu. Kedua; disunnatkan menambah dermawan pada bulan Ramadhan dan ketika berkumpul dengan orang-orang shalih. Ketiga; disunnatkan mengunjungi orang-orang shalih dan mengulanginya jika orang yang dikunjungi tidak keberatan. Keempat; disunnatkan memperbanyak membaca Al-Qur’an pada bulan Ramadhan. Kelima; membaca Al-Qur’an lebih utama dari semua zikir, karena seandainya zikir itu lebih utama atau sama dengan membaca Al-Qur’an maka pasti beliau melakukannya.” (Fathul Baari: 1/43)

Ramadhan Bulan Syukur, Keutamaan Ramadhan
Foto: Freepic

Keutamaan Ramadhan yang Kedua: Ramadhan merupakan syahrun mubarak (bulan keberkahan), baik di dunia maupun di akhirat.

Dinamakan bulan Ramadhan dengan syahrun mubarak karena pada bulan ini pahala ibadah dan amal shalih dilipatkan gandakan.

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda, “Sesungguhnya bulan yang penuh berkah telah datang kepada kalian. Allah ta’ala mewajibkan kalian puasa padanya. Di bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para syaitan diikat. Padanya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa dihalangi dari kebaikannya, maka ia benar-benar telah dihalangi.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).

Yang dimaksud dengan keberkahan Ramadhan adalah dilipatgandakan pahala ibadah seseorang. Allah ta’ala menyediakan satu malam pada bulan Ramadhan yang bernama Lailatul Qadar yang nilai pahala ibadah dan amal shalihnya lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun.

Allah ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadr. Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadr itu?. Lailatul Qadr itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Al-Qadr: 1-3).

BACA JUGA: 5 Waktu Mustajab Doa di Bulan Ramadhan

Suatu ibadah sunnat yang dilakukan di bulan Ramadhan senilai ibadah wajib di bulan lainnya. Suatu ibadah wajib pada bulan Ramadhan senilai tujuh puluh ibadah wajib pada bulan lainnya.

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda, “Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai ibadah di dalamnya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah. Barangsiapa yang mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan (amalan sunnat) pada bulan ini, seolah-olah ia mengerjakan satu perbuatan wajib pada bulan lainnya. Barangsiapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib pada bulan ini, ia seolah-olah mengerjakan tujuh puluh kewajiban di bulan lainnya.” (HR. Al-Baihaqi).

Keutamaan Ramadhan yang Ketiga: Ramadhan merupakan syahrul ‘ibadah wat taqwa (bulan ibadah dan ketakwaan).

Dinamakan bulan Ramadhan dengan syahrul maghfirah wa taqwa karena pada bulan ini diperintahkan ibadah puasa dan qiyam Ramadhan (shalat tarawih, tahajud/qiyamul lail, witir dan tadarus Al-Qur’an).

Pada bulan ini Allah ta’ala mewajibkan puasa selama sebulan penuh. Tujuannya adalah untuk menjadi orang bertakwa (muttaqin) sebagaimana firman Allah ta’ala, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (Al-Baqarah: 183).

Selain ibadah puasa, pada bulan Ramadhan pula dianjurkan melakukan qiyam Ramadhan yaitu shalat Tarawih, Tahajjud/Qiyamul Lail, Witir, i’tikaf, dan memperbanyak tadarus Al-Qur’an.

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda, “Barang siapa yang melakukan qiyam Ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan pahala (keikhlasan), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dengan menjalankan ibadah puasa, shalat Tarawih, Tarawih, Tahajud/Qiyamul Lail, Witir dan tadarus Al-Qur’an, maka diharapkan kita menjadi orang yang bertakwa yang dijamin masuk surga oleh Allah ta’ala. Inilah doa, harapan dan cita-cita tertinggi setiap muslim.

Ramadhan melatih kita agar menjadi orang yang bertakwa melalui ibadah puasa fulltime setiap hari di bulan Ramadhan. Dalam puasa, kita dilarang melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan hubungan suami istri, meskipun di luar puasa dibolehkan. Jika hal-hal yang halal dan mubah tersebut dilarang ketika berpuasa, maka terlebih lagi hal-hal yang diharamkan. Tentu kita harus lebih menjaga diri dari yang diharamkan Allah ta’ala.

Pohon kurma Keutamaan Puasa Asyura, Manfaat Puasa Senin Kamis, Target Amalan Harian Ramadhan, Keistimewaan Ramadhan, Qadha Puasa, Keutamaan Ramadhan
Foto: Pexels

Melalui shalat Tarawih dan Witir sebulan penuh, kita diharapkan terbiasa melakukan shalat sunnat. Melalui tadarus Al-Qur’ran setiap hari di bulan Ramadhan, maka kita diharapkan selalu berinteraksi dengan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup kita, baik dengan membacanya, memahaminya (metadabburinya), menghafalnya, mempelajarinya, mengajarkannya dan mengamalkannya. Dengan ibadah i’tikaf selama sepuluh hari terakhir, kita diharapkan terbiasa melakukan ibadah setiap waktu.

Keutamaan Ramadhan yang Keempat: Pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan syaitan diikat.

Ini menunjukkan keistimewaan dan keutamaan bulan Ramadhan.

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda: “Apabila masuk bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaitan pun dibelenggu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Imam Al-Hafizh Ibnu Rajab Hanbali, ketika mengomentari hadits ini, beliau berkata: “Bagaimana mungkin orang yang beriman tidak gembira dengan dibukanya pintu-pintu surga? Bagaimana mungkin orang yang pernah berbuat dosa (dan ingin bertaubat serta kembali kepada Allah Ta’ala) tidak gembira dengan ditutupnya pintu-pintu neraka? Dan bagaimana mungkin orang yang berakal tidak gembira ketika para syaitan dibelenggu?”.

Dalam riwayat lain, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– juga bersabda: “Pintu-pintu neraka ditutup, pintu-pintu surga dibuka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Kemudian ada seorang malaikat penyeru yang memanggil: “Wahai pencari kebaikan, bergembiralah ! dan wahai para pencari kejahatan, berhentilah!”. (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).

Dengan demikian, bulan Ramadhan dibuka peluang bagi kita untuk masuk surga, dan ditutup peluang masuk neraka. Peluang berbuat maksiat pada bulan Ramadhan ditutup dengan ibadah puasa. Karena puasa itu adalah perisai atau penahan maksiat sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Puasa itu perisai (pencegah maksiat)”. (HR. Ahmad, Muslim dan An-Nasa’i).

Keutamaan Ramadhan yang Kelima: Ramadhan merupakan syahrul maghfirah (bulan pengampunan dosa).

Dinamakan dengan syahrul maghfirah, karena pada bulan bulan Ramadhan diampuni dosa-dosa seorang hamba Allah.

Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda: “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim)

BACA JUGA: Ramadhan Bulan Syukur

Allah ta’ala menyediakan fasilitas penghapusan dosa pada bulan Ramadhan melalui puasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan (menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah yaitu shalat tarawih, tahajjud, witir dan tadarus Al-Qur’an).

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda, “Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan pahala (keikhlasan), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda, “Barang siapa yang melakukan qiyam Ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan pahala (keikhlasan), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Ramadhan yang Keenam: Ramadhan merupakan syahru itqin minan nar (bulan pembebasan dari api neraka). Di namakan bulan Ramadhan dengan syahru itqin minan nar, karena pada bulan ini Allah ta’ala membebaskan para hamba-Nya yang dikehendaki dari api neraka.

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda, “Dan Allah membebaskan orang-orang dari api neraka pada setiap malam Ramadhan.” (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah)

Keutamaan Ramadhan yang Ketujuh: Bulan Ramadhan merupakan syahrun karim (bulan yang mulia).

Dinamakan Ramadhan dengan bulan yang mulia karena pada bulan ini paling dianjurkan untuk bersedekah atau berinfak dan memberikan sahur dan bukaan puasa.

Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma–, beliau menceritakan, “Adalah Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- merupakan sosok yang paling dermawan. Terlebih lagi di bulan Ramadhan ketika Jibril menjumpainya untuk mengajarinya Al-Qur’an. Jibril menemui beliau di setiap malam Ramadhan untuk mengajarinya Al-Quran. Maka ketika Jibril menjumpainya, beliau adalah orang yang paling dermawan, lebih dari angin yang bertiup.” (Muttafaq ‘alaih).

Dari Zain bin Khalid AlJuhani, –radhiyallahu ‘anhuma–, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda, “Barangsiapa yang memberikan bukaan puasa bagi orang yang berpuasa maka pahalanya seperti orang yang berpuasa tanpa menguranginya pahala orang yang berpuasa sedikitpun.” (HR. At-Tirmizi).

Ramadhan mengajarkan kedermawan dan solidaritas sesama muslim dengan dianjurkan bersedekah atau berinfak dan memberikan sahur dan bukaan puasa serta diwajibkan membayar zakat fitrah padanya. Tujuannya untuk menolong fakir dan miskin.

Keutamaan Ramadhan
Foto: Wishesbuddy

Dengan demikian, diharapkan tercipta masyarakat yang saling mengasihi dan mencintai sesama muslim yang diperintahkan dalam agama. Inilah wujud ukhuwah islamiah yang diwajibkan oleh Allah ta’ala dan Rasul-Nya.

Keutamaan Ramadhan yang Kedelapan: Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang paling berkah dan mulia yang dinamakan Lailatul Qadar.

Keutamaan beribadah pada malam ini yaitu pahalanya lebih baik dari seribu bulan atau 83 tahun.

Allah ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apa malam Lailatul Qadr itu? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.” (Al-Qadr: 1-3).

Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersabda, “Sesungguhnya bulan yang penuh berkah telah datang kepada kalian. Allah ta’ala mewajibkan kalian puasa padanya. Di bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para syaitan diikat. Padanya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa dihalangi dari kebaikannya, maka ia benar-benar telah dihalangi.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi).

Malam Lailatul Qadar itu disediakan oleh Allah ta’ala di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang shahih. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk mencarinya di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dengan melakukan i’tikaf.

Kita sangat digalakkan beribadah i’tikaf pada hari-hari sepuluh terakhir mengikuti sunnah Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam–. Tujuannya, untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Demikianlah di antara keutamaan bulan Ramadhan. Begitu banyak keutamaan dan kelebihan yang dimiliki Ramadhan sehingga Rasulullah saw memberi gelar dengan sebutan sayyid asy-syuhuur (penghulu segala bulan).

Berbagai keutamaan Ramadhan tersebut tidak diberikan oleh Allah ta’ala untuk orang yang sibuk mengisi hari-hari Ramadhan dengan tontonan televisi yang tidak ada manfaat, bahkan menghilangkan pahala puasa seperti sinetron, film, musik dan lagu yang mempertontonkan aurat dan menimbulkan syahwat.

BACA JUGA: Inilah 4 Waktu Mustajab Berdoa di Bulan Ramadhan

Tidak pula diperuntukkan untuk orang yang sibuk dengan permainan yang melalaikan ibadah seperti game, kartu, batu, catur, dan sebagainya. Tidak pula kepada orang yang sibuk dengan Hp seharian yang melalaikan ibadah seperti shalat secara berjama’ah, shalat Tarawih, Witir, dan tadarus Al-Qur’an.

Keutamaan Ramadhan
Foto: Google Image

Keutamaan-keutamaan tersebut hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa dan mengisi hari-hari Ramadhan dengan puasa, memperbanyak tadarus Al-Qur’an, shalat-shalat sunnat khususnya Tarawih, Tahajjud/Qiyamul Lail, dan Witir serta amal shalih khususnya infak atau sedekah, memberi sahur dan bukaan bagi orang yang berpuasa.

Sudah sepatutnya berbagai keutamaan Ramadhan tersebut memberi motivasi dan semangat bagi kita untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan keimanan kita agar menjadi orang bertakwa.

Sangat disayangkan bila Ramadhan yang memiliki banyak keutamaan ini berlalu meninggalkan kita begitu saja, tanpa ada usaha maksimal dari kita untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita padanya dan meraih berbagai keutamaannya.

Jadikanlah Ramadhan kali ini sebagai Ramadhan terbaik sepanjang hidup kita. Barangkali ini Ramadhan terakhir kita. Agar kita melakukan ibadah yang maksimal dan terbaik dalam hidup kita. Karena, belum pasti kita akan bertemu dengan Ramadhan yang akan datang. Bisa jadi kita akan dipanggil oleh Allah ta’ala terlebih dulu. Semoga kita dapat meraih berbagai keutamaan Ramadhan dan menjadi orang yang bertakwa. Aamiin! []

Tags: keutamaan ramadhanRamadhan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Andaikan Umat Islam Shalat 50 Waktu

Next Post

Pameran Buku Islam Hadir Kembali, IBF 2022 akan Digelar Offline pada Bulan Agustus

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

15 Juni 2025
Konstantinopel, Khaibar

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

14 Juni 2025
Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Yahudi

Membangun Legitimasi dalam Menghadapi Yahudi Madinah

12 Juni 2025
Palestina, Palestina

Bangsa-bangsa Arab Abaikan Rakyat Palestina?

11 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Kencing Batu, Poligami

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman, Tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0

ngupil, hidung

Dampak Buruk Ngupil bagi Kesehatan dan Tips Aman Bersihkan Hidung

Oleh Yudi
15 Juni 2025
0

Cinta, Fireworks

Fireworks in Your Eyes (Sebuah Puisi Cinta dari Seorang Suami kepada Istrinya)

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0
sleep paralysis, jima, suami, istri

Kesiapan istri untuk memenuhi kebutuhan suami secara lahir dan batin adalah salah satu pilar utama keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.