• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Uncategorized

Memaknai Cinta kepada Nabi ﷺ

Oleh Saad Saefullah
3 tahun lalu
in Uncategorized
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
Nabi Ishaq, Itikaf

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

Memaknai Cinta kepada Nabi ﷺ 1 Cinta kepada NabiKITA sering mengaku cinta kepada Nabi ﷺ, namun tidak bisa membuktikannya dalam tingkah laku dan perkataan kita sehari-hari.

Selama ini Sunnah Rasul ﷺ dianggap sepele dan ditinggalkan. Misalnya, shalat berjama’ah bagi laki-laki. Masih banyak umat Islam laki-laki yang tidak mau atau malas shalat berjama’ah.

Bahkan, berbagai maksiat dilakukan oleh sebahagian umat Islam, baik secara berjamaah maupun pribadi. Tidak hanya itu, perbuatan dosa besar seperti syirik, tahayul, khurafat dan bid’ah telah menjadi sebuah tradisi yang dipertahankan.

Padahal, perbuatan tersebut telah bertentangan dengan sunnah (petunjuk) Rasul ﷺ. Jika seseorang itu cinta Rasul ﷺ, tentu dia akan patuh kepada Rasul dan tidak akan melakukan perbuatan maksiat yang dilarang Rasul ﷺ.

ArtikelTerkait

Hukum Kencing sambil Berdiri, Bolehkah?

Orang-Orang yang Dibenci oleh Allah SWT

Penjajah Kuasa Menghentikan Rezeki Rakyat Gaza?

Gen Z Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mudah Cari Penghasilan di Zaman Modern

Kewajiban Mencintai Nabi ﷺ

Sebagai seorang muslim, kita berkewajiban untuk mencintai Rasulullah ﷺ. Bahkan mencintai Rasul ﷺ merupakan bagian dari keimanan dan aqidah seorang muslim. Allah Swt berfirman: ”Katakanlah, ’Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatir kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah Swt dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (At-Taubah: 24)

Ayat ini cukup menjadi bukti keharusan untuk mencintai Rasulullah ﷺ. Bahkan ayat tersebut juga menunjukkan begitu besar hak Rasulullah ﷺ untuk dicintai, sebab dalam ayat tersebut Allah Swt memberikan ancaman bagi orang-orang yang lebih mencintai harta, keluarga, dan anak-anak daripada mencintai Allah Swt dan Rasul-Nya.

BACA JUGA: Cinta Nabi untuk Usamah bin Zaid

Bahkan di akhir ayat Allah Swt menggolongkan orang-orang yang melakukan hal tersebut sebagai orang yang sesat dan tidak mendapatkan hidayah dari Allah Swt.

Kualitas iman kita sangat ditentukan dengan kecintaan kita kepada Rasul ﷺ. Orang yang memiliki iman yang sempurna selalu memposisikan cintanya kepada Rasul ﷺ dengan posisi urutan pertama dibandingkan cintanya kepada manusia lain.

Cintanya kepada Rasul ﷺ melebihi cintanya kepada orang tua, istri, suami dan anaknya, bahkan dirinya sendiri.

Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ: “Tidaklah sempurna iman salah seorang kamu sehinga aku lebih dicintai dari kedua orang tuanya, anaknya dan manusia semua” (HR. Bukhari). Rasulullah juga bersabda: “Tidaklah sempurna iman seseorang sehingga aku lebih dicintai dari dirinya sendiri”. (HR. Ahmad)

Itu sebabnya Rasululah pernah menegur Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu ketika ia menggambarkan kecintaannya kepada Rasulullah ﷺ, dan  menempatkan posisi cintanya kepada beliau di bawah kecintaannya terhadap dirinya sendiri, maka Rasulullah menafikan kesempurnaan imannya hingga dia menjadikan cintanya kepada Rasul ﷺ di atas segala-galanya. Maka Umarpun mencintai Rasul ﷺ melebihi dirinya (HR. Al-Bukhari)

Advertisements

Makna Mencintai Nabi ﷺ

Mencintai Rasulullah berarti mencintai Allah Swt. Allah Swt menegaskan bahwa syarat mutlak untuk mendapatkan cinta-Nya adalah mengikuti Rasul ﷺ.

Maksudnya, apa yang dikerjakan oleh Rasul ﷺ dalam persoalan agama maka kita kerjakan, sedangkan apa yang tidak dikerjakan atau dilarang oleh Rasul ﷺ maka kita tinggalkan.

Dengan kata lain, mengikuti Rasul ﷺ adalah syarat mutlak untuk mendapatkan cinta-Nya sesuai dengan firman-Nya, “Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu dan mengampuni dosa-dosamu” (Ali Imran: 31). Inilah hakikat dan makna mencintai Rasul ﷺ.

Dalam kitab “Syarh Riyadhus Shalihin”, Syaikh Utsaimin rahimahullah berkata, “Ayat ini disebut oleh sebagian ulama dengan ayat ujian, karena Allah menguji suatu kaum yang mengaku bahwa mereka mencintai Allah seraya berkata, “Kami mencintai Allah.”

Ini adalah pengakuan yang mudah tetapi pengakuan ini mengandung konsekuensi. Allah Swt berfirman: “Katakanlah (Muhammad), jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah Aku.” Atau, barangsiapa yang mengaku mencintai Allah dan tidak mengikuti Rasulullah ﷺ, maka pengakuannya itu tidak benar, tetapi dia pembohong karena di antara tanda kecintaan kepada Allah adalah mengikuti Rasul-Nya.”

BACA JUGA: Cinta Nabi? Kepoin Ini, yuk!

Selain itu, masih banyak ayat lain yang memerintahkan kita untuk mengikuti Rasulullah ﷺ (lihat An-Nisa’: 59, 65, dan 80, Ali Imran: 31, Al-A’raf: 158, al-Ahzab: 21, Al-Hasyr: 7, Al-Ahzab: 36, An-Nur: 36, Syura: 52, An-Najm: 3-4, dan lainnya).

Wasiat Rasulullah Amalan Nabi Keajaiban Bersholawat, Kisah Nabi Muhammad ﷺ, Biodata Rasulullah, Waktu Bershalawat Terbaik,Shalawat Badar, Cinta kepada Nabi
Foto: Pinterest

Allah Swt memuji akhlak Rasul ﷺ dan menjadikannya sebagai sosok teladan dan idola yang wajib diikuti. Allah Swt berfirman, “Sesunggguhnya engkau benar-benar berakhlak yang agung” (Al-Qalam: 4).

Dan Allah Swt berfirman, “Sesunggguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (Al-Ahzab: 21).

Mengenai ayat ini, Muhammad bin Ali at-Tirmizi berkata, “Yang dimaksud dengan meneladani Rasul ﷺ adalah mengikuti jejak beliau, mengamalkan Sunnahnya, serta meninggalkan larangannya, baik yang berupa perkataan maupun perbuatan.”

Begitu pula banyak hadits yang menjelaskan tentang kewajiban dan makna mencintai Rasul ﷺ.

Di antaranya, Rasulullah ﷺ bersabda, “Al-Quran itu terasa sulit bagi orang yang membencinya, padahal Al-Quran merupakan alat untuk menetapkan suatu hukum. Barangsiapa yang berpegang kepada Haditsku, memahami dan menghafalnya, maka dia kelak akan datang bersama Al-Quran. Barangsiapa yang meremehkan Al-Quran dan Haditsku, maka dia akan merugi di dunia dan di akhirat. Ummatku telah diperintahkan untuk mendengarkan sabdaku, mentaati perintahku dan mengikuti Sunnahku. Maka barangsiapa ridha terhadap sabdaku, berarti telah ridha kepada Al-Quran.”

Rasulullah ﷺ juga bersabda, “Sesungguhnya bani Israil tercerai berai menjadi tujuh puluh dua golongan, dan sesungguhnya ummatku akan bercerai-berai menjadi tujuh puluh tiga golongan. Kesemuanya akan berada di dalam neraka, kecuali hanya satu golongan saja.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Rasulullah bersabda, “Mereka itu adalah orang yang memegang ajaranku dan ajaran para sahabatku seperti sekarang ini.”(HR. At-Tirmizi)

Beliau juga bersabda, “Barangsiapa menghidupkan salah satu dari Sunnahku yang telah dimatikan sepeninggalku, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi kadar pahala mereka yang telah mengamalkan Sunnah ini sedikitpun. Barangsiapa membuat sebuah bid’ah sesat yang tidak dirihai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan dosa sebanyak dosa orang yang telah mengamalkan bid’ah itu tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (HR. At-Tirmizi)

BACA JUGA:  Doa dan Cinta Nabi untuk Umatnya

Bahkan menaati Rasul ﷺ merupakan syarat untuk masuk surga. Rasul ﷺ bersabda, “Setiap umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan. Seorang sahabat bertanya,“Wahai Rasulullah, siapakah yang enggan itu? Beliau menjawab, “Barangsiapa yang taat kepadaku maka ia masuk surga. Dan barangsiapa yang tidak mentaatiku maka ia enggan (masuk surga).” (HR. Al-Bukhari)

Rasulullah ﷺ juga bersabda,“Barangsiapa yang membenci terhadap sunnahku berarti bukan termasuk golonganku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari beberapa ayat Al-Quran dan Hadits diatas dapatlah disimpulkan bahwa makna cinta kepada Rasul ﷺ adalah mentaati perintah dan larangan Rasulullah ﷺ, mengikuti petunjuk beliau, mengamalkan dan menghidupkan Sunnah beliau.

Biodata Rasulullah, Cinta kepada Nabi
Foto: Freekpik

Tanda-Tanda Cinta kepada Nabi ﷺ

Orang yang mencintai sesuatu biasanya akan lebih mengutamakan sesuatu yang dicintainya itu.

Oleh karena itulah, orang yang telah mengaku dirinya mencintai Rasul ﷺ maka seharusnya ia memperlihatkan tanda-tanda kecintaanya tersebut.

Ia harus bisa membuktikan pengakuan cinta tersebut dengan amalannya yang sesuai dengan petunjuk (sunnah) Rasul ﷺ. Jika tidak dibuktikan, maka pengakuan cintanya tersebut perlu dipertanyakan kembali dan diragukan.

Terlebih lagi bila suatu amalan itu dikerjakan tanpa ada dasar petunjuk (sunnah) dari Nabi ﷺ atau bertentangan dengannya seperti berbuat bid’ah dan maksiat, maka pengakuan mencintai Rasul ﷺ dianggap hanya sebuah klaim yang tidak bisa dibuktikan kesahihannya dan hanya sekedar dimulut .

Dalam kitabnya “Asy- Syifaa Bi Ta’riifi Huquuqil Mushthafaa”, Qadhi Iyadh rahimahullah (wafat 544 H), seorang ulama besar dari Andalusia, menyebutkan tanda-tanda orang yang mencintai Rasulullah ﷺ, yaitu:

Pertama, mengikuti Sunnah Rasul ﷺ, baik yang berupa perkataan maupun perbuatan.

Dia akan mengerjakan seluruh perintah Rasul ﷺ, menjauhi larangannya dan berperilaku seperti beliau dalam keadaan suka dan duka.

Kedua, lebih memprioritaskan ajaran syariat Rasul ﷺ sehingga rela untuk mengeyampingkan dorongan syahwatnya.

Ketiga, membenci manusia karena Allah, bukan berdasarkan dendam pribadi.

Keempat, seringkali menyebut-nyebut nama baginda Rasul ﷺ. Sebab seseorang yang mengaku cinta kepada sesuatu, maka dia pun akan sering kali menyebut-nyebut sesuatu yang dia cintai itu.

keringat Rasulullah Inilah yang dimaksud sebagai salah satu keutamaan membaca sholawat. , Kecintaan Para Sahabat terhadap Nabi, Rambut Nabi, Waktu Terbaik Bershalawat, Waktu Bershalawat Terbaik, Cinta kepada Nabi
Foto: Pinterest

Kelima, seringkali merasa rindu untuk bertemu dengan Rasul ﷺ, sebab setiap pecinta itu akan sangat senang bila dengan kekasihnya.

Keenam, menghormati dan memuliakan sang kekasih ketika namanya disebut.

BACA JUGA:  6 Tanda Cinta pada Nabi Muhammad

Dia akan memperlihatkan sikap khusyu’ dan merasa tersentuh takkala mendengar nama Rasulullah.

Ketujuh, mencintai orang-orang yang mencintai Rasul ﷺ dan orang-orang yang dicintai oleh beliau, seperti keluarga Rasul ﷺ dan para sahabat.

Kedelapan, membenci orang-orang yang memusuhi Rasul ﷺ dan orang-orang yang dibenci oleh beliau.

Kesembilan, mencintai Al-Quran yang telah dibawa oleh Rasul ﷺ. Kesepuluh, mencintai ummat Rasul ﷺ dan suka memberikan nasihat kepada mereka. Kesepuluh, hidup zuhud di dunia dan rela untuk fakir.

Oleh karena itu, mencintai Rasul ﷺ berarti mentaati perintah dan larangannya, mengikuti petunjuk, dan mengamalkan Sunnah beliau pada setiap saat dalam kehidupan sehari-hari kita, bukan seksdar seremonial yang sifatnya kondisional dan temporal. Semoga kita termasuk orang yang senantiasa mencintai Nabi ﷺ dengan cara mengikuti sunnah atau petunjuk Nabi ﷺ. []

Tags: cinta kepada NabiCinta kepada Rasulmakna Cinta kepada Rasul
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

9 Cara Sukses Dunia dan Akhirat

Next Post

Batas Aurat Perempuan Harus Mengikuti Hajat dan Perubahan Adat?

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk, Ciri Air Pipis yang Tidak Sehat

Hukum Kencing sambil Berdiri, Bolehkah?

7 Mei 2025
Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas

Orang-Orang yang Dibenci oleh Allah SWT

5 Mei 2025
Palestina, Pelajaran dari Gaza

Penjajah Kuasa Menghentikan Rezeki Rakyat Gaza?

21 April 2025
penghasilan

Gen Z Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mudah Cari Penghasilan di Zaman Modern

17 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Fii Amaanillah, Awet Muda

3 Cara Terus Awet Muda, InsyaAllah!

Oleh Haura Nurbani
14 Juni 2025
0

sleep paralysis, jima, suami, istri

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails

Harus Tahu, Makna Nikah Menurut 4 Mazhab

Oleh Eneng Susanti
17 Mei 2021
0
nikah

apa sih makna nikah dalam pandangan Islam

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.